18.Zahra sakit

1.3K 99 23
                                    

Hari demi hari Zahra habiskan hanya untuk belajar belajar dan belajar terkadang ia sampek lupa buat makan karna terlalu fokus belajar.

Hari ini Zahra merasa kurang enak badan tapi itu tidak terlalu difikirkan oleh Zahra ia tetep fokus pada soal untuk ujian masuk universitas yang ia inginkan.

Tetapi semakin dipaksa buat belajar justru Zahra merasa badannya semakin tidak enak akhirnya ia memutuskan buat tidur sebentar dengan harapan nanti setelah tidur badannya kembali sehat.

Tetapi sampai sore Zahra belum bangun dari tidurnya,Bunda yang merasa belum melihat anaknya keluar kamar dari siang pun mencoba mengechek Zahra kekamarnya.

Bunda mencoba untuk mengetuk pintu kamar Zahta akan tetapi tidak ada respon apa pun dari dalam,Bunda yang sudah merasa cemas pun akhirnya langsung membuka kamar Zahra alangkah terkejudnya Bunda saat melihat putri kesayangannya tidur meringkuk diatas tempat tidur dan menggigil.

"Ya allah dek kamu kenapa"
"Dingin bun"
"Kok nggak bilang sih dek kalau sakit"
"Zahra nggak mau bunda khawatir"
"Bentar bunda cek suhu badanmu dulu"

Bunda pun mengecek suhu tubuh Zahra menggunakan termometer dan hasilnya suhu Zahra 38°C,Bunda pun langsung mengambil air hangat untuk mengompres Zahra agar panasnya turun.

"Bunda kompres dulu ya dek semoga panasnya nanti turun"
"Adek nggak papa bun"
"Udah nurut aja sama bunda"
"Iya bun"

Setelah selesai  mengompres  Zahra, Bunda pun menyuruh Zahra buat istirahat sedangkan bunda akan membuatkan Zahra bubur.

Tak terasa azan maghrib pun berkumandang Zahra dan Bunda pun menubaikan sholat maghrib berjamaah walaupun badan Zahra sudah terasa sangat lemah tapi ia tidak mau meninggalkan kewajibannya,selesai sholat Bunda pun mengambilkan Zahra bubur.

"Dek makan dulu ya terus nanti minum obat"
"Nanti aja ya bun lidah adek pait banget nggak enak buat makan terus kaya eneg gitu"
"Dikit aja ya dek biar bisa minum obat terus biar cepat sembuh"
"Iya bun" dengan terpaksa Zahra pun menuruti perkataan Bunda akan tetapi baru dapat beberapa suap Zahra merasakan mual karna tak tahan Zahra pun langsung lari kekamar mandi.

"Hoekkk" Zahra memuntahkan semua makanan yang ia makan barusan
"Ya allah dek kok malah tambah parah sih" Bunda yang kaget pun spontan langsung menghampiri Zahra di kamar mandi
"Bunda badan adek lemas banget"
"Yaudah yuk kita kerumah sakit ya kita periksain keadaan kamu" jawab bunda sembari memapah Zahra buat kembali ketempat tidur
"Nggak mau bunda takut nanti disuntik"
"Ayo dong dek ini kan juga demi kebaikan kamu,bentar bunda cek lagi berapa suhu badanmu"

Bunda pun mengambil termometer di laci dan ternyata benar saja suhu badan Zahra semakin tinggi dan itu menambah kepanikan Bunda.

"Ya allah dek badanmu makin panas pokoknya Bunda nggak mau tau kamu harus kerumah sakit"
"Iya bun" Jawab Zahra denga sangat lemas

Bunda pun kebingungan harus minta tolong sama siapa buat mengantarnya kerumah sakit buat memeriksakan keadaan Zahra,Ayah sedang tugas keluar kota sedangkan kalau minta tolong ke Dito itu bakalan memerlukan waktu yang lama akhirnya Bunda pun berinisiatif buat minta tolong ke Tama .

"Assalamualaikum om"
"Waalaikumsalam ada yang bisa saya bantu bu"
"Tolong antarkan saya kerumah sakit ya"
"Siap kalau boleh tau siapa yang sakit?"
"Zahra yang sakit badan dia panas banget terus tadi juga sempet muntah"

"Degg" seketika badan Tama lemas karna gadis pujaannya sakit

"Siap bu saya segera kesana"

Tanpa babibu lagi Tama langsung siap-siap dan berangkat kerumah Zahra,sesampainya disana Tama pun mengetuk pintu karna rumah Zahra masih terkunci.

