08 - Perfecly | 아주

5 1 0
                                    

Mungkin Ini Bakalan Jadi Part Terpanjang Sejauh Ini..

----////----

Taehyung tidak habis fikir membayangkan apa yang Wina dan Jungkook lakukan. Dan mengapa, mengapa aku baru menyadari bahwa dia gadis kecil itu? Astaga, Hatiku semakin sakit. Batin Taehyung.

Taehyung kembali dari rumah ibunya, baru sekarang ia merasa hatinya begitu sakit dan remuk.

Entah mana yang harus ia pertaruhkan, Jauh didalam hati Taehyung merasa perih, ingin rasanya menumpahkan semua keluh kesah nya. Tapi, Seseorang yang harus mendengarkan keluh kesahnya adalah orang yang membuat nya patah hati.

Baru terhitung dua bulan sejak ia berpacaran dengan Wina.

Pria itu membelah jalan ibu kota korea itu dengan cepat, mengacuhkan suara klakson mobil lain yang ditujukan padanya.

"Jika saja gadis itu bukan kau, Wina.." Sesal Taehyung merasa frustasi dengan semua kemalangan yang menimpa dirinya.

Matanya berkaca-kaca menahan air matanya untuk tidak keluar. Paling tidak ia tidak boleh menangis untuk masalah ini karena ia tau Jungkook sudah begitu lama menyukai Wina.

Taehyung menarik napas dalam untuk mengobati sedikit sesak di dadanya. memarkirkan mobilnya asal didepan halaman rumahnya yang cukup luas.

"Sabarrr" Soyeon berteriak dari dalam rumah mendengar Taehyung menggedor pintu rumah dengan kuat sambil berteriak.

Apa dia sudah gila? Kenapa dia tidak langsung menekan kata sandinya saja, membuat tetangga terganggu saja - Pikir Soyeon Jengah, tergesa-gesa menuju ke arah pintu.

"Kau kenap-?" Baru saja Soyeon ingin memaki Taehyung, Tapi, Pria itu sudah lebih dulu memeluknya erat.

Soyeon yang badannya jauh lebih kecil agak sedikit terdorong kebelakang.

"Kenapa kau--Heii kau menangis?? Tae?" Soyeon kaget merasakan bahunya terasa basah.

Soyeon menarik paksa tubuhnya menjauh dari Taehyung, Pria itu hanya menunduk memegang matanya yang terasa perih.

"Kemarilah" wanita itu menarik lengan kekar Taehyung kearah sofa.

Taehyung menatap Soyeon beberapa detik dan menyampirkan kepalanya disela leher dan bahu Soyeon.

Wanita itu hanya diam membeku, bingung apakah ia harus membalas pelukan pria itu.

Soyeon memantapkan hati untuk balas memeluk Taehyung, jari lentiknya naik menyusuri punggung Taehyung dan menepuk-nepuknya pelan. Berusaha menyalurkan perasaan peduli Walaupun ia tidak tau masalah apa yang sedang menimpa pria itu.

"Kau kenapa? Kau bisa menceritakannya jika kau butuh teman" Soyeon menatap dalan mata Taehyung yang memerah karena menangis.

Selama ini, ia tidak pernah menangis bahkan didepan ibunya. Tapi entah mengapa ketika melihat Soyeon ia merasa bisa menuangkan segala keluh kesahnya pada Wanita itu.

"Kau..mau menemaniku?"

Soyeon menatap aneh ekspresi wajah Taehyung yang begitu datar. "Tidurlah denganku malam ini"

Sontak mata Soyeon membelalak. "Ma..maksudmu?" Soyeon agak tergagap akibat ucapan Taehyung barusan.

"Tidurlah dengan ku, dikamarku" Ucap Taehyung mengulangi ucapannya agak lebih jelas.

"Aku tau, maksudku..untuk apa? Maksud..ku-" Sulit bagi Soyeon menentukan kalimat mengapa dan ada apa dengan Kim Taehyung itu.

Taehyung tetap diam mengalihkan tatapan nya dari mata soyeon yang terlihat tidak nyaman, Menatap meja yang berada tepat didepannya.

You're Mine - 넌 내 꺼야Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang