Leona mendesah panjang saat ia memasuki ruangan kerjanya dan melihat seorang perempuan muda yang duduk membelakanginya.
Leona menutup pintu dan berjalan menuju mejanya, ia menarik kursinya dan kini duduk berhadapan dengan perempuan yang kini menatapnya dan menyunggingkan senyum yang sesungguhnya manis namun entah mengapa terlihat menyebalkan di hadapannya.
"Halo, Bu."sapanya santai yang semakin membuat Leona kesal dibuatnya.
Leona menarik nafasnya panjang, "Achazia—"
"Lari aja ya Bu 30 menit gapapa kok."potong perempuan bernama Achazia
Leona memandang Acha tak habis fikir. Ia melirik jam dinding yang kini menunjukkan pukul 10 pagi.
"Lari 45 menit."tantang Leona
Acha tersenyum lebar dan mengangguk, "Oke."jawabnya kemudian bangkit dari kursinya, "Nah gitu dong Bu, daripada Ibu buang-buang waktu ngomelin dan kasih nasihat sama saya mendingan langsung hukum. Lebih efisien."lanjutnya sambil terkekeh
Leona membulatkan matanya tak percaya, mulutnya hendak mengeluarkan jawaban namun Acha langsung buru-buru keluar dari ruangan guru BK-nya tersebut sambil terkekeh.
"ACHAZIAAAA."ujar Leona geram.
Acha keluar dari ruangan Leona dan berjalan menuju lapangan yang tidak terlalu ramai, sepertinya hanya ada 1 kelas yang menggunakan lapangan untuk jam olahraga, itupun lebih banyak yang duduk-duduk dipinggir lapangan untuk meneduh dari matahari yang cukup terik.
Acha menghampiri 5 perempuan yang sedang duduk meneduh tersebut, menyimpan tasnya di dekat mereka, "Jagain tas gue."ujarnya tanpa basa-basi
Kelima perempuan yang merupakan adik kelas Acha tersebut terdiam sejenak sebelum akhirnya mengangguk pelan dan ragu, "I—ya kak."jawab mereka tak kompak
Acha melepaskan kemeja sekolahnya yang kini menampakkan kaos putihnya, "Sama ini juga."lanjutnya sambil menyerahkan kemeja putih-nya yang langsung diterima oleh salah satu dari mereka dengan takut.
Setelah mengencangkan tali sepatunya dan mengatur stopwatch di jam tangannya, Acha berjalan menuju lapangan.
"Astaga, Zia. Dihukum lagi lo? Baru juga hari pertama jadi kelas 12."sapa Faisal, sang guru olahraga saat melihat Acha memasuki lapangan.
Acha nyengir, "Anggap gue gak ada aja Pak. Numpang ya 45 menit."jawabnya
Faisal terkekeh geli dan hanya menggeleng kepalanya tak percaya.
Acha mulai berlari dipinggir lapangan dengan kecepatan sedang. Menjalani hukumannya. Lebih tepatnya kebiasaannya.
ᴥ ᴥᴥ ᴥ
Levi melemparkan sebotol air mineral dingin ke tangan Acha yang terduduk di pinggir lapangan setelah 45 menit berlari tanpa henti.
"30 menit?"
"45."jawab Acha setelah menegak air mineral pemberian Levi hingga kandas, ia memanjangkan kakinya dan mengurutnya pelan, "Capek juga."ujarnya sambil terkekeh
"Lo lulus sekolah bisa langsung jadi atlet lari kayaknya."timpal Oliv yang duduk disebelahnya
Acha hanya terkekeh.
"Pake baju lo buruan. Bu Vanny udah di kelas."ujar Levi sambil menyerahkan kemeja sekolah Acha yang tergeletak di atas tas-nya
Acha hanya berdehem malas, "Bawain tas gue ke kelas ya. Gue ke toilet dulu."jawab Acha dan bangkit dari duduknya diikuti Levi dan Oliv yang berjalan menuju kelas mereka.
"Achazia!"seru Leona yang membuat obrolannya bersama salah satu muridnya terpotong saat matanya menangkap sosok Acha
Acha menghentikkan langkahnya, "Kenapa Bu?"tanya Acha
KAMU SEDANG MEMBACA
UNFAIR
RomanceJika orang tuamu memberikan kasih sayang dan cinta, bukan berarti seluruh anak di dunia bisa mendapatkan kasih sayang dan cinta yang sama. Jika harimu selalu diisi dengan tawa dan canda, bukan berarti seluruh manusia di dunia bisa memiliki hari yang...