❄❄❄ HAPPY READING ❄❄❄
.
.
.
.
"Kau kan memang kekasihku!" jawabnya tanpa menatap wajah Anthy.
Anthy berhenti membaca, hanya diam tanpa merespon. Dia masih mencerna kata yang baru saja di dengarnya.
"Apa kau salah bicara Seokjin-ah? Apa kau mabuk?" tanya Anthy takut salah dengar, juga takut lelaki ini mabuk asap karena bersepeda.
"Tidak ... tidak keduanya!" jawab Seokjin masih dalam posisi yang sama.
"Kau kan kekasihku!" lanjutnya lagi mengulang kata-kata yang sama.
"Hah?" respon Anthy tak mengerti lalu menunduk menatap Seokjin.
.
.
______________
.
.
Seokjin berbalik menatap Anthy yang sedang menunduk tepat di atas wajahnya.
"Kenapa responmu seperti itu?" tanya Seokjin ingin tertawa melihat respon Anthy yang seperti orang bodoh.
"Kau bilang kekasih?" ucap Anthy masih menunduk.
"Kau bahkan tidak menyatakanya," lanjutnya menggetok jidat Seokjin pelan lalu melanjutkan membaca novelnya.
"Baiklah!" jawab Seokjin mengelus jidatnya.
"Apa kau mau menjadi kekasihku?" tanya Seokjin to the point menatap wajah Anthy dari bawah.
Anthy diam berhenti membaca, namun matanya masih fokus pada novel yang dia pegang.
"Yaak, kau ini tidak romantis!" jawabnya menatap Seokjin dibawah, semua bayangan romantisnya buyar sudah, hanya karena pernyataan Seokjin yang flat.
"Oh ya?" tanya Seokjin mengangkat alis.
Anthy mengangguk lalu kembali membaca novelnya, alangkah terkejutnya saat tiba-tiba Seokjin beranjak dari tidurnya dan langsung menempelkan bibirnya tepat di bibir Anthy.
Anthy terdiam masih belum bisa mencerna keadaan dimana Seokjin berada didepan matanya hanya dengan jarak dua jari dari wajahya dan juga posisi bibir Seokjin yang berada tepat di bibirnya membuat fokusnya hilang seketika.
Main nyosor saja ini orang! 'batinnya, tapi tetap diam tidak mendorong tubuh Seokjin ataupun mengelak saat Seokjin mengerakkan bibirnya pelan dan lembut, lalu melepaskannya saat Anthy akan membalasnya. 'Yaelah nanggung amat sih! 'batinnya saat Seokjin menjauh.
"Aku rasa itu sudah lebih dari cukup untuk sebuah jawaban!" ucapnya lalu kembali berbaring di paha Anthy dengan posisi terlentang.
"Lanjutkan membacamu!" ucapnya dengan mata terpejam.
Enak kali nih orang habis mencuri satu ciuaman di bibir terus seenaknya dia tiduran lagi di pahaku! Bener-bener gak ada akhlaknya!' batinnya.
Anthy mengangkat kembali buku novelnya lalu mulai membaca kembali.
"Kenapa kau tak bisa tenang Seokjin-ah?" tanya Anthy saat merasakan Seokjin terus saja bergerak membuat fokusnya pada buku novel hilang.
"Sebentar!" ucap Seokjin masih bergerak mencari posisi nyamannya di pangkuan Anthy.
"Aku tidak bisa konsentrasi membaca jika kau terus menerus bergerak di pangkuanku!" ucap Anthy menyentuh kedua pipi Seokjin menahan agar mata itu menatapnya.
Gaes Open Order ya, yg belum lanjut bisa langsung ikutan PO biar bisa meluk mas Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
'DIA LANGIT' { Terbit Novel } √
FanficMungkin kehidupan sempurna tanpa lika liku itu hanya mitos dan hidup pun tak semulus seperti jalan tol, pasti akan ada kerikil atau bebatuan yang menghalangi. Karena dari situlah kita bisa belajar menjadi lebih dewasa dalam menghadapi kenyataan hidu...