part 19

3 1 0
                                        


Selamat membaca dan semoga suka )

Satu hari yang lalu, di ruangan kerja Kim namjoon.


Hoseok "Ini ideku ayah," ucapnya dan memberikan selembar kertas.

Namjoon "Sudah kau buat?"

Hoseok "Ya, aku tidak suka mendengar ocehan ibu," jawabnya. "Tapi, disana juga sudah aku buat syarat dan hal yang tidak perlu disebarkan diiklan besok"

Kim namjoon melihat dan membaca lebar kertas itu "Kau menulis ide untuk perusahan besar dengan tulisan tanganmu dan gambar jelek yang kau buat sendiri?" tanyanya sambil menyodorkan lebar kertas kotor yang penuh coretan.

Hoseok "Kenapa? tulisan itu tidak penting yang penting adalah hasil dan pemahaman yang matang"

Namjoon "Apa ini kau?" tanyanya pada gambar orang lidi dengan otot yang besar dan kepala lonjong.

Hoseok hanya mengangguk bangga.

Namjoon "Ini jelek sekali"

Hoseok "Oh ayah ayolah itu hanya virtual diriku, aslinya aku begitu tampan dan menawan," jawabnya sambil memegang rahang panjang dan kokoh itu.

Namjoon hanya tersenyum dan kembali membaca lebar  kertas itu, namun dia terkejut karna syarat yang diberi Hoseok "Tunggu...Kenapa nama ayah dan kau tidak boleh disebut diiklan ini haa? kau tau kita berdua adalah ikon terpenting diperusahaan," ucapnya panjang lebar.

Hoseok "Yah, karna kita adalan ikon terpenting perusahan, maka dari itu tidak perlu disebutkan,"

Namjoom "Kenapa?"

Hoseok "Karna semua orang sudah tau siapa yang punya perusahan deobang kjuye ayah, kita adalah dua virtual yang tampan dan menawan," jawabnya sambil merangkul Namjoon.

Namjoon tersenyum "Yah kau benar kita adalah dua ikon yang tampan. jadi, mana mungkin tidak ada yang tau," ucapnya dan memeluk Hoseok.

Mereka bertingkah selayaknya seperti anak kecil.

Hoseok melepaskan pelukan itu "Bagaimana dail?"

Namjoon "Ayah setuju apa pun itu, karna kau sedang mencoba," jawabnya bijaksana dan mereka saling berjabatan tangan.

Satu hari setelahnya.

Jung hoseok mengirimkan sebuah foto pada Seoul. Foto dimana mereka menebarkan senyum lebar ke kemera, memakai hanbok dengan fersi pertukaran hanbok.

"Kau akan menyesal karna melupakanku, Seoul" gumam Hoseok.

Setelah mendapatkan balasan Hoseok tersenyum gembira dan langsung menelpon Seoul.

Hoseok "Benarkah, hmm baiklah," ucapnya lesu tidak bersemangat.

Seoul (...) dari ujung sana.

Hoseok "Ada hal yang mau aku kerjakan," terus seperti berbicara sendiri.

Namjoon "Hei, Hoseok pengambilan gambarnya sudah akan dimulai dan kita akan meluncurkan iklan ini pada hari ini juga. Cepatlah, kau bertelponan dengan siapa lagi?" ocehan panjang Namjoon pada anaknya itu.

JUNG HOSEOK X I'MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang