09 - All of this is fate | 이 모든 것은 운명

4 1 0
                                    

Perkataan Taehyung semalam membuatnya tidak bisa hanya duduk diam disini, dia merasa ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi terhadap mereka.

Tentang bagaimana Mereka dapat terjebak di situasi macam ini, Pagi-pagi Soyeon Membujuk Taehyung agar memberikan alamat Apartemen Jungkook.

"Biarkan aku yang menjelaskan nya pada Wina, aku tau kau tidak akan sanggup mengatakannya secara langsung pada Wina"

Dan disinilah Soyeon berdiri, tepat didepan pintu Apartemen Jungkook. Setelah Banyak yang ia bicarakan pada Taehyung, ia berhasil membujuk Tunangannya itu.

Ia sedang berada di kantor, jadi kau bisa datang ke apartemen nya. Aku yakin, Wina masih ada di sana. jangan sampai kau bertemu atau bahkan berpapasan dengan Jungkook. Soyeon menghela napas gugup mengingat ucapan Taehyung tadi pagi.

Baiklah, ini saat nya aku meluruskan apa yang tidak diketahui Wina. Tegas Soyeon dalam hati.

Ting~

Ting~

Bunyi bel berbunyi beberapa kali sampai suara dari dalam apartemen Jungkook terdengar. "Siapa?" Wina bertanya dibalik pintu.

"Ohh, Soyeon? Ke-" Ucapan Wina terpotong melihat Wajah Soyeon terpampang dilayar monitor bel.

Soyeon tersenyum ramah mendengar suara Wina. Rasanya Tenang, karena ketakutan jika Jungkook yang berada didalam akan membukakan pintu sirna.
.
.
.
Bagaimana ini? Aku..apa dia tidak marah?..bagaimana ini?..kekasih Jungkook..ada disini..

Wina membukakan pintu untuk Soyeon dengan rasa gugup yang menggerogoti tubuhnya.

"Hai Wina, Apa kita bisa berbincang sebentar? Didekat apartemen ini ada Cafe yang bagus" Soyeon mengajak Wina dengan ramah.

Ia merasa geli melihat Wina yang tidak bisa menutupi rasa Gugup nya.

"Kau tidak perlu gugup, aku tidak pernah berpacaran dengan Jungkook" Seru Soyeon sedikit terkekeh.

.
.

"Kau ingin mengatakan apa?" Tanya Wina membuka suara setelah pesanan minuman mereka datang.

"Begini, pertama-tama aku harap kau tidak marah dengan ku terlebih kepada Taehyung"

"Taehyung? Memang nya ada apa dengannya?" Wina agak kaget mendengar Soyeon menyebutkan Tentang taehyung.

Detik berikutnya Soyeon tidak menanggapi pertanyaan Wina, ia berbalik melihat pintu masuk cafe dan mendapati Taehyung sudah berada di ambang pintu berjalan masuk menuju meja dimana Soyeon dan Wina berada.

"Biarkan aku yang menjelaskan nya pada Wina, aku tau kau tidak akan sanggup mengatakannya secara langsung pada Wina"

"Aku juga akan pergi, tapi tidak di apartemen.. lebih baik bertemu dengan nya dicafe"

"Aku..juga akan menjelaskan padanya"

.
.

"Oppa!!" Gadis cantik berambut cokelat lebat berteriak mendekati Jungkook.

"Heii.. kau? Apa yang kau lakukan disini?" Jungkook mengernyit bingung melihat gadis didepannya.

"Aku merindukan mu, apa kau tidak merindukan ku?" Gadis itu memperlihatkan wajah masam pada Jungkook.

"Aku juga merindukanmu, Kapan kau sampai? Apa kau sudah istirahat? Kau sudah makan?" Gadis itu hanya menggeleng yang mengartikan bahwa ia belum melakukan apa pun dan langsung menemui Jungkook.

"Sekitar satu jam yang lalu, dan aku langsung kesini untuk menemuimu oppa"

"Kalau begitu kita cari makan dulu" Jungkook berjalan mendahului gadis cantik itu sambil menarik pergelangan tangannya.
.
"Oppa, kapan kau akan menikah? Aku ingin melihat mu menikah sebelum libur semester ku berakhir" Gadis itu memanyunkan bibirnya sambil memakan makanannya.

Jika ditanya siapa gadis itu, dia adalah adik Jungkook, yaitu Jeon Raini. Ia kuliah disebuah universitas di amerika dan baru saja kembali karena libur panjang semester.

"Aku tidak ingin menikah, dan lagi..aku tidak punya kekasih" Jungkook menaikkan sebelah bibirnya, sedikit menyeringai.

Pasalnya Jungkook sedang membohongi adiknya, tidak mungkin ia tidak ingin menikah. Terlebih dia sudah mendapatkan tambatan hatinya, Wina.

Raini mengejek Jungkook dengan mengikuti cara bicaranya. Raini tidak menyangka kakaknya akan berubah menjadi seperti sekarang, ia berfikir mungkin kakaknya akan menikah. Tapi apa ini? Ia tidak ingin menikah? Hah, apa dia sudah menjadi seorang Gay?

"Hueeekkk" Raini ingin muntah membayangkan jika pemikirannya itu menjadi kenyataan.

"Kau hamil?" Pertanyaan Jungkook membuat Raini terbatuk parah.

"Apa kau sudah gila? Aku ini masih perawan! Kau kira aku ini apa?" Cerca Raini pada Jungkook.

"Aku hanya bercanda" Jungkook tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Raini.

Setelah itu mereka melanjutkan ritual makan dengan tenang. Hanya suara gesekan piring dan sendok yang terdengar dari meja mereka.

"Kau pulang ke rumah ibu saja. Aku sedang memiliki tamu..dan, aku meminjam beberapa pakaian mu" Jungkook membuka suara setelah acara makan mereka selesai.

Raini hanya tersenyum puas mendengar ucapan kakak nya. "Baiklah, Jaga kakak ipar ku baik-baik ya"

Raini sangat tau sifat kakaknya, karena sebelum ini kakaknya tidak pernah seperti ini, permintaan nya sudah pasti menuju kepada seorang gadis yang tinggal di apartemen nya.

Jungkook berdiri sambil tersenyum dan mengelus lembut puncuk kepala adik tersayang nya itu. "Kau baik sekali"

.
.

Soyeon dan Taehyung masih terdiam menatap Wina, Taehyung sangat gugup untuk melihat reaksi dari Wina.

"Ba..baiklah, aku mengerti. Jadi, mari kita akhiri hubungan ini Taehyung" Hati Taehyung mencelos mendengar ucapan Wina.

Terasa begitu menyakitkan, membayangkan semua yang mereka lalui kini harus kandas. Tapi disisi lain, ia merasa lega dengan keputusan Wina karena dengan ini Jungkook bisa mendapatkan cintanya.

"Dan selamat untuk perjodohan kalian, aku harap kalian bahagia" Ucap Wina Nanar.

Jauh didalam hati Wina, ia masih sangat mencintai Taehyung. Entah kapan ia bisa menerima Jungkook dengan sepenuh hati. Karena dihatinya, masih tertulis jelas Nama Kim Taehyung.

"Jungkook, aku yakin dia akan menjagamu seperti aku menjagamu dulu" Tutur Taehyung menatap dalam  mata Wina.

Sungguh menyakitkan ikatan hubungan mereka, Antara Jungkook dan dirinya, Soyeon, dan juga Taehyung. Mengapa pasangan yang awalnya dianggap begitu cocok sekarang harus bertukar?. Entah kami bisa menghadapi dan menerima ini atau tidak.

"Maafkan aku Wina, aku..sudah pernah tidur dengan Jungkook. Aku tidak ingin menutupi apapun darimu"

"Tolong, tolong jangan benci dia..saat itu dia sedang mabuk. Itu semua salah ku karena dengan senang hati menerima ajakannya, tolong maafkan aku"

Wina tertegun mendengar pernyataan Soyeon yang ini, Bahkan sekarang seluruh pikiran nya penuh dengan perbandingan Taehyung dengan Jungkook.

Taehyung yang sangat menjaga mahkotanya, Jungkook yang dengan mudahnya menyetubuhi seorang gadis. Taehyung yang begitu peduli dengan semua tentang nya, Jungkook yang hanya terobsesi pada apa yang ada pada seorang gadis. Dan masih banyak hal tentang sikap2 mereka yang begitu berbeda.

Ingin rasanya Wina memeluk erat Tubuh Taehyung yang sudah hampir seminggu tidak ia lihat.

"Wina, Aku tau kau kuat" ucap Taehyung yang juga sama rindunya dengan yang Wina Rasakan.

Jika saja, Pria itu bukan Jungkook sudah pasti Taehyung tidak akan merelakan Wina begitu saja meski ia sudah bertunangan dengan Soyeon. Tapi ia tau, Jungkook bukan pria seperti itu, Taehyung tau bahwa Jungkook punya alasan tersendiri melakukan kesalahan itu.

"Baiklah, aku akan pulang sekarang"

"Selamat tinggal Taehyung, Terimakasih untuk semuanya" Ucap Wina samnil tersenyum teduh.

Takdir, Jika tidak dengannya berarti dia bukan Jodohmu - Wna

You're Mine - 넌 내 꺼야Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang