7. Perasaan

159 11 2
                                    

Tzuyu menghela nafasnya dan menatap kepergian Fabio yang berjalan menuju motornya untuk ke lintasan.

Dirinya bahkan hanya sekali bertegur sapa dengan kekasihnya, meski mereka berada di tempat yang sama.

Terkadang, Tzuyu merasa iri dengan tim Yamaha yang bisa dengan mudahnya menarik perhatian Fabio.

Tzuyu pun memutuskan untuk pergi membeli minuman di sebuah Cafe yang tidak begitu jauh dari sirkuit.

Saat dirinya sedang berjalan di tengah-tengah keramaian, tak sengaja dirinya melihat Marc yang sedang melayani fans nya berfoto.

Ia pun mengerutkan keningnya dan menatap Marc bingung karena seharusnya pria itu pergi untuk melakukan sesi latihan bebas.

Tzuyu mengendikkan bahunya dan memilih untuk pergi ke tujuan awalnya, yaitu membeli minuman di Cafe terdekat.

*****

"Thank you" kata Tzuyu sembari menerima struk pembayarannya.

Tzuyu memilih duduk di bangku yang ada di dekat jendela, ia pun mengalihkan pandangannya ke arah jendela dan menatap orang-orang yang berjalan di luar.

"Sedang memikirkan sesuatu?"

Tzuyu menoleh dan mendapati Marc sedang tersenyum kearahnya, "Kenapa kau bisa ada disini?"

"Aku melihat mu ada disini, jadi aku memutuskan untuk menghampiri mu" jawab Marc sembari duduk di bangku yang kosong.

"Bukankah seharusnya kau melakukan sesi latihan bebas? Lalu bagaimana bisa kau berada disini?" Tanya Tzuyu.

"Aku sudah melakukan sesi latihan bebas dan sekarang aku bebas" ujar Marc.

Tzuyu hanya diam dan tak berniat membalas ucapan pria yang ada dihadapannya.

"Kau tidak memesan minuman?" Tanya Tzuyu.

"Tidak, aku sedang tidak ingin membeli minum di Cafe. Itu bisa mempengaruhi penampilan ku di lintasan" jelas Marc.

Tzuyu mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti dan tak berselang lama, seorang pelayan pun datang membawakan pesanan Tzuyu.

"Thank you" gumam Tzuyu sembari menerima minumannya.

"Aku minum ya?" Kata Tzuyu.

Marc terkekeh, "Ya, silahkan."

Tzuyu yang mendengar itu langsung meminum minumannya dan Marc yang melihat itu pun dibuat gemas sendiri.

'Seandainya dirinya adalah kekasih ku, mungkin hidup ku akan berwarna' batin Marc.

"Marc, apa perlu aku kembali ke hotel saja?" Tanya Tzuyu.

"Hah?"

Tzuyu mendengus, "Apa perlu aku kembali ke hotel, daripada aku mati karena kebosanan berada di sirkuit?"

"Eh? Untuk apa kau kembali ke hotel? Bukankah jika kau pergi ke hotel, maka kau akan bosan disana? Lebih baik kau disini saja" ujar Marc.

"Tapi aku bosan berada disini, Marc. Tidak ada gunanya aku disini, Fabio sibuk dengan urusannya dan karena itu aku jadi tidak memiliki teman mengobrol" lirih Tzuyu.

"Hey, jangan berkata seperti itu. Ada aku disini, aku akan menemanimu selama di sirkuit" kata Marc sambil memegang tangan Tzuyu.

Tzuyu yang mengetahui itu langsung menarik tangannya dan mengusap lengannya canggung.

"Sebaiknya aku kembali saja" gumam Tzuyu sebelum dirinya beranjak dan pergi.

"Tzuyu, tunggu!" Panggil Marc yang langsung menyusul wanita itu.

Sincère✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang