008. Pasar malam

737 35 3
                                    

Keyla menggulingkan tubuhnya ke sana kemari, lalu menatap langit kamarnya dengan helaan nafas.

"Bosen banget" Keluh Keyla dengan suara lesu.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.15, namun tak membuat Keyla beranjak sedikit pun dari posisinya saat ini.

Keyla mengambil handphonenya yang bergetar di atas nakas untuk mengecek siapa yang menelponnya saat ini.

Ia berharap semoga saja seorang malaikat yang mau mengajaknya keluar.

Ia segera menggeser tombol hijau di handphonenya, lalu mendekatkan handphonenya pada telinganya untuk memulai percakapan.

Ia berdehem sekilas untuk mengecek suaranya.

Ekhemm..

Setelah merasa kalau suaranya sudah stabil, ia memulai aksinya.

"HALO?! DENGAN KEYLA CANGTIP DISINI! ADA YANG BISA KEYLA BANTING?! Eh BANTU MAKSUDNYA!!! Astaghfirullah" Seru Keyla dengan suara toa nya.

Sedangkan sang penelpon diseberang sana hanya bisa memejamkan matanya saat suara cempreng Keyla menyapa gendang telinganya.

Keyla mendengus saat tak mendapatkan jawaban dari sang penelpon. Hanya suara jangkrik yang terdengar dari luar kamar Keyla.

"Ini siapa si?! Keyla tu lagi kesel ya! Jangan buat Keyla tambah kesel, ini tuh malem minggu. Tapi nggak ada yang ngajak Keyla jalan. Kasian kan Keyla? YA IYALAH KASIAN!! Emang Kamu Mau Ngajak Keyla Jalan-jalan?!! NGGAK KAN?! Kalo gitu ngapain kamu nelpon?! Ganggu banget tau nggak?!" Cerocos Keyla mencurahkan isi hatinya tanpa henti dengan menggebu-gebu.

Lagi-lagi omongan Keyla hanya dianggap angin lalu oleh sang penelpon yang membuat Keyla bertambah kesal. Ia menggulingkan badannya kembali, lalu mengambil satu boneka kelinci yang ada di sampingnya.

"WOY NGOMONG DONG! KALO NGGAK NGOM -"

"Siap-siap, nanti jam setengah 8 gue jemput" Ujar seseorang di sebrang sana yang membuat Keyla terdiam.

"Kamu siapa?! Keyla nggak kenal kamu, kenapa tiba-tiba ngajak jalan? Emang kita kenal? Nggak kan? OH KEYLA TAU NIH! Atau jangan-jangan kamu mau nyulik Keyla ya?! Ngaku kamu!" Tuduh Keyla yang kini sudah duduk dengan wajah hebohnya.

Terdengar dengusan kesal dari seberang sana. Keyla hendak membuka suaranya kembali, namun ia hentikan karena telpon sudah dimatikan sepihak.

Keyla mengerjapkan matanya, lalu menatap handphonenya dengan pandangan bingung.

"Sapa sii?!!" Gumam Keyla, masih bingung dengan sang penelpon tadi.

Keyla mengedikkan bahunya acuh, tidak terlalu memperdulikan telpon tadi.

Siapa tau salah sambung kan?

Hanya itu yang ada di pikiran Keyla saat ini. Ia tidak terlalu memikirkannya, yang ada di pikirannya saat ini ada TIDUR.

"SAATNYA TIDURR!!" Seru Keyla girang. Lalu menjatuhkan tubuhnya di atas kasur.

Tinggg..

Suara notifikasi pesan yang berasal dari handphonenya mengalihkan perhatian Keyla. Ia kembali mengambil handphonenya yang ada disampingnya, lalu mengecek siapa yang sudah mengganggu niatnya untuk tidur.

"Siapa lagi si" Dumelnya kesal, tak ayal tangannya tergerak untuk membuka pesan itu.

086548xxxxxx

|Jngn tdur!

|Ini gw, Gara

Keyla segera menegakkan tubuhnya kembali, yang tadinya berbaring kini terduduk tegak.

GARKEY (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang