12. Luka yang Lebih Besar

1.7K 391 40
                                    


Kemaren iseng doang kasi pilihan Tim Chaca eh gataunya rame dong😭🤣





"Santai aja kali ci" Ujar Chaca yang duduk di kursi kamarnya sembari menatap Rosi yang resah.

"Santai santai pala lo peyang hah? Kesel banget gue anjir sama lo" Balas Rosi dengan tatapan sinis ke Chaca

Rosi kemudian menoleh ke Chaca "Lo dapet foto Jeffrey dari siapa njir? Di hp gue gak ada nyimpan foto itu anak"

"Ya dari Elvina lah yakali gue nyimpen foto itu manusia" Jawab Chaca, lalu gadis bertubuh ramping itu mendekat ke Rosi "Lo hapus atau arsip?"

"Apanya?"

"Gue cek ig lo kenapa postingan itu dihapus? Padahal rencana gue mantep banget tuh" Chaca barusan membuka instagram dan tidak melihat postingan di timeline dan secepat itu Chaca mengecek profile Rosi ternyata postingan itu sudah di hapus sama Rosi. Jujur Chaca kecewa.

"Bagus apanya?! Yang ada gue ntar makin terlibat sama dia" Ucap Rosi

Melihat Rosi dalam keadaan suasana emosi yang tidak baik, jadinya Chaca malas kembali berdebat dan memberikan Rosi ruang untuk berpikir. Dan yang Chaca bisa lakukan sekarang adalah diam. Sesungguhnya diamnya seorang Chalondra Annie Kenzo sangat berharga.

Malam harinya Rosi memutuskan untuk pulang kerumah. Sebelum pulang sempat ada adegan drama dari Chaca yang pura-pura sakit kepala agar menahan Rosi untuk tidak pulang. Namun trik Chaca tidak berhasil dan Rosi tetap pulang.

"Rumah gue selalu terbuka lebar buat lo ya ci" Chaca melepaskan pelukannya. Entah kenapa Chaca merasakan firasat yang tidak enak saat mengetahui orang tua Rosi menyuruh teman nya itu pulang. Oleh sebab itu Chaca menyebutkan kata-kata itu.

"Gue pulang ya" Pamit Rosi dan langsung menaiki ojek online yang sudah di pesannya. Padahal Rosi mendapat tawaran untuk diantar sama Chaca tapi gadis itu menolak.

Sepanjang perjalanan pulang, omongan dari nyokap Rosi terngiang-ngiang di kepalanya.

"Ara pulang ya, mama sama papa ada yang mau dibicarain"

Saking melamunnya, gadis yang mempunyai nama kecil Ara itu tidak sadar sedari tadi motor yang ditumpanginya sudah sampai di depan rumah.

"Kok ga bilang pak kalo udah sampe.. " Ujar Rosi sembari turun dari motor. Tangan sebelah kanan miliknya mengembalikan helm ke bapak ojol.

"Habisnya mbak kayak mikir berat gitu jadi saya gak mau ganggu mbak mikir" Ujar sang ojol

Setelah memberikan uang ke bapak ojol, Rosi bergegas membuka pagar rumah dan melangkah menuju rumahnya.

Dalam hati, Rosi berharap semoga apapun yang dibicarakan nanti Rosi bisa menerima. Entah itu buruk atau baik.

Pintu kayu berukir di dorong oleh gadis itu. Saat masuk terdapat kedua orang tua Rosi yang sudah duduk di sofa yang berhadapan.

Rosi melangkah menuju sofa yang berada di tengah antara papa dan mama nya. "Ada apa?" Tanya Rosi dengan pandangan mata ke bawah.

Sebuah map bewarna merah diletakkan oleh sang ayah di atas meja. Dari yang Rosi liat kalau di dalam map merah terdapat beberapa lembar kertas.

TentativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang