❄❄❄ HAPPY READING ❄❄❄
.
.
.
.
Dalam perjalanan pulang Anthy terus memperhatikan punggung Seokjin. Masih terus bertanya-tanya, Siapa sebenarnya lelaki di depannya ini? Kenapa semua yang di gunakannya memiliki harga yang sangat fantastis? Kenapa dirinya ada di perusahaan waktu itu? Lalu kenapa dia juga mau jalan bersamanya?
Dan semua itu benar-benar bercongkol di kepalanya saat ini. Ingin rasanya bertanya tapi sepertinya terlalu lancang karena mereka baru kenal kemarin, tapi Anthy ingin tahu dengan siapa dirinya dekat saat ini, bahkan pergi berdua layaknya pasangan yang sedang berkencan seperti ini.
.
.
___________
.
.
"Apa kau tinggal bersama dengan gadis yang berada di Cafe tadi?" tanya Seokjin
"Ah ... iya," jawab Anthy berjalan menuju ruang TV membawa minuman hangat, "Dia adik angkatku, namanya Ainy tapi biasanya di panggil Ay." sambungnya meletakkan minuman di meja.
Seokjin mengangguk lalu berjalan menuju sofa setelah itu segera duduk sedikit jauh dari Anthy, "Apa kalian hanya tinggal berdua?" tanya Seokjin saat mengambil minuman yang ternyata adalah teh jahe.
Anthy mengangguk, "Kami hanya tinggal berdua, kebetulan dia sedang kuliah disini." jawab Anthy ikut memperhatikan foto yang tergantung di dinding.
"Kalian sudah lama kenal?" tanya Seokjin kembali menatap Anthy.
"Sudah cukup lama!" jawab Anthy tersenyum menatap fotonya bersama dengan Ay di sebuah taman terkenal di negara Korea ini. Taman itu bernama Everland terletak di kota Yongin, provinsi Gyeonggi-do.
"Ini cobalah sebagai cemilan!" Anthy menyodorkan setoples cemilan untuk mengalihkan perhatian Seokjin dari bingkai foto.
"Ini apa?" tanya Seokjin mengambil cemilan yang sepertinya berbahan dasar dari kacang-kacangan.
"Itu makanan dari Indonesia," jawab Anthy, "Makanlah ... itu sangat enak!" ucap Anthy meyakinkan.
Seokjin memasukkan satu ke dalam mulutnya lalu mulai menguyah dan merasakanya, "Ini sangat enak!" komentar pertamanya setelah itu mulai memakannya lagi, "Apa nama cemilan ini?" tanya Seokjin penasaran.
"Ini namanya kacang telur, kami sering membuatnya karena tidak tahu cemilan yang enak di negara Korea ini." jawab Anthy jujur.
"Bisa kau ajari aku bagaimana cara membuatnya?" tanya Seokjin masih memakan cemilan yang asing baginya tapi sangat enak di lidahnya.
Anthy mengangkat alis, "Kau ingin belajar membuat kacang telur?" tanyanya tak yakin.
"Iya, apa ada yang salah?" tanya Seokjin meletakkan kembali toplesnya ke meja.
"Ah, tidak ... tidak ada yang salah kok!" jawab Anthy, "Nanti kapan-kapan, akan aku ajarkan cara membuatnya." lanjutnya tersenyum kagum akan lelaki di depanya ini.
"Kau se--" krukruk ....
Seokjin berhenti bicara dan tak lagi melanjutkan kata-katanya saat mendengar suara perutnya bernyanyi.
Anthy tertawa mendengarnya, "Kau pasti sangat lapar," ucapnya masih
tertawa.Seokjin menggaruk belakang lehernya yang tak gatal, benar-benar malu saat ini, "Aku belum makan nasi dari pagi!" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'DIA LANGIT' { Terbit Novel } √
FanfictionMungkin kehidupan sempurna tanpa lika liku itu hanya mitos dan hidup pun tak semulus seperti jalan tol, pasti akan ada kerikil atau bebatuan yang menghalangi. Karena dari situlah kita bisa belajar menjadi lebih dewasa dalam menghadapi kenyataan hidu...