❄❄❄ HAPPY READING ❄❄❄
.
.
.
.
"Ada itu di tas," jawab Ay di sela-sela mengunyah sarapannya.
"Oke ...," Anthy beranjak menuju kamar untuk mengambil tas yang di sebut Ay. "Yang biru bukan?" teriaknya dari kamar.
Anthy mengubek-ubek tas milik Ay tapi nihil, dia tidak menemukan apa yang dia cari.
.
.____________
.
.
Anthy masih terus sibuk mengubek-ubek tas milik Ay. Selang beberapa menit terdengar suara teriakan dari Ay.
"Sudah ketemu belum, mbaaak!!" teriaknya.
"Di dalam tas kan, Ay??" Anthy balas berteriak.
"Iya mbak, cari saja disitu," jawab Ay dari dapur meletakkan piring-piring kotor di wastafel.
"Gak ada Ay!" teriak Anthy setelah mengubek-ubek tas milik Ay namun tak menemukan apa yang dicari.
"Masa sih?" Ay mengernyit bingung lalu berjalan menuju kamar untuk mengecek sendiri tasnya.
"Gak ada nih!" Anthy menyodorkan tasnya kepadabpemiliknya, "Coba cari sendiri."
Ay kembali mencari kartu yang di cari. "Eh?" mendadak dia lupa akan sesuatu.
"Kenapa?" tanya Anthy saat melihat Ay seperti baru menyadari sesuatu.
"Dompet!" ucap Ay menatap Anthy serius.
"Kenapa sama dompet?" jawab Anthy bingung.
"Gak ada mbk!" ucap Ay ingin menangis masih berusaha mencari di dalam tas.
"Gak ada? Yakin?" tanya Anthy. "Coba sini, mbak yang nyari." lanjutnya menarik kembali tas itu.
Ay terduduk di kasur diam berpikir dimana kiranya dia menjatuhkan atau meninggalkan dompet itu.
"Kemaren kau pergi kemana?" tanya Anthy setelah tak menemukan dompet Ay.
"Bentar ...," jawab Ay. "Ke kampus terus pulang, dari kampus ke caffe habis itu ke festival." lanjutnya menatap Anthy.
"Festival?" tanya Anthy tak yakin tapi di angguki oleh Ay. "Kamu kesana gak bilang sama mbak, Ay?" lanjutnya.
"Eh?" seakan baru tersadar sesuatu, Ay nyergir mengacungkan dua jari tanda damai. Kmaren dirinya pergi memang tidak bilang lantaran mengira mbaknya itu sibuk dan tak mungkin di ganggu saat jam kerja. "Tapi aku bilang waktu mbak pulang." bela Ay.
"Sama saja gak bilang dodol!" ucap Anthy. "Karma tuh namanya, dompetmu hilang!" jawab Anthy bernada sedikit kesal padahal hanya menggoda.
"Mbaaaakkkkkkkkk ...!!!" teriak Ay akan menangis.
"Lagian kamu pergi tanpa bilang ke mbak kok, kena karma kan!" Anthy makin menggoda senang melihat wajah kesal Ay. "Jadi apa saja itu isi di dalam dompet?" tanya Anthy kembali serius.
"Isinya ATM, KTP, sama struk-struk belanjaan doang," jawab Ay sembari mengingat apa yang ada di dalam dompetnya.
"Yakin cuma itu?" tanya Anthy meyakinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
'DIA LANGIT' { Terbit Novel } √
FanfictionMungkin kehidupan sempurna tanpa lika liku itu hanya mitos dan hidup pun tak semulus seperti jalan tol, pasti akan ada kerikil atau bebatuan yang menghalangi. Karena dari situlah kita bisa belajar menjadi lebih dewasa dalam menghadapi kenyataan hidu...