EMPAT

1.2K 93 0
                                    


|Selamat Membaca|

|Jangan lupa vote dan follow me|


❤❤❤


Siswa siswi SMA 7 Jakarta telah melaksanakan ujian terakhir hari ini. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan saja.

Aku dan wanda sekarang berada di cafe jernih dekat sekolah, menikmati secangkir kopi.

"Lo mau kuliahkan ky?" Tanya wanda sambil meminum kopi pesanannya.

"Nggak tau juga wan, kayaknya aku mau cari cari kerja ajalah" wanda manggut manggut tanda paham, dia tau kyla pasti memikirkan perjalanan hidup sendirinya sekarang,  memenuhi segala kebutuhannya.

"Tapi aku juga ikut beasiswa yang diadain sekolah, tinggal tunggu hasil aja"

"Asik bener" suara orang yang membuat fokus mataku dan wanda beralih dengan sesosok rayhan sekarang.

"Aku denger kamu mau cari kerja ya ky?" Tanya rayhan yang aku angguki pelan

"Kerja di tempat aku aja" seru rayhan

"Ohiya, bagus tuh ky cafe milik rayhan juga tergolong maju" ucap wanda kearahku, kini dua orang ini menatap ku lekat.

"Emang lagi butuh pegawai ray?" Kini aku menatap Rayhan yang diangguki cepat olehnya.

"Kalau kamu mau, khusus kyla boleh masuk tanpa persyaratan"

"Ehmmm" kami bertiga menatap seseorang pria bule blesteran berdiri didepan kami, tingginya sekitar 190cm sangat tinggi menurutku.

"Sorry sir, can we help you?" Tanya ku pada pria didepan kami.

Orang itu hanya tersenyum manis padaku hanya padaku membuat aku sedikit salah tingkah.

"Saya bisa bahasa indonesia, boleh saya berbicara denganmu kyla" aku terkaget dengan ucapan orang itu sehingga membuat jariku menujuk diriku sendiri, wanda juga menatapku dengan ekspresi meminta penjelasan secepatnya.

"Iya kamu" orang itu menunjuk kearahku dengan tersenyum manis.

"Tunggu tunggu, kamu siapanya kyla?" Rayhan berdiri mencegah tangan ku dan menatap sengit pria didepan kami.

"She is my girlfriend" klaim orang itu dengan wajah datar dan serius membuat kami bertiga shock tak terhingga sampai sampai wanda menggebrak meja dengan keras membuat semua orang menoleh.

Brak......

"Cukup! Kita perlu bicara, Sir" aku bangun kemudian berlalu keluar cafe diikuti oleh orang tidak jelas tadi.

"Ada apa?" To the point aku langsung menanyakan perihal kedatangannya saat dirasa kami sedikit jauh dari keramaian.

"Saya ronald" orang itu mengulurkan tangan aku membalas uluran tangan itu kemudian kulepaskan dengan cepat

"Kyla, sekarang ada apa pak ronald. Apa saya mengenal anda?" Tanya ku penasaran

"Kamu tidak ingat dengan saya?" Aku hanya menggelengkan kepala dengan tatapan polosku

'Kenapa kamu lucu sekali kyla' gemas ronald dalam hati menahan tangannya yang ingin mencubit pipi kyla yang lucu dimatanya.

"Saya yang telah kamu selamatkan" ucapnya dengan menampilkan senyuman tulus yang jarang terjadi kecuali dengan kyla.

"Hah?"

"Kecelakaan mobil" tukas ronald cepat

"Oh itu anda?" Ronald mengangguk dengan segala kewibawaanya

"Syukurlah anda sudah sehat sekarang, saya tidak akan bahas masalah tadi karena saya tau itu hanya gurauan semata" aku segera berbalik untuk kembali kedalam cafe namun tangan ku dicegah oleh pak ronald.

"Ucapan yang tadi saya serius" kini suasana kembali tegang, aku berhadapan dengan pria yang tak kukenal dengan segala ekspresi yang menurutku sulit ditebak.

"Tolong pak ronald jangan bergurau" kini mukaku memelas didepan orang menyebalkan didepan ku ini.

"Saya serius kyla aurellia halbar, you are my mine now and there is no rejection" ucap ronald dengan sorot mata yang tajam, tangannya yang ada dipergelangan ku juga tak kalah erat sekarang membuatku sedikit meringis.

"Oke terserah pak ronald aja mau bilang saya pacar anda, pembantu anda itu hak anda tapi tolong jangan ganggu hidup saya" mataku kini sudah berkaca kaca melihat orang didepan ku sekarang dengan tatapan seriusnya.

Bruk....

Nafasku tercekat ketika orang itu membawaku ke dalam pelukannya, nyaman namun ini semua salah. Aku tidak mengenal sosok pria didepan ku ini.

Dia hanyalah orang yang sudah kutolong waktu itu, hanya sebatas itu.

"Tolong jangan menangis, saya merasa tersakiti" suara itu kian melembut membuatku sedikit terbuai.

Aku berusaha melepas pelukan ini namun tangan kekarnya sangat erat ditubuhku.

"Pak ron----ald?"

"Jangan panggil aku pak kyla, cukup ronald atau tidak sayang, bagaimana?"

---------------------

Hari ini sangat melelahkan, wanda baru saja pulang dari kos ku. Meminta semua klarifikasi yang tadi siang terjadi.

Rayhan hampir saja berkelahi dengan pak ronald eh salah ronald tidak memakai embel-embel dibelakangnya.

Namun sebelum baku hantam terjadi, ada banyak pria berjas dengan wajah sangar melerai mereka berdua.

Membawa ronald pergi dari tempat itu. Sebelum pergi ronald sempat menatapku, mata kita berdua bertemu dan ronald tersenyum tipis kepadaku.

Aku masih belum bisa mencerna semua kejadian hari ini, kemunculan sosok ronald yang tiba tiba membuatku sedikit shock.

"Aduh kenapa tulang rusuk ku selalu sakit ya"

❤❤❤


|17 Agustus 2020|
|Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia|

|bagaimana episode kali ini? Kyla dan ronald sudah bertemu nih kira kira kelanjutannya bagaimana? Ikuti terus cerita ini|






Kenapa Posesif?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang