13. It's Complicated

1.7K 377 19
                                    


Seorang gadis sedang berjalan disamping dosen pria yang mengarah ke fakultas sebelah. Gadis yang sering di panggil Rosi ini tampak mendengarkan penjelasan dosen disampingnya.

Setelah kelas Hukum Internasional, Rosi dipanggil oleh pak Dion untuk ikut ke ruangan dia. Jujur saja Rosi sangat gemeteran karena takut bapak dosen memarahi tingkahnya yang sewaktu di kelas terus-terusan melamun.

Namun kebalikannya, pak Dion ingin mengajak Rosi untuk berpartisipasi dalam pembuatan jurnal ilmiah. Awalnya Rosi menolak karena sadar pembahasan ini bukan bidangnya meskipun Rosi mengambil mata kuliah pilihan ini.

"Ikut saja" Ucap pak Dion seolah tidak mau dibantah.

Apalagi yang bisa Rosi katakan? Tentu saja 'iya'.

Langkah Rosi terhenti saat melihat seorang cewek yang duduk bersampingan dengan Jeffrey. Iya Jeffrey. Cowok yang beberapa hari ini memenuhi pikiran Rosi.

Sialnya, langkah pak Dion malah mendekat kearah dimana Jeffrey berada. Sepertinya kesialan akhir-akhir ini berpihak kepadanya.

"Loh kok ada Jeffrey?" Tanya Pak Dion sambil meletakkan buku diatas meja.

Jeffrey yang tadi fokus ke ponsel kini menatap pak Dion dan terlihat kaget saat melihat Rosi berada di belakang pak Dion.

"Nemenin Joyce pak" Ujar Jeffrey lalu berdiri

"Kalian tuh pacaran apa gimana sih? Saya liatin dari semester awal selalu bareng" Pak Dion lalu mengambil duduk bersebrangan dari pak Dion.

"Ya elah pak julid amat" Celetuk Jeffrey langsung dibalas tatapan dari pak Dion.

"Bapak ga tau kalo Jeffrey tuh pacaran sama Rosi?" Tanya Joyce seketika menoleh ke Rosi.

Rosi yang merasa namanya disebut langsung kaget minta ampun. Dengan cepat gadis itu mengalihkan perhatiannya ke ponsel agar terlihat sibuk.

"Rosi yang mana?" Tanya Pak Dion lalu menyerahkan kertas ke Joyce.

Pak Dion menoleh ke Rosi "Loh masih berdiri? Sini duduk"

"Rosi yang bapak suruh duduk lah emang Rosi mana lagi" Ujar Joyce sembari tersenyum ke Rosi.

'Ya Tuhan ini apalagi...... "  Runtuk Rosi dalam hati.

Sementara Jeffrey terlihat tersenyum lalu pamit dari ruangan.

"Kok bisa kamu mau sama Jeffrey?" Ini pak Dion matanya fokus ke laptop tapi mulut masih lancar menanyakan perihal hal konyol menurut Rosi.

"Ya gitu.... " Jawab Rosi bingung.

"Ini nanti kalian berdua bantu saya untuk pengerjaan naskah ilmiah yang akan dimuat dalam jurnal internasional 2 bulan nanti" Jelas Pak Dion.

"Iya pak" Sahut Joyce.

Tunggu..... Ini berarti Rosi satu kelompok sama Joyce? Dan akan bertemu terus dong? Bertemu dengan Joyce terus tentu akan mempermudah dirinya bertemu dengan Jeffrey juga. Kepala Rosi mau pecah memikirkan beberapa masalah yang menimpa dirinya sekarang. Pokoknya selesai mendengarkan penjelasan pak Doni, dia harus segera pergi menghadap Chaca.


✨✨✨


"Wah bagus banget bos greeting card nya" Puji bintang saat melihat desain di laptop milik Doni.

Sememtara yang punya laptop terlihat sibuk  searching color tone di ponsel. Posisi mereka sekarang ada di kantin.

"Bin menurut lo ini bagusan dark blue atau dark grey? " Tanya Ezra yang kemudian membuat Bintang harus berpindah pandangan ke layar laptop Ezra.

"Menurut gue bagusan yang dark blue lebih cocok aja gitu" Pendapat Bintang.

"Oh oke oke" Ezra menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan pekerjaannya.

"Rosi kemana dah don? Akhir-akhir ini jarang keliatan" Ujar Ezra yang sebenarnya sekarang dirinya sedang membantu kerjaan Rosi.

Jemari Doni yang tadi scroll kini terhenti. Seketika pikirannya kembali kepada photo yang dikirim oleh Jovanka. Kurang lebih photo itu berisi postingan Rosi dan Jeffrey.

Di sisi lain diri Doni terasa sesuatu yang aneh. Tapi Doni tidak mau mengambil keputusan dengan tepat. Doni takut hal itu bisa menyakiti seseorang lagi.

"Ga tau" Balas Doni yang kemudian melanjutkan pekerjaannya.

"Eh itu Rosi bukan sih?" Bintang menyipitkan matanya yang melihat seorang gadis keluar dari ruang dosen "Eh... ehh barang Joyce????" Entah kenapa Bintang otomatis melirik Doni.

Gotcha. Doni berhasil menoleh, yang membuat Bintang sedikit panik. Padahal dia tidak melakukan apapun. Tapi melihat Doni menatap intens dua gadis itu tampak dingin.

"WOY ROSI!" teriak Ezra yang langsung mendapat toyoran dari Bintang.

"Kenape lu panggil anjeeerrrrrr!" Ini Bintang khawatir takut ada pertikaian.

Hal yang di pikirkan Bintang tidaklah sama dengan Ezra. Berbanding terbalik. Ezra memanggil Rosi itu karena kerjaan.

"Waduh perang nih udah perang" Seru Bintang yang semakin panik melihat Joyce bersebelahan dengan Rosi melangkah mendekat ke mereka.

Bintang melirik Doni yang terlihat sibuk dengan laptopnya. Padahal dia sebelumnya belum menemukan Color tone yang bagus.

"Kenapa zra?" Tanya Rosi dan langsung pahan ketikan Ezra menunjuk laptop.

"Iya iya sorry. Gue balik ke kampus gue dulu deh mau ambil tas" Mengingat kenyataan bahwa dirinya masih berpartisipasi pada kepanitiaan membuat dirinya semakin lelah.

"Yang cepet nyet jangan mampir ngerumpi sama temen lo" Ujar Ezra dan dibalas anggukan oleh Rosi.

Doni seketika berdiri "Gue temenin yuk ci"

"EHHH??????" Bintang kaget dengan tindakan Doni. Sementara Rosi terdiam. Dan melirik Joyce sebentar.

Rosi menghembuskan nafas berat "Gue sendiri aja don, lo lanjutin aja kerjaan lo" Tolak Rosi. Jujur saja Rosi paham bagaimana perasaan Joyce jika dirinya menerima tawaran Doni.

"Gapapa yuk gue temenin" Doni tersenyum lalu menghampiri Rosi dengan tangan yang bergerak berangkul Rosi.

---

Kalian kalau udah lupa sama karakternya bisa lihat di part face claim ya!

Hv nice day!

TentativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang