"Ganggang!!!!" seru Farida setelah membangunkan motornya. Ia menoleh pada Algaf dengan tatapan tajamnya. "Stanknya bengkok!! Spakbornya patah semua lagi! Awas aja lo!"
Algaf menelan ludahnya mendengar seruan Farida yang penuh amarah. Ia berusaha kabur, tapi kpopers itu sudah mencengram kerah belakang seragam.
"Mau kemana lo?!! Pokoknya lo harus ganti rugi! Motor gue rusak parah tuh!" Farida menunjuk motornya yang berusaha dinyalakan oleh Sheira.
"Nggak bisa nyala, Rid" ucap Sheira yang masih mencoba menyalakan motor Farida.
"Tuh kan nggak nyala! Terus gue pulangnya gimana hah?! Ganti rugi sini!" Farida mendengus sambil mengulurkan tangannya.
"Kan gue udah minta maaf, parii! Lagian ini bukan salah gue sepenuhnya, orang gue nggak sengaja. Lo juga salah nggak nahan motor lo"
"Gimana mau nahan kalo nabraknya kenceng banget?! Untung gue nggak ikut jatoh!"
"Sembrangan! Gue nggak nabrak sekenceng itu ya! Fitnah lo!"
"Alaah ngeles aja lo bisanya! Sini ganti rugi, bayarin ongkos pulang aja dulu"
"Enak aja! Gue nggak sengaja, gue nggak mau ganti rugi" Algaf memangku tangannya dengan angkuh.
"Rid, tenang dulu" Sheira menahan tangan Farida yang sudah siap meninju Algaf. "Orang-orang masih liatin, tahan" bisiknya membuat Farida melemaskan tangannya yang sudah terkepal kuat.
"Ra, lo duluan aja deh" ucap Farida pelan "Ngomong sama ganggang ini nggak akan berakhir cepet. Duluan aja ya, maaf nggak bisa nganterin"
"Tapi lo gimana?"
"Udah gak papa, lo pulang aja duluan. Sekalian tolong usir penonton dadakannya" Farida terkekeh kecil diakhir kalimatnya.
Setelah Sheira dan penonton dadakan pergi, Farida kembali menatap Algaf yang masih setia duduk di motor sportnya.
"Ya terus motor gue gimana?! Kan lo yang nabrak, sengaja nggak sengaja intinya lo yang rusakin motor gue!" sungut Farida yang semakin frustasi.
"Bodoamat nggak peduli"
Farida menarik nafas dalam-dalam. "Ish kalo lo nggak mau ganti rugi terus nasib gue gimana?? Emang lo mau anter jemput gue sampe gue dapet motor baru?!" serunya sambil mengacak rambutnya frustasi. Ia tak sanggup membayangkan bagaimana reaksi ibunya setelah tahu motornya rusak.
"Nggak mau kan?! Makanya ganti rugi! Seenggak benerin motor gue deh" pasrah Farida.
"Nggak bisa! Gue nggak punya uang buat benerin motor lo"
"Orang tua lo kan orang kaya, tinggal minta lah!"
"Nggak semudah itu ikan pari! Lagian orang tua lo juga kaya, kenapa motor rusak aja diributin? Lo tinggal minta yang baru kan?" Algaf menatap Farida dengan heran.
"Nggak semudah itu juga gangang gila!" Farida meremas ujung roknya, menahan emosinya yang menggebu-gebu. "Pokoknya lo harus ganti rugi! Titik nggak pake koma!"
Algaf menghela nafas sambil berfikir sejenak. Farida menunggu dengan tak sabaran.
"Ayo dong cepetan! Makin sore, makin jarang bus sama angkot. Ntar gue baliknya gimana?" gumam Farida dengan cepat.
"Yaudah gue anter lo"
Farida menatap Algaf dengan wajah datarnya. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. "Mworago?"
KAMU SEDANG MEMBACA
K-POPERS VS GAMERS
Novela Juvenil"Dasar Kpopers alay!" "Dari pada lo gamers! Dasar pecandu game!" "Walaupun gue gamers, gue nggak pernah tuh mainin perasaan cewek" ~<>~ Farida Genia Wirahma seorang kpopers sejati yang selalu mengenakan airpods-nya yang sangat mirip dengan bias-nya...