SEBELAS

758 60 5
                                    

|Selamat Membaca|

|jangan lupa vote, comment and vote me|



❤❤❤

Sejak kejadian kyla terjatuh kini ronald sangat membatasi pergerakan kyla sesuai perjanjian mereka.

Kyla yang ngotot tidak mau dibawa kerumah sakit membuat ronald harus mengalah dengan segala persyaratan yang semakin membuat kyla stress.

"Ini kapan hilang?" Ronald mengelus pelan luka di dahi kyla yang sedang tertidur.

Ronald benar benar menjaga dengan ekstra kekasihnya itu, walaupun umur mereka terpaut jauh entah kenapa Tuhan memberi pendamping hidupnya dengan cara yang luar biasa.

"Aku berjanji akan membuat mu jatuh cinta secepatnya sayang"

--------------------

Tok tok....

"Masuk eli" ucap kyla dari dalam kamar.

Cklek....

Wajah tampan ronald terpampang disana tangannya yang kekar membawa nampan berisi makanan yang terlihat sangat menggiurkan.

"Aku bukan eli sayang" ucap ronald terkekeh kemudian menghampiri kekasihnya yang duduk diranjang.

"Ehmm---sorry" kata kyla menahan kegugupannya.

Ronald meletakkan nampan berisi bubur seafood itu diatas nakas, segala pergerakan ronald tidak pernah luput dari pandangan kyla.

"Hey" panggil ronald saat melihat kekasihnya terdiam menatapnya.

"Hah??" Bola mata kyla terlihat gelisah saat ketahuan telah menatap ronald sekarang.

Tidak dipungkiri orang didepannya ini sangat tampan dan mapan siapa orang tidak terkagum? termasuk kyla.

Ronald mencondongkan tubuhnya kehadapan kyla membuat kyla tambah gugup dan menahan dada ronald yang sangat terbentuk.

"Kau sudah mencintaiku bukan?"

"Hah--ih apaan sih--jatuh cinta? Haha padamu? Haha---tidak mungkin" ucap kyla tanpa menatap manik mata ronald.

"Kau sangat lucu babe" ronald mencium cepat pipi kyla membuat jantungnya bekerja sangat tidak normal, keduanya sangatlah lucu bukan.

"IHH" gerutu kyla mengusap pipi yang sudah dicium tadi oleh ronald.

"Hahah, maafkan aku babe pipi mu itu sangat menggoda apalagi ini" ronald menunjuk bibir kyla dengan cepat kyla menutup bibirnya sambil melempar tatapan tajam kepada ronald dan orang yang ditatap hanya terkekeh saja.

"Aduh aku seperti remaja jatuh cinta sekarang saat didekatmu" ronald mengambil bubur di nakas dan bersiap menyuapi kyla.

"Aku bisa sendiri ronald" tolak kyla

"Tidak sayang aku saja yang menyuapi lagian kamukan masih sakit"

"Astaga Tuhan, ini luka di dahi ronald itu tidak akan membuatku seketika lupa cara memakai tanganku untuk makan"

"Tidak, aku yang akan tetap menyuapi mu tidak ada penolakan" tegas ronald sehingga kyla tidak bisa lagi menolaknya.

"Sekarang buka mulutmu babe" ronald menyuapi dengan telaten kyla sampai habis tak bersisa.

"Emm---ronald" panggil kyla membuat mata ronald berfokus sepenuhnya kepada kyla.

"Boleh aku tanya?" Ucap kyla ragu.

"Boleh sayang, ada apa?"

"Apa kita dulu pernah bertemu?" Tanya kyla, ronald termenung lama sehingga kyla merasa apa dia salah bicara?

Tapi kyla merasa familiar dengan ronald sebelumnya, sehingga kyla berani bertanya seperti itu. Apakah ronald sosok yang pernah muncul di hidupnya dulu?

"Kalau kamu tidak mau bercerita juga nggak papa, aku hanya merasa familiar saja denganmu"

'Belum saatnya kamu mengetahui kyla, aku harus membuatmu merasakan kebahagiaan terlebih dahulu'

--------------------

Makan malam ini kyla memutuskan untuk turun ke ruang makan disana para maid sedang sibuk merapihkan makanan diatas meja.

"Nona anda tidak perlu turun kebawah" eli menuntun kyla yang berjalan menuju meja makan.

"Aku bosan eli, dikamar membuatku stress" kyla menelisik segala makanan yang diatas meja. Makanan tersaji diatas meja dengan rapi dan sangat menggiurkan.

"Dimana dia?" Tanya kyla pada eli

"Dia?" Eli bingung dengan nonanya ini dia sangat enggan menyebut tuannya padahal mereka sangat dekat sebelumnya kenapa harus canggung begitu.

"Sorry, maksudku---ronald eli"

"Tuan ronald sedang ada diruang kerjanya nona" kyla mengangguk tanda mengerti

"Kenapa kau turun kyla?" Ronald berjalan menuju tempat kyla duduk sekarang, para maid membungkuk memberi hormat kepada tuannya.

"Oh aku hanya bosan saja dikamar"

Ronald duduk berhadapan didepan kyla, kyla menatap makanan didepannya yang sangat ingin dia coba.

Namun melihat sang tuan rumah didepannya membuat ia segan untuk mengambil lebih dulu, sehingga membuat seisi ruangan ini hening.

Ronald yang melihat kyla belum juga mengambil makanannya menatap heran.

Kruyuk....kruyuk....

"Hahahah, kyla makanlah cacingmu sudah berontak" canda ronald membuat wajah kyla semerah tomat menahan malu.

Para maidpun menahan tawanya melihat interaksi antara tuan dan nonanya.

"Ish, menyebalkan" gerutu kyla tanpa membuat suara.

Ronald mepersilahkan maid untuk mengambilkan makananya dan juga kyla, selama makan ronald tidak berhenti menatap kyla.

Kyla sangat lucu ketika makan, sehingga rasanya ronald ingin sekali memakan kyla sekarang.

Upssss....


❤❤❤


|12 September 2020|

|bagaimana dengan cerita ini beri kesan dan pesannya🌸|

|100 vote akan segera lanjut|

Kenapa Posesif?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang