" Jangan berani berani kau membajak nya! ". Sergahku. Ah sudahlah, tanganku sedang bergulat dengan daging.. Tak mungkin aku mengejarnya. Aku malas. Perutku lapar.
Setelah matang, aku segera menyiapkan semuanya dimeja makan. Dia pun segera datang. Dan yap, dia makan seperti orang yang belum makan dari kemarin. Sedangkan bibirnya tak berhenti complain terhadap rasa masakanku. Lidahnya sepertinya bermasalah. Ow aku tak perduli.
Usai makan, aku ingin membereskan meja makan dan mencuci peralatan masak yang tadi ku gunakan. Tapi dia justru menarik ku menjauh dari dapur, biar bi euna yang bersihkan katanya. Terserah, aku hanya mengikuti nya yang terus menarik pergelangan tanganku. Kamar?
" Malam ini menginaplah,.. ".
Aku hanya ter bengong mencerna ucapan nya." Tenang saja, ini bukan kamarku. Kamar ku ada disebelah jika kau ingin main.. ". Ia mengakhiri ucapannya dengan kedipan andalannya. Tak sekalian melempar flying kiss? Biar seperti seokjin oppa..? Batinku.
" Kenapa aku harus menginap ? Ini masih pukul 7 sore". Aku menunjuk jam yang ada diatas sana.
" Kau yakin tak ingin mendengar kelanjutan nya? Oke, pulanglah.. ". Dia segera melangkah keluar kamar, tepatnya ke kamar sebelah.
Aku segera bangkit dan mengejar nya. Btw daritadi aku tak melihat keberadaan handphone ku. Lupakan, cerita yang menyangkut hidupku ini lebih penting.
Tok.. Tok.. Tok..
Kuketuk pelan pintu kamarnya. tak ada suara sahutan. Aku yakin ia masih kesal. Kuputar kenop pintu dan ternyata tak dikunci. Aku pun segera masuk."Aaaaa.. ". Segera kubalikkan badanku dan kututup kedua mataku. Dia sedang berganti baju. Omg ini memalukan.
" Sudah.. Kemarilah.. " ia sudah duduk diatas ranjang sembari bersandar di dashboard ranjangnya. Aku segera menetralkan detak jantungku. Aku memang terbiasa melihat ABS jungkook maupun jimin. Tapi aku belum siap jika harus melihatnya langsung begini.
" K kau akan menyelesaikan cerita tadi kan? ". Suaraku bergetar shit.
" Ahaha, kau gugup ? Aku membuatmu gugup ? Atau suasana nya ? ". Dia menatapku menyelidik.
" A anieyo.. [tidak] ". Aku belum menyelesaikan ucapanku, tapi ia langsung menarik lenganku dan aku terjatuh diatas ranjang dengan dirinya mengungkungku. HOLY FU*KING SH*T. Gue bukan ye en plis.
" Anieyo? Sekarang sudah pasti kau gugup, yakan? ". Dia sengaja, sibangs*t ini sengaja mempermainkan ku. Aku tak akan kalah.
" Maaf tuan saya tidak gugup. Bisa anda menyingkir dari sana? ". Ucapku dengan wajah se garang yang ku bisa.
" benarkah? Tapi aku mendengar deru nafasmu tak beraturan disini.. ". Oh god, dia menyatukan ujung hidungku dengan hidungnya. Aku tau dia benar-benar akan menciumku jika aku tak bertindak.
" Arasseo aku kalah.. Menyingkirlah.. Dan lagi aku pengidap androphobia.. "
Mendengar itu ia segera menyingkir. Dan aku pun segera mendudukkan diriku bersandar.." Mianhae,.. " lirihnya. Aku hanya mengangguk. Menetralkan jantungku, jika kalian berfikir aku begini karena menyukainya. Kalian salah. Ini adalah gejala yang akan aku alami jika berdekatan dengan laki laki. 'Berdekatan'. Sedangkan tadi si gila itu benar-benar terlihat akan menerkam ku. Thats really scary .
" Lanjutkan ceritamu yang tadi sore.. ". Ia pun mengangguk dan segera memposisikan dirinya dengan nyaman.
" Sampai mana ya, emm dipenjara itu aku diberi makan 3 kali sehari, makanannya cukup enak, fasilitasnya juga lengkap, bahkan kami diberikan pakaian yang sangat layak. Tapi satu yang sangat menyebalkan, setiap 2 jam sekali akan ada pelajaran yang pria tua itu berikan kepada kami... ".
Noh gue kasih absnya Jungkook
Harus Vote ya ^-^
16 August 2020
Uh oke palaku mulai pening.. udah hampir jam 4 pagi.. , 5 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Stalker
FanfictionPevita Putri Pratama adalah nama lengkapku. Panggil aku Vita. Wajahku standar saja, hanya memiliki sedikit keturunan India dan japan, dan entah bagaimana kaum adam begitu menggandrungiku semenjak aku belia. Bahkan ada seorang pria yang menjabat s...