Tzuyu sudah sampai di Italia. Saat ini dirinya sedang memainkan ponselnya sembari menunggu kedatangan Fabio.
Kali ini, dirinya tidak memakai jasa bodyguard. Kenapa? Karena dirinya hanya ingin memiliki waktu berdua dengan kekasihnya, tanpa harus ada bodyguard yang mengawasi.
Tzuyu sedikit menggeser posisi duduknya saat ada seorang pria yang ingin duduk di sampingnya.
"Kamu selebriti yang terkenal itu 'kan?"
Tzuyu yang tadinya sedang memainkan ponselnya pun langsung terdiam mendengar ucapan pria yang ada disampingnya.
Tzuyu menoleh, lalu mengerutkan keningnya bingung. Bagaimana bisa pria itu mengenalinya, padahal dirinya menggunakan topi dan masker?
Pria itu tersenyum, "Aku tahu itu kau karena dilihat dari gerak-gerik mu."
Tzuyu membulatkan matanya saat pria itu kembali bersuara, dirinya di buat terkejut karena pria itu seolah bisa membaca pikiran nya.
"Maaf, mungkin anda salah orang."
"Aku tidak mungkin salah orang, kau Chou Tzuyu 'kan? Selebriti multitalenta kebanggaan Korea Selatan yang mendunia itu" sahut pria itu.
Tzuyu yang mendengar itu pun seketika langsung merasa takut, entah kenapa dirinya merasa menyesal tidak menggunakan jasa bodyguard.
Drrrtttt...Drrrtttt...
Tzuyu langsung menatap ponselnya dan mendapati kalau Fabio menghubunginya.
"Uhm, sepertinya aku harus pergi. Kekasih ku sudah menjemput" kata Tzuyu sembari beranjak, lalu pergi.
Pria itu tersenyum melihat tubuh Tzuyu yang semakin lama menjauhinya dengan langkah cepat.
"Kau tidak akan bisa pergi kemanapun dengan kekasih mu itu" gumam pria itu.
Tzuyu mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan kekasihnya, Fabio.
"Tzuwi!"
Tzuyu menoleh, lalu tersenyum. Ia pun melangkahkan kakinya menghampiri Fabio dan memeluknya.
"Aku merindukan mu" gumam Tzuyu.
"Aku juga merindukan mu" balas Fabio, lalu melepas pelukan Tzuyu.
"Bagaimana perjalanan mu? Apa menyenangkan?" Tanya Fabio.
"Tidak, karena pesawat ku Delay 2 jam" jawab Tzuyu sambil mendengus.
Fabio terkekeh, lalu mengacak rambut Tzuyu. "Baiklah, sebaiknya kau istirahat karena kau terlihat sangat lelah. Mari, aku akan mengantarmu."
Mereka pun akhirnya pergi dari bandara untuk menuju hotel yang akan ditempati Tzuyu selama berada di Italia.
*****
"Fabio."
Fabio mendongakkan kepalanya saat Tzuyu memanggilnya, "Ya?"
Tzuyu menghela nafasnya, "Tadi ada seorang pria yang mengenali ku."
Fabio yang sedang memakan makan malamnya langsung terdiam mendengar ucapan Tzuyu.
"Bagaimana bisa? Bukankah kamu sudah mengenakan masker dan topi? Lalu, bagaimana dirinya bisa mengenali mu?" Tanya Fabio.
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Pria itu sungguh menyeramkan" balas Tzuyu.
"Tetapi kau baik-baik saja 'kan? Dia tidak menyakiti mu?"
Tzuyu menggeleng, "Dia tidak menyakiti ku, hanya saja ucapannya yang membuat ku merasa takut."
"Sudahlah, jangan dipikirkan. Mungkin dirinya hanya menebak-nebak saja" ujar Fabio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincère✔️
RomanceHubungan itu bisa diibaratkan seperti sebuah pohon. Meskipun kokoh, pasti akan ada angin yang menerpanya. Seperti itulah hubungan Tzuyu dan Fabio. Hubungan yang sudah mereka bangun selama 2 tahun harus kandas di tengah jalan akibat ada seseorang yan...