UY -2- NEMBAK LIGHT

4K 338 43
                                    

Happy Reading yah!!

"Kalo suka harus diungkapkan kan, Ra? - Sierra
Enggak juga. Mending gausah. Nanti kalo ditolak kan malu. - Tiara"

***

Flashback on...

Sejak beberapa menit tadi, mungkin sudah sekitaran sejam Tiara hanya duduk dengan muka lempeng, bantal di paha, tangan bertumpu untuk menopang kepala, memandang cewek di depannya yang dari tadi cuma sibuk mondar-mandir seperti setrikaan sambil menggigiti kukunya.

Gadis dengan baru tidur bergambar Teddy bear dan rambut dicebol asal-asalan itu terlihat sedang sibuk memikirkan sesuatu.

Nah itu, karena Tiara tahu apa yang sedang dia pikirkan makanya wajah cewek itu semalas dan se-ngantuk itu untuk menunggu reaksi Sierra selanjutnya.

"Ra?!" Sierra tiba-tiba memanggil. Mengejutkan Tiara yang setengah mengantuk.

"APA?" Balas Tiara refleks berteriak.

Sierra ikut terkejut.

"Lo kenapa?" Katanya dengan wajah tanpa dosa. Lugu gak ketulungan.

"Lo manggil tiba-tiba, oon. Yah gue kaget lah!" Tandasnya blak-blakan.

Tiara kesal sendiri.

Sierra berpikir. "Masa, sih? Perasaan suara gue santai-santai aja tuh."

"Siapa yang bilang suara lo gak santai? Gue cuma bilang lo manggil tiba-tiba terus gue yang lagi ngantuk jadi kaget, bego. Herman."

Tiara mengomel. Lagi. Sebenarnya Tiara heran. Sierra itu orang yang pintar dalam akademik bahkan seni, malahan dia berhasil menjadi juara umum kedua yang berada di bawah cowok yang menjadi juara berturut-turut selama beberapa tahun.

Sierra satu-satunya cewek yang berada di tingkat teratas 5 besar juara di sekolah.

Tapi anehnya saat berbicara dengan manusia otaknya kelewat lemot dan rada bego. Gini memang, efek terlalu banyak bicara dengan binatang.

Kucing, ikan, kambing bahkan cicak di rumahnya pun semua diajak bicara oleh gadis itu. Bahasa binatang memang dia jagonya.

"Hehe-- maap."

Dia menyengir kuda membuat Tiara memutar bola mata malas.

"Ngapain tadi lo manggil gue?"

"Oh iya, lupa! Gue mau nanya sesuatu. Tapi yang serius."

Sierra duduk di depan Tiara. Menghadap gadis itu dengan wajah serius seperti yang dia bilang ingin bertanya serius.

Tiara penasaran dan menunggu Sierra melanjutkan bicaranya.

"Kalo suka sama seseorang itu harus diungkapin kan, Ra?" Katanya. Matanya memancarkan keseriusan yang dia janjikan tadi.

Tiara diam sejenak. Sedang mencari jawaban pasti.

Wajah cewek itu terkesan santai. "Enggak juga. Mending gausah. Nanti kalo ditolak gimana? Kan malu." Katanya dengan sejujur-jujurnya.

UNFORGETTABLE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang