part 2

14 2 0
                                        

Guys jangan lupa comment and vote yah :3

Seoul sangat takut untuk pulang kerumahnya. Dia gugup juga gemetar, namun Seoul harus pulang dan melihat keadaan ibunya.

Berjalan dengan tangan gemetar sambil meremas remas bola yang diberi oleh Hoseok tadi.

Dan saat Seoul tiba didepan pintu rumahnya, Dia berhenti sejenak karna takut. Dia takut jika ayahnya masih ada disana,  maka Seoul akan dipukul juga,Namun dia harus berani demi ibunya, Seoul memberanikan dirinya. Dia pun membuka pintu itu.

Pintu terbuka.
Seoul "Ibu, ayah" panggilnya pelan.

Keadaan rumah yang sangat berantakan seperti sedang terjadi badai dahsyat dirumah itu. Piring piring pecah, vas bunga, guci, dan foto-foto berjatuhan, bahkan tv dan lemari hancur tidak berbentuk lagi.

Seoul "Ibu, kau di mana?" ucapnya lagi sambil berjalan dengan hati-hati agar tidak terkena pecahan kaca atau beling yang berserak.

Saat seoul berjalan ke kamar, dia melihat ibunya Kim su yu tergeletak tidak berdaya dengan banyak lebam ditubuhnya.
"IBUUU!" teriaknya dan langsung memeluk ibunya.

Kim "Seoul, kenapa kau pulang kan ibu belum menjemputmu?" ucapnya.

Seoul hanya menangis tidak berhenti.

Kim "Jangan menangis ibu tidak apa apa Seoul," jawabnya mengelus rambut hitam yang panjang itu.

Seoul "Sini ibu Seoul bantu berdiri," ucapnya sambil memapah ibunya dan membaringkannya di kasur yang berantakan.

Kim "Kau sudah makan?" tanyanya dengan suara lemah tidak berdaya.

Seoul "Belum, tapi nanti seoul akan memasakan mie, ibu tidur saja disini," jawabnya dan mencium kening ibunya.
Seoul tidak bertanya soal ayah nya karna dia tau kalau ayahnya pasti sudah pergi untuk minum-minum lagi dan entah kemana Seoul tidak perduli lagi.

Sebelum memasak Seoul harus membereskan rumahnya yang porak poranda. Kim yang melihatnya menangis karna merasa bersalah.

Seoul membangunkan ibunya "Ibu ayo makan masakannya sudah selesai," ucapnya pelan.

Mereka berdua pun makan dengan hidangan sederhana mie instan dengan nasi, lalu kimci.

Setelah makan Seoul mengobati luka lebam ibunya karna tindakan ayahnya yang sangat kejam.

Kim "Kenapa kau menangis?" tanyanya melihat air mata anak cantiknya seoul keluar dan mengenai tangannya.

Seoul "Hisk...hisk...hisk," tangisnya semakin kencang."Kenapa masih bersama lelaki itu, ibu sudah tau dia jahat kenapa masih bersama dengannya?" sedih dan juga kesal.

Kim "Ada alasan yang tidak akan kau mengerti, ibu baik baik saja percayalah," jawabnya mengeusap air mata anaknya itu.

Seoul "Ibu kuat, tapi aku tidak," ucapnya memegang tangan ibunya.

Kim pun ikut menangis dan memeluk anaknya.

Keesokannya dengan hari minggu yang cerah pada pukul 10 pagi.

Jung hoseok sudah menunggu dipohon besar dimana tempat dia pertama kali bertemu Seoul.

Hoseok "Kenapa dia belum datang?" ucapnya bicara sendiri.

Detik demi detik, menit demi menit dan jam demi jam, namun Seoul tidak juga datang dan sekarang sudah menunjuk pukul 2 siang.

Hoseok sudah menunggu Seoul selama 4 jam dan dia lelah. "Wah dia benar tidak datang menyebalkan, dasar pembohong dia bilang akan jadi teman ku" Ucapnya kesal.

JUNG HOSEOK X I'MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang