UY - 16 - MENGHARGAI!

1.4K 190 40
                                    

Welcome to story Unforgettable You Bagian 16 - Menghargai

Now play ¦ Hanin Dhiya - Suatu saat nanti

HAPPY READING❤

"Lo memang bisa semuanya kecuali satu. MENGHARGAI PERASAAN ORANG LAIN!"

*** ***


Sierra masih menatap mata abu-abu indah milik cowok tampan di depannya. Mulutnya diam, tapi hatinya yang ribut dan berantakan. Maksudnya ngomong begitu apa?

Apa yang dia mau dari Sierra saat mendengarnya?

Kata semangat?

Senyuman?

Dia mau Sierra berekspresi seperti apa sementara perasaannya sendiri saja sekarang Sierra tak tahu seperti apa.

"Kenapa lo suka sama gue?" Pertanyaan dari Light.

Sierra mengeryit. "Kenapa lo nanya? Bukannya perasaan itu masalah pribadi? Jadi terserah gue dong mau suka sama siapa." Sierra berusaha sewot.

"Lo gak papa?"

"Gak papa apanya?"

"Gue nembak Layla? Ya udah."

Sierra terdiam saat Light beranjak padahal Sierra belum menjawab. Cowok itu merapikan hoodie yang menutupi kepalanya, masuk ke sekolah, meninggalkan Sierra sendiri.

Bodohnya Sierra sangat ingin membenci dan memaki sekarang tapi mulutnya selalu membeku saat sudah berhadapan dengan cowok itu. Di belakangnya Sierra sering koar-koar dan sok berani tapi ketika sudah di depan cowok itu, semua keberanian dan keceriaan Sierra seketika menghilang entah kemana.

*** ***


Nanti ekskul basket lagi. Sebenarnya Sierra juga malas lompat-lompat siang bolong begini. Tapi apa boleh buat. Terlanjur.

Tiara memperhatikan cewek itu. Sierra tidur di mejanya.

"Nanti lo ada latihan basket?" Iseng-iseng Tiara bertanya.

Sierra langsung mengangguk masih dengan posisi yang sama. Lemas.

"Tapi mataharinya panas banget, Ra." Tiara agak khawatir.

Sierra menutup mata. "Biasa aja." jawabnya santai.

"Lo gak latihan cheerleader?"

Sierra bertanya balik. Namun Tiara menggeleng. Sebuah senyum perlahan muncul membuat Siera tertarik.

"Apa lo senyum-senyum? Lupa minum obat?" Sierra langsung curiga.

Tiara duduk di mejanya. Menatap Sierra dengan tatapan tak biasa, Lebih ceria, lebih merekah dan agak malu-malu.

"Kenapa, sih, Ra? " Sierra menghela napas jengah. Sumpah ia kepo.

"Tapi janji dulu lo jangan marah, ya?"

"Tergantung."

"Pokoknya janji dulu."

"Ya udah apa? Awas kalo bilang gak jadi. Gue jambak lu."

"Iya-iya, bar-bar amat." Tiara mendiami Sierra sebentar. Sumpah dia mencurigakan. Malah tiba-tiba senyum-senyum lagi.

"Kak Saka ngajakin gue ke perpus!" seru Tiara dengan sekali tarikan napas.

"APA?!" Sierra menggebrak meja. Ngegas. Sampai Tiara terkejut.

"Pura-pura kaget lo, kan? Ck." cibir Tiara.

UNFORGETTABLE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang