Wina berjalan pelan memasuki Apartemen Jungkook, ia masih terus memikirkan semua ucapan Soyeon dan Taehyung. Terlebih ucapan terakhir yang Taehyung ucapkan.
"Maafkan aku, aku belum bisa menjagamu untuk tetap disisiku"
Kalimat itu berhasil membuat pikiran Wina berkecamuk, membayangkan semua waktu yang telah mereka habiskan.
"Kau dari mana?" Suara berat milik seseorang yang tidak asing baginya membuat wina tersadar dari lamunannya.
"E..ehh kau sudah pulang? Aku, dari cafe depan..hanya minum sedikit kopi"
"Benarkah? Baiklah, kemari..duduk disini aku ingin menceritakan sesuatu padamu" seru Jungkook bersemangat.
Wina duduk di samping Jungkook, menatap wajah Jungkook membuat nya teringat perkataan Soyeon di cafe tadi.
Baru saja Jungkook mau membuka suara, Wina sudah lebih dahulu menyela.
"Sebelumnya, aku ingin bertanya padamu" Dalam hati Wina menguatkan diri. Karena sesungguhnya kemarin ia melihat Jungkook sebagai masa depannya.
Jungkook hanya mengangguk siap mendengarkan pertanyaan Wina. "Apa kau berkencan dengan Soyeon?" Pertanyaan Wina membuat jungkook menjadi sedikit serius.
Hening sejenak sampai Jungkook menjawab "Tidak, dia hanya temanku"
Wina mengangguk-angguk mengerti. "Lalu, selama berteman dengannya..apa aku boleh tau kalian melakukan apa saja?"
Jungkook mulai gugup mendengar pertanyaan Wina, mengingat apa yang telah Jungkook lakukan dengan Soyeon dipertemuan pertama mereka.
"Iya...ak..aku..maafkan aku, aku..aku sudah melakukan hubungan lewat dari seorang teman"
"Kami..kami sudah pernah melakukan nya" Tutur Jungkook mencoba menjelaskan sesuatu yang seharusnya tidak diketahui oleh Wina.
"Baiklah, aku mengerti..terima kasih sudah jujur padaku"
"Dan sekarang giliran ku untuk jujur padamu..Tadi, aku bertemu dengan Taehyung dan Soyeon"
.
.Jungkook mendengar semua penjelasan yang dituturkan oleh Wina. Ia sudah mengerti jalan kehidupan mereka. Dan ia, ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Taehyung.
"Untuk hubungan ku dengan Soyeon, aku..aku Benar-benar minta maaf"
Wina hanya terdiam, entah apa yang harus ia lakukan sekarang. Tapi, semua yang telah Jungkook lakukan padanya sedikit membuat ia berdebar.
Tapi itu semua bukan karena aku cinta padanya, itu hanya karena aku takut dia akan melakukan ha lebih padaku - Batin Wina.
"Aku akan pulang, ibu dan kakak ku akan pulang..terima kasih telah mengurung ku disini" Wina hendak berlalu ke kamar untuk mengambil tasnya dan baju pertama yang ia pakai saat ke apartemen Jungkook.
"Apa kau akan meninggalkan ku? Tolong jangan tinggalkan aku" Jungkook menyusul Wina kedalam kamar.
"Tidak akan, aku akan coba untuk menerima mu..aku pulang karena ibu dan kakakku sudah kembali" Ucap Wina berbalik menatap Jungkook yang sudah menunjukkan wajah masam.
Wina menatap mata Jungkook cukup lama, sampai ia mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat pipi Jungkook.
Jungkook terkejut melihat aksi wina, sampai ia mulai menarik tubuh wina mendekat dan memberikan ciuman hangat dan lembut padanya.
Cukup lama mereka terhanyut dalam pagutan yang lembut satu sama lain. Wina menjauhkan dirinya dan menatap lekat pada Jungkook.
"Masalalu tidak penting untukku sekarang, yang terpenting adalah kau bisa mengubah dirimu kedepannya" Ucap Wina pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine - 넌 내 꺼야
FanfictionHidupnya cukup bahagia, sebelum akhirnya dia bertemu dengan seseorang bernama Jeon Jungkook. Seorang Pria Yang Datang Dari Masa Lalu, Seorang Pria Yang Mampu Membuat Perasaannya Berantakan.