6. Sibuk

153 13 7
                                    

Setelah dari Catalunya, Fabio dan Tzuyu langsung pergi ke Belanda untuk menghadiri balapan selanjutnya.

Selama di Belanda, Fabio terus di sibukkan dengan urusan bersama tim Yamaha, yaitu masalah motor.

Fabio dan Tzuyu pun bahkan jarang terlihat bersama, mungkin hanya sesekali saja dan itu tidak lama.

Tzuyu yang mengetahui itu merasa sedih, seharusnya dirinya dan Fabio bisa menghabiskan waktu bersama sebelum balapan dimulai.

Saat ini, dirinya sedang berada di sebuah Cafe di dekat hotel tempat ia menginap. Rasanya ia ingin sekali menghibur diri dengan meminum segelas Ice Americano.

"Hai, Tzuyu."

Tzuyu menoleh dan mendapati Marc tengah berdiri di sampingnya, "Ada apa?" Tanya Tzuyu malas.

"Bolehkah aku bergabung?"

"Tentu" jawab Tzuyu.

"Kamu sendiri?" Tanya Marc setelah dirinya duduk di bangku yang ada dihadapan Tzuyu.

Tzuyu mengangguk dan Marc yang melihat itu mengerutkan keningnya, "Kemana Fabio?" Tanya Marc lagi.

"Ada urusan katanya" jawab Tzuyu sembari meminum minumannya.

"Eh? Raceday 'kan masih 5 hari lagi, lalu urusan apa yang harus diselesaikan?"

Tzuyu mengendikkan bahunya, "Katanya masalah motor."

Marc mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti, "Uhm, kamu mau jalan-jalan?"

"Tidak perlu, aku sedang malas" jawab Tzuyu.

Marc tersenyum, ia tahu penyebab Tzuyu menjadi seperti ini adalah karena Fabio yang sibuk dan tak memiliki waktu untuk wanita itu.

Ini adalah kesempatan untuk dirinya.

"Uhm, kau harus berkeliling. Aku jamin kau akan senang" ujar Marc.

Tzuyu mengerutkan keningnya, "Kau memaksa?"

"Aku tidak memaksa, aku hanya menawarkan mu karena kau adalah turis" jelas Marc.

Tzuyu menghela nafasnya, "Baiklah, mungkin sedikit jalan-jalan bisa menghibur diriku."

Marc yang mendengar itu merasa senang, mereka pun memutuskan untuk berkeliling setelah menghabiskan minuman mereka masing-masing.

*****

"Woah, tempat ini sangatlah indah!"

Marc terkekeh dan menghampiri Tzuyu yang sedang terkagum-kagum dengan tempat yang ia rekomendasikan.

"Bagaimana? Kau suka?" Tanya Marc.

"Aku tidak menyangka kalau kau seorang pembalap, menurut ku kau seorang tour guide" gumam Tzuyu.

"Hey, aku ini pembalap multitalenta. Aku bisa menjadi tour guide, penerjemah, bahkan koki pun aku bisa" balas Marc.

"Iya dah" sahut Tzuyu.

Tzuyu pun langsung mengambil ponselnya dan memotret pemandangan bunga tulip yang ada dihadapannya.

Ya, Marc membawa Tzuyu ke sebuah Taman Bunga Tulip yang ada di Belanda. Marc tersenyum saat mengetahui kalau Tzuyu menyukai tempat pilihan nya.

"Mau aku foto?" Tawar Marc.

"Eh? Memangnya boleh?" Tanya Tzuyu.

"Tentu, apapun untuk mu" jawab Marc sembari mengambil alih ponsel wanita itu.

Tzuyu tersenyum dan langsung berpose, Marc yang melihat itu pun memotret Tzuyu sampai beberapa kali.

"Gomawo" kata Tzuyu sembari mengambil ponsel dan melihat hasil jepretan Marc.

Sincère✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang