30. Apa Salahnya Mencoba

1.4K 305 10
                                    

'Gak ada salahnya buat mencoba'

Kata itu kian terputar di otak Rosi dan justru makin menganggu. Apakah dia coba aja? Lalu jika hasilnya tidak sesuai ekspektasi bagaimana?

Ya, tapi kan kadang hidup kita memang tidak berjalan sesuai ekspektasi.

Sejak chatting melalui dm Instagram, perlahan-lahan platform untuk bertukar kabar melebar sampai ke line. Padahal sebelumnya line Jeffrey di blockir sama Rosi, eh tiba-tiba di buka lagi.

Jujur saja Rosi merasa aneh dengan perasaan yang hinggap dihatinya. Di satu sisi dia menginginkan Jeffrey lalu di sisi lain dia takut dengan sosok lelaki itu.

Rosi hanya takut untuk memulai itu saja.

Makin hari sepasang manusia itu kian intens memberi kabar bahkan Jeffrey sudah berani berinisiatif menjemput Rosi saat pulang kerja.

Oh iya, berkat itu juga Jeffrey jadi mengetahui dimana Rosi tinggal. Saat lelaki itu mengetahui Rosi tinggal di kost, lelaki itu menawarkan sebuah apartment studio kecil ke Rosi namun ditolak gadis itu dengan alasan tidak mampu bayar sewa. Padahal Jeffrey sudah bersikeras tidak akan menerima uang sewa.

Malam ini tepat pukul 22.00 Jeffrey memarkirkan mobilnya di parkir Kenanga Coffeshop. Dari kejauhan lelaki itu melihat sosok gadis yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu dengan raut serius. Sebelum kesini Jeffrey sudah menghubungi gadis itu namun tidak memperoleh balasan.

Pintu yang digeser menyebabkan bunyi dentingan lonceng. Seketika beberapa pegawai menoleh ke arah pintu masuk yang membuat Jeffrey memberikan senyum kikuk.

"Haduuu makin lancar aja ya bos ngapelnya" Sapa Sachio yang membuat Rosi mendongak dan kemudian mendapati Jeffrey duduk di meja yang tepat didepan meja kasir.

"Kenapa gak bilang mau jemput?" Tanya Rosi langsung saat pandangannya bertemu dengan Jeffrey.

"Udah bilang, lo gak cek hp kali" Balas Jeffrey

Rosi mengecek benda pipih yang berada di depannya "Sibuk banget tadi"

"Iya gapapa" Jawab Jeffrey lagi.

Sachio sudah berganti pakaian dan sekarang mengenakan sebuah sweater berwarna hitam yang menandakan lelaki ini siap untuk pulang.

"Udah jadian belum kalian?" Siapa lagi kalau bukan Sachio melontarkan pertanyaan ini.

"Tanya Rosi aja bang" Balas Jeffrey dengan tersenyum sengaja mengerjai Rosi. Bukan sepenuhnya mengerjai Rosi tapi sekalian ingin mengetahui tanggapan Rosi.

Rosi berdecak kesal "Tuh kan jadi salah lagi hitungannya"

"Lah apa urusannya??! " Lirik Sachio

"Ya gara-gara polusi suara lo bang" Jawab Rosi dengan melototkan matanya ke Sachio yang semakin membuat lelaki itu tertawa kencang.

Menyusul Sachio, Wisnu juga sudah lengkap dengan tas kecil yang menyamping menandakan lelaki itu siap pulang.

"Jemput Rosi Jeff?" Tanya Wisnu saat menyadari ada keberadaan Jeffrey.

Jeffrey mengangguk lalu menoleh ke Wisnu "Mau pulang?"

"Iya nih padahal awalnya gue mau ajak Rosi ngedate" Jawab Wisnu santai sembari mengangkat kedua alisnya.

Rosi yang tadi fokus menghitung uang receh kini buyar. Dalam hati Rosi mengumpat ke Wisnu karena omongan lelaki itu barusan.

"Lo deket sama Rosi?" Tanya Jeffrey sementara Sachio sudah menahan tawa dibelakang Jeffrey.

TentativeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang