Wina mengendap turun dari ranjang, ia tidak menyangka Jungkook yang berhadapan dengannya tadi malam adalah sibocah gendut itu.
Ia terkekeh sekaligus menyayangkan hubungan mereka. Bagaimana pun juga, ia sudah memiliki Taehyung. Dan soal tadi malam ia akan pura-pura tidak terjadi apa-apa.
Perlahan kaki polosnya menyentuh lantai, berniat kabur dari situasi ini. "Kau, mau kemana?" suara serak Jungkook mengintrupsi.
Wina terdiam sesaat, "Aku akan pulang, soal yang tadi malam...anggap saja tidak terjadi apa-apa"
Jungkook mengangkat sebelah sudut bibirnya, membayangkan tentang ciuman panas yang mereka lakukan.
Ia sebenarnya bisa melakukan hal lebih. Tapi, Jungkook ingin semuanya terjadi bukan karena sebuah paksaan.
"Kau tidak akan kemana-mana, aku sudah katakan tadi malam bahwa kau akan tinggal disini, diapartemenku" Jungkook memeluk tubuh gadis itu dari belakang.
Menyalurkan rasa rindu yang amat dalam padanya. "Aku..aku tidak akan berubah menjadi seperti sekarang jika bukan karena kau. Kau penyelamatku"
"Jungkook-shi, aku benar-benar harus kembali" Wina resah memikirkan tentang Taehyung. Pasti kekasihnya marah karena dia tidak datang tadi malam.
"Aku Bilang Kau Tidak boleh kemana-mana, dan berhentilah bersikap formal padaku" Tegas Jungkook disetiap katanya.
Ia membalikkan tubuh Wina agar menghadapnya, menatap matanya dalam mencoba mencari ketertarikan atas dirinya dimata gadis itu. Tapi nyatanya, mata itu hanya tersirat rasa khawatir.
Jungkook tau, siapa yang sedang gadis itu khawatirkan, Taehyung.
"Jungkook-shi, aku harus pergi" Tegas Wina.
Ia melepaskan cengkraman tangan Jungkook dari bahunya. Menjauh kan diri dari Jungkook dan bersiap pergi dari kamar yang ia yakini adalah milik Pria itu.
"Kau tidak bisa memaksaku seakan-akan aku adalah milikmu!" Wina menunjuk tepat didepan wajah Jungkook. Yang ditunjuk hanya menyeringai senang melihat gadisnya itu marah.
Wina berjalan cepat menuju pintu dan langsung menggenggam daun pintu kamar. "Jangan membuatku kehilangan kesabaran, Wina" Jungkook mengenggam kuat pergelangan tangan Wina yang sudah bersiap membuka pintu.
Gadis itu membelalakkan matanya kaget melihat perilaku Jungkook yang makin lama makin kurang ajar terhadapnya. "Lep..paskaaann" Paksa Wina berusaha menarik pergelangan tangannya.
Nihil, Nyatanya Kekuatan Jungkook jauh lebih kuat darinya. "Kau memang keras kepala!" Suara Jungkook berubah dingin dan pelan tapi terkesan tegas.
Jungkook meraup bibir wina paksa, gadis itu menolak dan terus memukul dada Jungkook berusaha menjauhkan diri dari Jungkook.
Usahanya terasa sia-sia karena Jungkook mendorong kuat tubuh gadis itu hingga terjatuh diatas ranjang. Jungkook memegang kuat sisi pinggang Wina agar gadis itu tidak kabur darinya.
Wina menoleh kekanan kekiri menjauhkan wajahnya dari wajah Jungkook, Wina merasa jantungnya berdetak begitu kencang, pria ini sudah gila Batin Wina.
Gerakan memberontak wina malah membuat bibir mereka menimbulkan suara decakan, Jungkook memburu. Terus merapatkan tubuh mereka diatas Ranjang.
Ciuman Jungkook melembut, mampu membuat Wina terhanyut dalam ciuman manis dipagi hari dari Jungkook. Walau awalnya itu adalah sebuah paksaan.
Jungkook tersenyum sekilas merasakan Wina yang mulai melayangkan tangannya diatas rambut Jungkook, menarik wajah Jungkook agar lebih memperdalam ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine - 넌 내 꺼야
FanfictionHidupnya cukup bahagia, sebelum akhirnya dia bertemu dengan seseorang bernama Jeon Jungkook. Seorang Pria Yang Datang Dari Masa Lalu, Seorang Pria Yang Mampu Membuat Perasaannya Berantakan.