JUNG HOSEOK X I'M

part 20

Selamat membaca dan semoga suka )

Apa yang buat kau tegar?

Jung hoseok tiba tiba menghentikan langkah saat Seoul menarik tangannya, dan itu membuat Seoul tertarik lalu mengakibatkan wanita itu menumbruk dada bidang Hoseok.

Seoul "Kenapa berhenti?" tanyanya menatap Hoseok kesal.

Hoseok "Kau bertanya kenapa? Bukannya kau melarangku menarik tanganmu tadi. Tapi,  sekarang kau menarik tanganku dan bahkan hampir mematakannya," jawabnya sedikit berbisik dan lembut.Sambil mendekati wajahnya ke wajah Seoul. Kini wajah mereka sangat dekat, mata mereka pun saling bertatapan.

Seoul menatap dalam mata Hoseok sebaliknya begitu juga dengan Hoseok.

Setelah beberapa menit tatapan yang begitu dalam.

Hoseok "Apa jantungmu sudah berdeguk kencang? Jika kau nanyakan jantungku, aku akan menjawab dia sudah tidak berdetak lagi," ucapnya menggoda Seoul sambil memegang dadanya dan tersenyum manis.

Pipih Seoul tiba tiba menjadi hangat dan menampilkan rona merah disana.

Namun kejadian indah itu diganggu oleh kedatangan dari seorang anak kecil yang melintas diantara mereka "Apa kalian akan berciuman seperti ayah dan ibuku?" ucapnya polos melihat kearah Seoul dan Hoseok.

Dengan serempak mereka memandang kearah anak kecil itu dan kembali memandang satu sama lain, hingga tersadar dengan cepat berdiri saling menjauhi tubuh masing masing.

Hoseok mendekati anak kecil itu dan berjongkok untuk mensejajarkan tingginya.

Hoseok "Kenapa kau berbicara seperti itu?"

Anak laki laki itu "Ibu dan ayahku melakukan hal yang sama seperti kalian, hingga akhirnya mereka berciuman," jawabnya sangat polos.

Hoseok "Kau tidak boleh berbicara seperti itu, karna kau masih kecil. Itu semua urusan orang dewasa, nanti jika kau sudah dewasa kau baru akan paham,"

Anak laki laki itu "Apa saat aku dewasa nanti bisa mencium kekasihku?"

Seoul terbatuk pelan karna terkejut, namun setelah itu dia ikut mendekati anak laki laki itu.

Seoul "Tidak boleh, kau jangan memikirkan hal yang belum boleh kau pikirkan," jelasnya.

Anak kecil itu mengangguk dan pergi meninggalkan mereka.

Hoseok menatap Seoul "Anak kecil itu benar. Saat sudah dewasa seorang lelaki boleh mencium kekasihnya sendiri"

Seoul yang tidak menghiraukannya berdiri, dan itu diikuti oleh Hoseok "Kau merusak otak polosnya," jawabnya kembali berjalan.

Hoseok tersenyum dan mengejar langkah cepat Seoul "Tunggu"

Hoseok "Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Seoul "Aku mau kita bermain itu?" jawabnya menunjuk pada holekoster yang begitu menjulang tinggi dan berliku liku.

Hoseok terdiam saat melihat holekoster itu.

Seoul "Ayo!" ajaknya menarik tangan Hoseok, namun lelaki itu tidak bergerak. "Kenapa?"

Hoseok "Emm kita main yang lain saja dulu, Oh yang itu saja!" ucapnya menunjuk pada permaianan ayunan yang berisi anak anak kecil.