"Tok tok"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam" jawab bunda dari dalam rumah
"Zahra dimana bu" tanya Tama dengan raut wajah sangat khawatir
"Di kamarnya tolong kamu gendong ya soalnya dia lemas banget" jawab bunda dengan sedikit kebingungan karna Tama terlalu khawatir dengan Zahra
"Siap bu permisi" Tama pun langsung menuju kamar Zahra dan meggendongnya lalu memasukan Zahra ke mobil bagian belakang bersama bunda.
"Kalau bisa agak cepat ya om"
"Siap iya bu" pikiran Tama kacau saat itu ia benar-benar hancur saat gadis yang ia sukai lemas tak berdaya,sesampainya dirumah sakit Tama langsung menggendong Zahra menuju ruang IGD. Dokter pun langsung memeriksa keadaan Zahra sedangkan Tama menunggu diluar ruangan.

Dan ternyata Zahra terkena penyakit Tipes dan untuk beberapa hari kedepan Zahra harus rawat inap di ruma sakit sampai keadannya stabil.Setelah selesai diperiksa Zahra dipindahkan ke ruang rawat.

"Om tolong  jaga Zahra sebentar ya saya mau ngurus administrasi sebentar"
"Siap bu"

Tama pun duduk dikusri sebelah ranjang Zahra dengan sesekali mengusap tangan Zahra yang sudah terpasang infus.

"Tenang aja kak Zahra pasti cepat sembuh  kok Zahra kan kuat" ucap Zahra dengan nada yang sangat lemah
"Kok kmu jahat sih Stengah hatiku udah kmu bawa stenghnya lagi kmu buat khawatir☺ cepet smbuhh yaa" entah dari mana tiba-tiba Tama bisa ngomong kek gitu
"Ishh lebay kakak mah" Zahra pun tertawa sekaligus salting saat Tama bilang kek gitu
"Hehehe" Tama pun menggaruk tengkuk lehernya walau sebenarnya tidak gatal
"Maaf ya kak Zahra jadi ngrepotin kakak"
"Ishh apaan sih saya nggak repot lagian kan emang ini tugas saya buat jaga kamu, Lagian dulu kan saya sudah bilang jangan terlalu diforsir belajarnya emang belajar itu penting tapi kesehatanmu itu lebih penting kalau udah sakit gini siapa yang susah kamu juga kan, besok-besok jangan diulangin lagi atau kalau nggak saya akan marah besar sama kamu" ucap Tama dengan panjang lebar dan Zahra pun hanya terdiam
"Ternyata kakak bisa bawel juga ya" jawab Tama dengan sedikit terkekeh.
"Ya sudah kamu istirahat biar cepat sembuh"
"Iya bawel" jawab Zahra dengan nada sedikit mengejek

Zahra pun memposisikan dirinya buat tidur karna memang sejak dari tadi kepala Zahra masih sedikit pusing tetapi Zahra tak kunjung bisa tidur tetapi ia juga takut kalau ia tidak tidur nanti akan dimarahin sama ajudan kesayangannya.

"Sedih melihat dirimu seperti ini, jangan lama lama ya sakitnya, aku rindu melihat senyum dan tawamu bersama ku" ucap Tama yang tidak menyadari kalau sebenarnya Zahra belum tidur dan Zahra pun hanya tersenyum tatkala Tama bilang seperti itu.

Tak lama kemudian Bunda balik ke kamar karna urusannya sudah selesai,Bunda pun menyuruh Tama buat pulang.

"Om kamu pulang saja tidak apa-apa karna nanti Dito akan kesini buat nemenin saya tapi tolong besok pagi kamu kembali kesini buat anterin keperluan saya dan Zahra nanti sudah ada mbak dirumah kamu tinggal ambil saja dan mengantarkannya"
"Siap bu" Jawab Tama yang sebenarnya masih ingin disini menemani gadis pujaanya

Tama pun langsung pulang ke asrama dengan raut wajah sedih.

Hai guys akhirnya bisa up juga ya semoga kalian suka sama ceritanya jangan lupa vote and komen.

Salam manis
         ❤
(Azzahra)

🖋Azzahra k
Ig : @azzahrakurnia2

My love for my soldierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang