"Shhhh.." Keyla meringis saat merasakan perih pada pipinya karena Gara yang saat ini tengah mengompres pipinya menggunakan air dingin.
Gara menghentikan kegiatannya sejenak, lalu menatap Keyla lekat.
"Sakit?" Tanyanya yang diangguki cepat oleh Keyla.
"Pelan-pelan" Pinta Keyla dengan suara kecilnya.
Gara menganggukkan kepalanya mengerti, lalu kembali menempelkan kain kompresan pada pipi Keyla dengan hati-hati, sesekali ia meniupnya dengan pelan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh Keyla.
"Masih perih?" Ujar Gara bertanya saat tak mendengar suara rintihan Keyla. Hanya ringisan kecil yang terdengar samar.
"Sedikit" Jawab Keyla dengan wajah yang sedikit cemberut lucu.
Cuppp..
Tubuh Keyla menegang saat merasakan benda kenyal menempel pada pipinya walau sekilas. Ia menatap Gara dengan bingung, sedikit kaget dengan perlakuan Gara tadi.
"Masih sakit?" Tanya Gara dengan mata yang menatap Keyla lekat.
Keyla mengerjapkan matanya, tak ada suara yang keluar dari mulutnya. Hanya wajah cengo yang terlihat lucu di mata Gara.
Gara terkekeh kecil, lalu kembali mendaratkan kecupan pada pipi Keyla lagi. Kali ini sedikit lama, dan tindakan Gara berhasil membuat pipi Keyla mengeluarkan semburat merah.
"Udah gak sakit?" Ulang Gara bertanya dengan tangan yang bergerak untuk merapikan rambut Keyla yang sedikit berantakan.
Spontan Keyla menggelengkan kepalanya cepat dengan muka memerah. Ia tau tujuan Gara memberikan kecupan pada pipinya untuk apa. Tentu saja untuk mengurangi rasa sakit, walau nyatanya malah membuat bibirnya terasa kaku karena sedari tadi ia mencoba untuk tidak tersenyum.
Gara mengernyit saat melihat wajah Keyla yang memerah, lalu tangannya terangkat untuk memegang dahi Keyla.
"Lo sakit? Kenapa muka lo merah?" Bingung Gara yang membuat Keyla mengerjap.
Buru-buru Keyla memalingkan wajahnya, berniat untuk menghindari kontak mata langsung dengan Gara. Tapi ia malah di kejutkan dengan kehadiran ketiga sahabatnya dan juga ketiga sahabat Gara yang kini tengah menatap mereka cengo.
Gara yang melihat Keyla diam dengan pandangan lurus ke pintu, lantas ikut menolehkan kepalanya.
"Oh" Singkatnya, lalu kembali sibuk dengan kegiatannya.
"Sini, belum selesai" Lanjut Gara yang ditunjukkan kepada Keyla.
Keyla meringis saat melihat tatapan menggoda dari para sahabatnya.
"Malu ih" Bisiknya pelan saat netranya kembali menatap Gara.
Gara mengedikkan bahunya acuh, tidak peduli dengan kehadiran keenam makhluk yang saat ini tengah menatap mereka.
"Nggak usah ngalangin pintu" Ujar Gara tiba-tiba, menyadarkan mereka.
Mereka segera menghampiri Gara dan Keyla dengan wajah bodohnya.
"Gercep bener lo Gar" Celetuk Gino saat dirinya sudah berdiri di samping Gara.
"Ho'oh bener tuh.. Nggak nyangka gue kalo lo bisa nyosor duluan. Mana di dalem UKS cuman berdua. Untung kita masuk, kalo nggak—" Gama menggantungkan ucapannya yang membuat mereka menatap Gama dengan bingung.
"Kalo nggak apa?" Tanya Letta dengan kernyitan di dahinya.
"Kalo nggak, pasti mereka udah bugil" Celetuk Satya melanjutkan ucapan Gama.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARKEY (PROSES REVISI)
Romance(Proses revisi!) _______________________ "Tata" Keyla mendongak menatap Gara bingung. "Hah? Tata? Tata siapa?" Bingung Keyla dengan kernyitan di dahinya. "Elo, Keyla Anatasya, Tata. Mulai sekarang gue manggil elo Tata." Ucapnya tak terbantahkan...