15.UN

1.5K 102 9
                                    

Beberapa bulan kemuduan

Kini Zahra tengah sibuk belajar karna seminggu lagi ia akan melaksanakan ujian nasional(UN),Zahra takut kalau ia nggak dapat nilai yang memuaskan Padahal dari hasil try out sebelumnya Zahra selalu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan bahkan ia selalu mendapatkan ranking 3 besar tetapi entah kenapa ia sangat kawatir jika tidak mendapatkan nilai yang memuaskan.

Saat sedang serius belajar ada yang mengetuk pintu Zahra.

"Tok tok"
"Siapa ya"
"Ini abang dek"
"Masuk aja bang"
"Lagi apa dek kok dari tadi nggak keluar kamar"
"Lagi belajar bang kan bentar lagi adek ujian"
"Nggak usah terlalu sepaneng kali dek"
"Gimana nggak sepaneng ini kan yang nentuin masa depan adek"
"Iya belajar itu boleh malah bagus tapi jangan terlalu diforsir nanti malah kamunya sakit lagi"
"Iya bang"
"Ikut abang yook"
"Nggak ahh adek mau belajar"
"Beneran nihh"
"Iya bang"
"Padahal abang mau beli ice cream yaudah kalau nggak mau ikut abang pergi sendiri aja"
" ikuuutttt"entah kenapa kalau sudah menyinggung tentang ice cream akan mengalahkan semuanya
"Katanya nggak mau ikut tadi"
"Tadi kan abang nggak bilang kalau mau beli ice cream"
"Yaudah siap-siap gih"
"Siap komandan"

Zahra dan Dito pun turun untuk berpamitan ke ayah dan bunda saat itu ayah dan bunda tengah menonton TV.

"Yah bun kita pamit dulu ya"
"Emangnya pada mau kemana ini"tanya bunda
"Mau ke super market bun"
"Iya bun mau beliin adek ice cream biar nggak sepaneng belajarnya" jawab Dito
"Yaudah kalian hati-hati ya"
"Iya yah ini bunda sama ayah nggak mau nitip apa gitu"tawar Dito
"Nggak bang"jawab ayah dan bunda secara bersamaan
" Yaudah kita pamit ya assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di super market,saat sedang diparkiran Zahra seperti tidak asing dengan sepeda motor disampingnya tapi ia lupa ini motor siapa dan Zahra pun tidak terlaku memikirkannya.

"Masuk yukk dek"
"Yuk"

Mereka pun masuk dan langsung menuju ketempat ice cream dan sudah bisa kalian tebak apa yang terjadi Zahra seperti orang yang sudah lama nggak makan ice cream padahal hampir setiap hari ia makan ice cream.

"Gilakkk banya banget dek"
"Kan buat stok dirumah bang"
"Stok sih stok tapi nggak sebanyak itu kalik awas aja kalau sampai nggak habis"
"Abang tenang aja habis kok"
"Yaudah kamu mau apa lagi"
"Mau coklat"
"Udah abang tebak pasti beli coklat"
"Hehehe"
"Yaudah ambil gihh abang tunggu dekat kasir"
"Siap komandan"

Zahra pun langsung lari menuju ketempat coklat tetapi saat ingin mengambil coklat tangan Zahra tidak sengaja bersentuhan dengan tangan orang lain dan saat Zahra menoleh ternyata orang itu adalah Tama.

"Mmmm maaf kak,,,lohh kak Tama"
"Zahra sama siapa kesini "
"Hehe sama abang kak"
"Owhh abang kamu pulang"
"Iya baru tadi pagi"
"Berapa hari dirumah"
"Nanti sore juga balek dia ke kesatuannya"
"Owhh tak kira lama"
"Emangnya kenapa"
"Nggak papa"
"Ihh boong pasti takut besok nggak bisa nganterin aku kesekolah,kan kalau abang dirumah yang anterin aku kan pasti abang"
"PD banget sih"
"Hilihhh nggak ngaku pulak"
"Kamu tuh yang ke PD'an"
"Kakak yang nggak mau ngaku"
"Udah ahh ditunggu abang kamu itu"
"Ihh mengalihkan pembicaraan lagi"
"Apaan sih"
"Hahaha yaudah aku duluan ya kak"
"Iya"

Zahra pun menyusul Dito dikasir dengan membawa beberapa coklat.

"Kok lama banget sih dek"
"Itu tadi aku nggak sengaja ketemu kak Tama jadi ngobrol sebentar deh"
"Tama ajudan ayah"
"Iya"
"Owhhh yaudah bayar yukk"
"Yukk"

Setelah selesai membayar mereka pun langsung pulang.

"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"jawab ayah
"Bunda mana yah"tanya zahra
"Lagi kerumah bu Novi"
"Owhh yaudah adek ke dapur dulu ya mau nyimpen ice cream"
"Ya ampun kamu beli ice cream sebanyak itu dek"
"Hehe iya yah"
"Dikurangin dong dek makan ice creamnya"
"Iya tuh yah ngeyel banget kalau dibilangin" timpal Dito
"Ihhh tapi kan adek suka yah"
"Tapi nggak baik buat kesehatan adek"
"Iya yah"
"Hahaha sukurin dimarahin ayah"ejek Dito
"Ihh apa sih,,ayahh abang itu loo"adu zahra ke sang ayah
" ihh ngadu ke ayah beraninya"
"Ayahhh" Zahra pun mengeluarkan jurus jitunya yaitu menangis
"Abang jangan ganggu adek"
"Kok jadi aku yang salah sih"
"Udah abang diem aja" jawab ayah
"Wekk emang enak dimarahin ayah"
"Awas ya kamu nanti abang bales"
"Nggak takut"
"Udah kalian berdua ini ribut muluk kalau ketemu giliran pisah aja mewek-mewek"lerai ayah
" udah adek simpan itu ice creamnya keburu cair nanti"
"Iya ayah"

Setelah itu Zahra langsung menyimpan ice cream nya dan melanjutkan belajar.

Nihh author up cepet nggak tau tiba-tiba dapet ide jadi langsung nulis aja deh takut kalau ditunda nanti malah lupa lagi
Happy reading and jangan lupa vote and komen ya❤

Salam manis author
                 💓
         (Azzahra)

My love for my soldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang