KvsG 010

401 60 2
                                    

    "Ridaaaa! Mau makan nggak?!"

    "OTW,BU!" teriak Farida sambil buru-buru keluar kamar.

    "Aduuh bisa nggak sih nggak teriak-teriak gitu?" heran Ayah yang sudah siap menyantap menu makan malam.

    "Ya maaf" Farida dan Ibunya kompak menundukkan kepalanya.

    "Iya-iya, ayo makan. Ayah udah laper"

  Farida langsung duduk didepan bunda, dengan senyuman lebarnya ia mengambil nasi dan lauk pauk sebanyak mungkin.

    "Yaampun, Rida!"

    "Apa lagi, bu?"

    "Kamu ngambil nasi sama lauknya kira-kira dong, masa sampe numpuk gitu?" tegur Ibu Farida yang tak percaya melihat porsi makan anaknya.

    "Itu kayak jatah makan kuli bangunan loh, nak" ucap Ayah dengan tawa kecilnya.

    "Biarin ah! Rida laper banget, butuh energi ekstra" jawab Farida dengan cengiran lebarnya.

    "Emangnya kamu habis ngapain? Benerin kenteng sekolah?" tanya Ayah random.

    "Nggak lah! Gada kerjaan banget" jawab Farida yang ikut tertawa dengan Ayah. "Rida tuh abis dihukum karena terlambat berangkat sekolah."

    "Loh kok bisa?"

    "Ibu sih! Gara-gara motor Rida dipake ibu, jadi Rida terlambat tau! Dihukum berdiri hormatin bendera lebih dari satu jam, tau. Masih pegel-pegel nih kakinya" protes Farida dengan pouty facenya.

  Ibu menatap Farida dengan tatapan datarnya. "Itu kan kemarin, anakku sayang! Kenapa baru sekarang protesnya?" tanyanya gregetan.

    "Ya.. Yakan kemarin Ibu sama Ayah ada acara makan malem diluar. Mana sempat saya protes" Farida mendengus kesal kemudian melahap makanannya.

    "Lagian kalo kamu nggak bangun kesiangan, kamu nggak bakalan tuh terlambat-terlambat gitu sampe dihukum" ucap Ibu tak mau kalah dari Farida. "Enak aja nyalahin ibu. Suruh siapa kamu nggak tidur semaleman. Makanya jangan keseringan nonton drama-drama nggak berguna itu. Inget waktu, malem tuh waktunya tidur, istirahat bukan nonton drakor!"

  Farida hanya bisa mengehela nafas setelah mendengar petuah dari Ibunya, sedangkan Ayah malah tertawa lebar.

    "Ayahanda sangat jahat, bisa-bisanya ayahanda tertawa diatas penderitaa putri sematawayangmu ini" Farida menatap Ayahnya dengan ekspresi semelas mungkin membuat Ayah semakin terbahak ditempatnya.

❌❌❌

    "FARIDAAAAA!" teriak Yuni penuh semangat 45.

    "Pelan-pelan, Yun, takut ganggu" tegur Sheira yang sudah duduk di kursi yang ada diteras rumah Farida.

    "Heheh biar cepet keluar tuh anak" Yuni menyimpan tote bag di pangkuan Sheira kemudian mendekati pintu. "RIDAAAA! MAIN YUK?"

  Sheira hanya menghela nafas melihat tingkah Yuni, ia sama sekali tak berniat untuk membantu Yuni memanggil Farida agar mereka bisa masuk ke rumah yang cukup mewah itu.

    "Ini rumah gede banget, masa nggak ada seorangpun yang denger suara cetar membahana gue yang mirip syahroni. Pada budeg apa gimana sih?" Yuni menggerutu sambil bersandat di sebelah pintu masuk. "RIDAAAA! HARUTO NUNGGUIN LO NIH! FARIDAAA!"

    "Yaampun, Yuni!" tegur ibu Farida setelah membukakan pintu. "Tenggorokan nggak kering apa teriak-teriak mulu?"

    "Eh tante" Yuni nyengir lebar kemudian mencium tangan Ibunya Farida. "Ridanya ada kan, tante?"

K-POPERS VS GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang