UY - 24 - Plot Twist

1.5K 147 71
                                    

Hai guys :)
Long long time no see, maaf menggantung kalian selama ini. Lama banget malah mungkin sampe kalian udah lupa sama cerita ini :(

Jujur aku emang sulit banget buat lanjutin cerita ini karena udah sempat menggantung sekian lamanya dan mau coba lanjutin tapi udah bingung banget mau digimanain karena jujur semuanya udah lupa dan alur udah gak tergambar lagi di pikiran.

Setelah ini mungkin aku bakal bawa alur yang baru banget di cerita yang sama dan saran aku sebelum kalian baca ini boleh agak2 kembali ke belakang supaya inget lagi sama part yang sebelumnya.

Selamat membaca ya :)

Here we go again❤️ Unforgettable You

✨✨✨

"Cantik?"

"Cantikuu kok bengong, sih?"

"Hey," tangan cowok itu melambai-lambai di depan wajahnya.

"Cantikku nanti kalo bengong cantiknya cantikku jadi gak cantik lagi loh cantikku gak cantik kayak cantiknya cantikku."

Dumelan cowok di depannya membuat gadis itu tersadar dari lamunannya dan menatap cowok itu dengan senyum tertahan.

Cowok di depannya menyengir gaje rada manja membuat senyum tertahannya berubah menjadi senyum geli.

"Apaan sih, Light. Jiji banget dah." kekehnya.

"Jiji tapi gemes, tapi sayang." cowok itu ngedumel tak jelas sambil menyendokkan es krim ke mulutnya.

Ia tak bisa menahan tawa. Kedua tangannya di atas meja untuk menyangga wajahnya menatap cowok di depannya dengan intens dan senyum yang belum juga pudar.

Si cowok masih anteng dengan es krimnya pura-pura acuh tapi ujung-ujungnya melirik juga.

"Apa cantikku liat-liat?" tanyanya. Entah sejak kapan dia jadi semenjijikkan ini ew.

"Cantikku-cantikku, apa banget eww?!"

"Kenapa? Memang cantik kan."

Dia dengan santai mendekatkan wajahnya membuat si cewek was-was, dia tersenyum dan menunjuk bagian-bagian yang ada di wajah gadis cantik di hadapannya.

"Matanya cantik,"

"Bulu matanya cantik,"

"Hidungnya cantik,"

"Pipinya cantik, unyu-unyu gitu gemes kayak Tasya Kamila. Bulet." Cowok itu terkekeh mendengar ucapannya.

Menyebalkan. Gadis itu menepis tangannya kasar namun bukannya berhenti si cowok malah terkekeh dan melanjutkannya lagi.

"Kulitnya cantik eh pori-porinya mana? Kok gak ada pori-porinya?"

"Pegang sekali lagi gue gampar ya," tangannya ditepis lagi. Menyebalkan. Tapi dia malah terkekeh.

Gadis itu cemberut. Tapi wajahnya memerah malu, membuat cowok di depannya malah semakin gemas.

"Cantikku pipinya merah. Lucu banget." kekehnya. Mata abu-abunya menyipit manis. Aura kegantengannya meningkat membuat gadis itu rasanya tak sanggup lagi menahan guncangan keras jantungnya.

Pipinya semakin memerah dan salah tingkah saat tawa lepas cowok itu benar-benar nyata di depannya sementara pikirannya tadi bertanya-tanya 'kenyataankah ini?' rasanya masih seperti mimpi.

"Cuma liat lo gini aja udah bikin seneng." katanya sambil mengakhiri kekehannya. Dia menghela napas mungkin lelah tertawa. Mengambil cup es krim kosong dari tangan gadis berambut panjang itu dan membuangnya ke tempat sampah.

UNFORGETTABLE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang