UY -4- LIGHT BONCABE

2.6K 271 28
                                    

Kelamaan hiatus nih, maap yah huhu :(

Masih tahap revisi aku tuh, tapi bakal aku usahain up juga sekedar menunjukkan aku masih ada di dunia :v

Mungkin udah ada yang lupa alurnya, silahkan baca part sebelumnya dulu baru lanjut yang ini, yah.

Happy reading❤

▫️▫️▫️

Ekskul basket puteri dimulai. Biasanya Pak Rangga yang akan membina, tapi karena turnamen putra akan diadakan bersamaan dengan turnamen putri jadi dia harus membagi waktunya. Dia menyerahkan ekskul putri kepada Light dan Saka sementara dan nanti dia akan menyusul.

Saka, anak kelas 12 Ipa yang dulunya memang anak basket. Tapi karena kelas 12 sudah dilarang mengikuti kegiatan di luar pelajaran, mereka membubarkan anggota dan di sini hanya sebagai pembantu Pak Rangga setelah pulang sekolah.

Sementara Light bukan anak basket. Hanya dulu waktu Smp, sekarang dia hanya fokus ke ekskul robotik dan renang. Tapi karena Saka, dia jadi ikutan mengajar para cewek.

Sebenarnya ribet. Cewek mainnya kepung bola kayak ikan teri terus teriak-teriak gak jelas. Apalagi yang mengajari cowok-cowok tampan. Bukannya fokus men-shoot bola malah fokus cari perhatian.

Light geleng-geleng kepala memperhatikan sekumpulan cewek-cewek di bawah ring.

"Ribet, yah." sambar Saka. Terkekeh santai.

"Itu cewek-cewek mau jadi pemain basket apa ikan cucut, sih. Heran. Pemain basket kok kayak gini, yakin yang gini mau dikirim turnamen?"

"Gayanya aja kayak cabe-cabean."

Nah kan. Begitu gaya bicaranya. Entah dia memang jujur, menghina atau gimana. Tapi omongannya selalu nyakitin.

"Argh ...."

Sierra jatuh saat hampir memasukkan bola ke keranjang. Suaranya melengkik sampai mengalihkan perhatian mereka

"Sye!" pekik Saka yang ingin berlari mendekati Sierra tapi dihentikan oleh Light.

"Gue mau liat Sierra. Mungkin aja kakinya keseleo." jelasnya dengan wajah khawatir tapi Light dengan tatapan tenangnya masih menjegat Saka.

"Dia yang paling buruk. Udah pendek, kerjanya jatuh mulu. Kenapa bisa ikut basket?!" cibirnya.

Saka melihat Light memasuki lapangan. Kayaknya akan terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan. Kata-kata Light bisa saja menyakiti Sierra. Light terlalu jujur tanpa mempedulikan perasaan orang lain.

"Lo ... bisa main gak, sih?!"

Semua orang menepi saat Light datang. Dia berdiri tepat di depan Sierra yang masih duduk di tanah.

Sierra mendongak. "Gue?" tanyanya menunduk diri sendiri.

"Yang pendek dan selalu jatuh. Siapa lagi kalo bukan lo?!"

"Motivasi lo ikutan tim basket apa?"

"Apa ketua basket putri matanya buta sampe gak bisa merekrut pemain yang bagus?"

UNFORGETTABLE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang