UY - 22 - BREAK

2.3K 195 70
                                    

Welcome to this story again, yang udah kalian tunggu-tunggu tapi aku PHP-in terus🤕

But, hope you still enjoy this story

Now play¦ I hate u, i love u ( ft. Olivia O'brien)

Jangan lupa vote and comment

Happy Reading❤

*** ***

"Ini sebabnya Tuhan menciptakan sebuah penyesalan, supaya kita tahu bahwa ada hal yang tidak bisa kita miliki tapi bisa kita ikhlaskan."

*** ***

Sierra masih begini sejak beberapa jam yang lalu, eh tunggu dulu, kita hitung mundur lagi sepertinya sudah lebih dari kata 'beberapa jam'.

Sudah semalaman Sierra seperti ini, yang awalnya cuma duduk diam di atas kasurnya sampai duduk di karpet dan bersandar ke kasurnya. Earphone-nya mengalunkan lagu-lagu galau sepanjang malam, seperti I hate you, i love you dari Olivia O'brien dan beberapa lagu Coldplay dan sederet lagu klasik melow lainnya.

Pandangannya ke depan sementara tatapannya kosong. Hatinya sedang tidak merasakan apa-apa dan otaknya sedang tak memikirkan apa-apa.

Sierra melirik sedikit ke jendela. Angin berhembus pelan dan menggoyangkan gorden pintu balkonnya dan langit masih terlihat gelap namun aroma pagi mulai menyeruak masuk.

Sejuknya ikut menyapa kulit putih pucatnya. Membuat bulunya agak berdesir namun Sierra tak berniat mengambil selimut atau apapun.

Ia kembali menatap ke depan. Infus yang terpasang sudah dilepas. Awalnya ia mendapat banyak omelan baik dari Sierro, papanya apalagi mamanya yang super duper overprotektif tapi akhirnya Sierra juga yang menang.

Saat matanya melihat ke depan, tak sengaja frame foto besar di dinding tertangkap retinanya.

Wajah cowok berwajah datar dengan cewek menyengir kuda di sampingnya. Background-nya ada di depan sekolah. Masih dengan seragam sekolah. Itu foto lama, kira-kira waktu Sierra kelas 1 SMP dan Saka kelas 2 SMP. Saka lebih tua setahun darinya.

Sierra baru sadar kalau waktu sudah banyak berlalu, sekarang umurnya sudah 17 tahun dan Saka 18 tahun.

Banyak hal yang mengubah mereka, meskipun tak mengubah banyak sikap Saka dan kebiasaannya. Contohnya, merangkul Sierra dan memainkan rambutnya. Saka masih sering melakukannya sampai sekarang.

Sierra juga tak banyak berubah sebenarnya. Masih manja dan bersikap sesuka hati pada Saka karena tahu Saka akan menuruti apapun kemauannya.

Mereka masih sering berantam seperti dulu.

Sierra ingat waktu itu guru fisika menyuruh Saka untuk mengajari Sierra karena dia tidak bisa mengingat satu rumus pun dan mengerjakan soal apa-apa. Kalau dia tak tahu jawaban ujiannya maka dia akan menulis 'maaf, saya gak tahu jawabnya, Bu'. 

Biologi juga begitu. Sierra susah menghapal kata-kata dalam bahasa Latin. Alhasil Saka harus jadi guru lesnya.

Tapi karena kesal, Saka pernah memukul kepala Sierra menggunakan buku tebal dan mengancam untuk menjauh kalau Sierra tetap malas belajar.

UNFORGETTABLE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang