Selamat membaca dan semoga suka ;)
Seoul sangat terkejut ketika masuk.
Seoul "Ini komplek perumahan orang kaya yah. Wah rumahnya begitu besar sekali, satu rumah ini pasti sangat mahal," ucapnya terkejut seperti orang bodo."Ternyata kau orang kaya?" tanjutnya menatap Hoseok.Hoseok tertawa melihat tingkah Seoul "Orang tuaku yang kaya bukan aku"
Seoul "Itu sama saja"
Hoseok "Itu sangat beda. Jika aku yang kaya itu punyaku atas namaku, tapi buktinya ini punya orang tuaku jadi yang kaya orang tuaku, paham atau mau aku jelaskan yang lebih jelas lagi"
Seoul "Tidak perlu aku paham," ucapnya sambil melihat seluruh isi lingkungan komplek ini."Rumahmu yang mana?" lanjutnya bertanya.
Hoseok "Jalan saja dulu"
Mereka pun berjalan, bamun seoul kembali tiba tiba berhenti."tunggu dulu," ucapnya kemudian.
"Kau bilang mobil tidak bisa masuk tapi jalan disini sangat luas dan besar," lanjutnya melotot ke Hoseok.Hoseok "Aku hanya ingin berjalan saja denganmu"
Seoul "Kau ini menyebalkan, kau tidak tau kalau bahuku ini sudah sangat sakit," ucapnya marah.
Hoseok "Kau bilang tadi aku ini tanggung jawabmu karna itu kau harus melakukan yang aku mau"
Seoul melepaskan tangannya dan sedikit mendorong Hoseok hingga dia terjatuh lagi.
"AUU!" Hoseok kesakitan.Seoul "Berjalan saja sendiri, aku mau pulang," ucapnya berjalan ingin meninggal Hoseok.
Hoseok "Tunggu! Ah kau ini, hari sudah malam jadi akan jarang ada taksi yang lewat disini, aku mau mengajakmu ke rumahku untuk meminjamkanmu sepeda motor agar bisa pulang," jelasnya lalu berdiri.
Mendengar itu Seoul pun langsung berbalik dan berjalan kembali merangkul Hoseok.
Seoul "Ayo! dimana rumahmu?"
Hoseok tersenyum lebar melihatnya membuat pesona manis disenyum itu.
Hoseok "dasar kau ini, disana"
Seoul dan Hoseok sudah melewati tiga rumah besar, baris ke empat adalah rumah jung hoseok.
Rumah yang berdisaien elegan dengan warna golden disetiap olesan dindingnya, lampu bak permata tergantung menghiasi langit rumah, memiliki rumah bertingkat tiga menjulang setinggi langit. Begitu mewah dan mahal tidak bisa diucapkan dengan kata kata. Bahkan rumah ini yang paling besar dari yang lain.Seoul "yang ini rumah mu?"
Hoseok "Bukan rumahku," bantahannya lagi.
Seoul "Ya, maafkan aku.
Ini rumah orang tuamu aku ingat," ucapnya jengkel.
"Orang tuamu punya lima mobil," lanjutnya tidak percaya melihat mobil berbaris rapi dan mewah.Hoseok "Kurasa begitu. Ah sudahlah ayo masuk"
Seoul yang mendengarnya langsung berjalan memasuki gerbang.
Seoul "Gerbangmu kenapa tidak ditutup?"
Jung ho seok "Kurasa penjaganya lupa"
Seoul "Keluargamu sangat berani memberi umpan lima mobil sekaligus"
Hoseok "Itu tidak akan dicuri"
Setelah sampai didepan pintu Hoseok memencet bel dipintu karna lupa kata sandi pintu rumahnya.
Tidak berapa lama pintu terbuka dan memperlihatkan seorang pelayan yang cantik.
Pelayan itu "Tuan muda kenapa?"
Hoseok "Aku tidak apa apa," jawabnya. "Ayo bawak aku ke kursi itu," lanjutnya memerintah seoul dan ingin dibantu oleh pelayan cantik.
Hoseok "Tidak perlu biar wanita ini saja," ucapnya melarang dengan senyum yang menawan.
Pelayan itu hanya menunduk patuh.Seoul memasuki rumah besar itu sangat mewah dan mahal serta sangat luas berdisaien elegan, bahkan mereka mengunakan lift.
Seoul "Rumah ini bahkan menggunakan lift?" ucapnya terkejut.
Hoseok "Itu sudah rusak," ucapnya berbohong, dia sangat tidak suka dengan hal hal memuji harta orang tuanya itu.
Seoul menduduki Hoseok disofa pempuk berwarna emas menyalah.
Hoseok "Kau mau minum?"
Seoul langsung menoleh saat dia tengah memandangi sekeliling rumah yang sangat megah ini.
Seoul "Oh tidak usah, aku mau pulang saja," ucapnya karna melihat jam yang sudah larut malam.
Hoseok "Serius bukankah kau tadi lelah"
Seoul "Tidak"
Hoseok "Yah, sudah ayo ikut aku" ucapnya dan berjalan seperti biasa.
Seoul yang melihatnya langsung tidak percaya. "KAU BISA BERJALAN?!!" teriaknya dengan berdiri dari sofa itu.
Hoseok "Oh aku lupa" gumamnya dalam hati karna baru tersadar. "Haa bantu aku Seoul kakiku sakit," lanjutnya sambil memegang lututnya berpura-pura.
Seoul "Kau membohongiku haa? sudah ku duga mana mungkin luka sekecil itu bisa membuat tidak bisa berjalan," ucapnya dan berjalan mendekati Hoseok,nlalu menginjak kaki lelaki itu.
"AUUU" teriak Hoseok kesakitan "SEOUL BERANINYA KAU!"
Setelahnya Seoul bejalan keluar dari rumah Hoseok "Aku menunggumu diluar," lanjutnya.
Hoseok tertawa dan ikut berjalan keluar,
"Aku sangat merindukannya hahaha," ucapnya sambil meloncat loncat dan sama sekali tidak merasakan sakit.Hoseok mengeluarkan sebuah sepeda motor yang masih bagus "Ini dia," ucapnya memberikan motor itu dihadapan seoul.
Seoul "Baiklah aku pulang," jawabnya dan menaiki motor itu.
Hoseok "hati hati, salam untuk ibumu"
Saat seoul ingin berjalan, Hoseok menghentikannya "Tunggu sebentar," Seoul pun berhenti dan menoleh ke arah lelaki itu. "Apa?" tanpa dijawab Hoseok berlari kembali kebagasi mobil dan balik lagi dengan membawa sebuah helm.
Hoseok "Gunakan ini agar aman," ucapnya sambil memasangkan helm itu dikepala seoul, Seoul hanya diam sambil melihat dan menjelajah wajah tampan Hoseok "Sepertinya aku mengenalmu" gumam seoul dalam hati.
Hoseok "Sudah," ucapnya dan menjauhi badannya dari Seoul."Oh jangan lupa besok kau harus mengembalikan motor ini," lanjutnya.
Seoul "Ish iya," jawabnya dan pergi meninggalkan Hoseok dengan mengendarai motor itu pelan.
"Lalu besok kita akan bersama seharian hahaha," ucapnya kegirangan dan kembali masuk kedalam rumah.
Gimana guys ;)
Baca terus agar tau ceritanya
Jangan lupa comment and vote yah :)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNG HOSEOK X I'M
RomanceCuman mau buat kisah cinta dari member bts aja yah karna aku salah satu army,, yee mau berimajinasi wkwkwk. JUNG HOSEOK adalah salah satu lelaki yang terlahir dari keluarga yang kayaraya. Orang tuanya mempunyai sebuah perusahaan besar yang memproduk...