Hari demi hari yang menegangkan sudah dilalui kini Zahra sudah selesai UN tapi Zahra nggak mau leha-leha karna ia masih harus belajar buat tes masuk ke perguruan tinggi yang ia impikan.
Kini Zahra tengah belajar di kamar kesayangannya tapi saat belajar Zahra ditelfon oleh bang dito.
"Hallo assalamualaikum dek" salam dito
"Waalaikumsalam abang"
"Lagi sibuk dek"
"Nggak terlalu sih bang ini lagi belajar"
"Perasaan dari kemaren belajar mulukk nggak bosen apa?"
"Nggak dong ini kan juga demi masa depan adek kalau adek nggak belajar nanti adek nggak bisa masuk ke universitas yang adek impikan"
"Udah pinter adek abang sekarang ya"
"Iya dung Zahra gitu lohh"
"Dek gimana kalau weekend kita liburan keluarga mau nggak?"
"Mau banget dong"
"Yaudah nanti kamu bilang ya sama ayah bunda bisa atau tidak"
"Siap komandan"
"Yaudah kalau gitu abang lanjut kerja dulu ya dek, kamu semangat belajarnya biar bisa masuk ke universitas impianmu"
"Siap komandan"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam abang"Zahra pun mematikan telefon dan melanjutkan belajarnya tetapi Zahra merasa bosan belajar dikamar terus, tak hilang akal Zahra pun menelpon Alya buat belajar bareng di Cafe favorit mereka.
"Hallo assalamualaikum Al"
"Waalaikumsalam Ra ada apa?"
"Kamu sibuk nggak"
"Ini aku lagi belajar"
"Mau nggak belajar bareng di Cafe favorit kita bosan nih aku belajar dirumah"
"Boleh tuh aku juga bosen nih"
"Oke kalau gitu aku siap-siap dulu ya "
"Ok Ra aku juga mau siap-siap nanti aku jemput kamu"
"Ok sipp assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"Zahra pun segera siap-siap tak lupa ia membawa alat untuk belajar setelah selesai bersiap-siap Zahra pun keluar kamar dan pamitan ke bunda buat pergi sama Alya.
"Bundaaa" teriak Zahra dari atas tangga
"Kenapa adekk kebiasaan deh suka teriak-teriak"
"Hehe maap bund"
"Kamu mau kemana kok udah rapi banget?" tanya bunda
"Adek ijin keluar bentar ya bund mau belajar bareng alya di cafe habisnya bosen belajar dirumah mulukk"
"Belajar apa mainn?" goda bunda
"Ya allah belajar bund"
"Iya deh bunda percaya"
"Yaudah aku pamit ya bund" pamit Zahra sembari mencium tangan bunda
"Iya sayang"
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam hati-hati ya dek"
"Iya bund"Zahra pun bergegas keluar karna Alya sudah menunggunya didepan gerbang.
"Yukk Al"
"Kuyy"15 menit kemudian mereka sampai di Cafe favorit mereka karna emang jarak antara rumah dan cafe tidak terlalu jauh.Setelah memarkirkan motor Zahra dan Alya masuk ke Cafe dan mencari tempat duduk yang enak.setelah mendapatkan tempat duduk Zahra pun memanggi pelayan.
"Mas" panggil Zahra ke pelayan cafe
"Iya mbak mau pesan apa?"
"Al kamu mau pesen apa?" tanya Zahra ke Alya
"Aku mau hot chocolate aja" jawab alya
"Ok jadi pesen hot chocolate satu sama capucino satu ya mas"
"Ok ada tambahan lagi mbak"
"Itu dulu aja"
"Ok tunggu sebentar ya mbak"
"Ok mas"Sambil menunggu pesanan mereka berdua pun mengobrol.
"Al kamu jadi masuk Akmil?"
"Nggak ra" jawab Alya dengan wajah lesu
"Lohh kenapa?"
"Nggak dibolehin ibuk soalnya kan kamu tahu aku anak perempuan satu-satunya dikeluargaku"
"Terus kamu mau lanjut kuliah"
"Iya ra"
"Mau ambil jurusan apa"
"Hukum ra"
"Wihh semangat ya"
"Iya ra,kamu sendiri jadi ambil Seni?"
"Iya al"Saat asik mengobrol pesanan mereka pun datang.
"Ini ya mbak hot chocolate sama capucino nya"
"Iya mas makasih"
"Sama-sama mbak"Mereka pun memulai belajar dengan diselingi sedikit bercanda,tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengamati mereka berdua.
Tak terasa sudah sore mereka pun memutuskan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My love for my soldier
Teen FictionZahra seorang gadis sma yang mempunyai latar belakang keluarga militer,ayah dan kakaknya seorang prajurit TNI cuma yang membedakan jika ayahnya bermatra AD dan kakaknya bermatra AL,dan ia sudah bosan dengan lingkungan militernya nya ia berjanji akan...