26. Harus gimana?

1.7K 346 33
                                    

Penyanyi solo yang sedang digandrungi anak muda di tahun ini kini berpamitan dengan semua penonton yang hadir malam. Ada yang mendesah kecewa karena belum puas dengan penampilan begitupun juga Rosi.

Gadis yang tenggelam di jaket milik lelaki di sampingnya kini memasang muka sedih yang membuat lelaki di sampingnya mengernyit "Ntar di konser solo dia kita pergi lagi"

Rosi mematung bukan hanya karena omongan lelaki di sampingnya tapi lelaki ini kembali merangkul Rosi. Detak jantung Rosi memberi sinyal bahaya tentang hal ini.

'anjir bisa gak sih udahan ngerangkulnya???? gak baik buat hati gue' runtuk Rosi dalam hati.

"Kita? Lo aja kali" Ujar Rosi membalas ucapan Jeffrey.

"Ya udah biar enak gimana lo sama gue jadi kita?" Balas Jeffrey lagi yang membuat pipi Rosi memanas.

"HEH RANGKULAN AJA NIHHH"

"UDAHAN WOI MALU DILIATIN"

"Jeff siap-siap buat acara akhir" Ujar Johnny yang menutup ejekan yang dilontarkan oleh Bobby dan Bintang ke Jeffrey.

'untung ada mereka kalo gak gue mau jawab apa' batin Rosi yang merasa lega karena kemunculan teman-temannya Jeffrey.

Sementara Chaca melangkah ke depan Jeffrey dan Rosi dan melepaskan tangan Jeffrey di pundak Rosi "Main rangkul aja!!"

Sang yang punya tangan hanya tersenyum lalu berpamitan pergi dan di ikuti dengan beberapa lelaki yang lain.

Setelah memastikan segerombolan lelaki itu menjauh Chaca langsung menoleh ke arah Rosi "KOK LO PASRAH GITU SIH?"

"Apanya?" Rosi bingung dengan pertanyaan yang di utarakan Chaca.

"Itu di rangkul rangkul Jeffrey! Kenapa biasa aja? Kenapa gak lo cubit atau pukul?" Ujar Chaca

"Ya gatau?????" Kali ini Rosi memang tidak mengetahui kenapa dia tidak bereaksi anarkis ke lelaki itu.

"Gue udah cukup ya ci berhubungan dengan lelaki lelaki kayak mereka, pokoknya gue gamau lagi, kalo lo mau disakitin ya udah jalani aja sama Jeffrey"

Rosi memandang Chaca aneh "Lo diapain sama Johnny?"

Raut muka Chaca terlihat seperti terkejut mendengar ucapan Rosi "E-Enggak k-kok"

"Udah lah yuk pulang" Chaca bergerak meninggalkan Rosi yang tak berapa lama menyusul.


---

"Kenape lesu banget?" Sachio sejak tadi pagi sudah memperhatikan gerak gerik Rosi dan ada perubahan emosi yang dimiliki gadis ini. Biasanya gadis ini setidaknya menanggapi jokes yang dilontarkan oleh dirinya.

Lelaki keturunan tionghoa ini kemudian mendekat ke arah Rosi dan mengulurkan sebuah susu kotak.

"Gak usah kak makasi" Tolak Rosi ke Sachio.

"Lo kenapa sih?" Tanya Sachio kembali penasaran "Kalo sakit mending ambil jatah izin lo aja jangan dipaksain"

"Malam ini malam minggu kak pasti bakalan ramai yakali gue ninggalin kalian" Sahut Rosi dengan posisi wajah menempel di meja kasir.

"Tapi lo kayak gini dari 3 hari yang lalu, gak enaj dipandang, bener ga nu?" Tiba-tiba Wisnu berdiri di depan meja kasir. Mendengar pertanyaan mendadak yang dilontarkan oleh Sachio membuat Wisnu menangguk.

Rosi menghela nafas berat sekaligus mengangkat kepalanya untuk duduk tegak "Lo ngapain berdiri disini?"

Hal yang bisa Rosi amati dari Wisnu selain wajah tampannya yakni muka Wisnu yang terlihat merah "Lo blushing liat gue? L-Lo s-suka sam-a gue?"

TentativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang