Tzuyu langsung terbangun dari tidurnya saat mendengar ponselnya bergetar menandakan ada panggilan yang masuk.
Dengan malas, wanita itu pun mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dan melihat kontak yang tertera di layar ponselnya.
My Little Devil❤️ calling..
Tzuyu memutar bola matanya malas sebelum memutuskan untuk mengangkat panggilan dari kekasihnya itu.
"Ada apa?"
"Halo? Tzuwi? Kau dimana?"
"Dimana saja asal hatiku senang."
"Tzuwi, aku serius."
"Di hotel."
"Kau tidak ke sirkuit?"
"..."
"Tzuwi.."
"Ya ya ya, aku akan datang nanti."
Tut.
Tzuyu langsung mengakhiri panggilan dari Fabio dan melempar ponselnya asal, entah kenapa mood nya seketika hancur mendengar suara Fabio.
Dengan malas, wanita itu pun beranjak dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri sebelum dirinya pergi ke sirkuit.
*****
Tzuyu menatap Fabio datar saat dirinya mendapati kalau pria itu sedang berkumpul dengan tim Yamaha.
Tzuyu menghela nafasnya dan memutuskan untuk pergi. Fabio yang melihat itu pun sebenarnya ingin menahan Tzuyu, namun karena dirinya sedang membicarakan hal penting dengan tim Yamaha, ia pun terpaksa harus mengurungkan niatnya itu.
Di sisi lain, Tzuyu terus melangkahkan kakinya dengan perasaan kesal di hatinya.
"Seharusnya aku berada di hotel saja, daripada mengganggu dirinya bekerja" kesal Tzuyu.
Wanita itu pun mengambil ponselnya dari dalam tas dan berusaha untuk menghubungi seseorang.
"Halo? Oppa manager?"
"Halo? Tzuwi? Ada apa?"
"Bisakah oppa memesankan aku tiket pulang ke Korea?"
"Eh? Kau ingin pulang ke Korea?"
"Iya, aku ingin pulang."
"Bukankah kau masih ada waktu libur sampai minggu depan? Lalu kenapa kau ingin pulang cepat-cepat?"
"Sudahlah, oppa. Aku hanya ingin pulang, itu saja."
"Baiklah, aku akan memesankan tiket pesawat untuk mu."
"Gomawo, oppa manager."
"Ne."
Tut.
Tzuyu langsung menjauhkan ponselnya dari telinga dan memasukkan ponselnya kembali kedalam tas.
"Kau mau pergi?"
Tzuyu menoleh dan mendapati Marc sedang berdiri di belakangnya dengan tangan yang terlipat di depan dada.
"Kau menguping?" Tanya Tzuyu tajam.
Marc menghela nafasnya, "Aku tidak menguping, aku hanya tidak sengaja mendengar pembicaraan mu."
Tzuyu menaikkan satu alisnya, "Bukankah itu sama saja?"
"Menurut ku tidak" jawab Marc.
Tzuyu menghela nafasnya, "Apa yang kau lakukan disini?"
"Tentu saja balapan, apa kau lupa kalau aku juga seorang pembalap sama seperti kekasih mu?" Ujar Marc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sincère✔️
RomanceHubungan itu bisa diibaratkan seperti sebuah pohon. Meskipun kokoh, pasti akan ada angin yang menerpanya. Seperti itulah hubungan Tzuyu dan Fabio. Hubungan yang sudah mereka bangun selama 2 tahun harus kandas di tengah jalan akibat ada seseorang yan...