"This.." dia menyerahkan handphone ku. Dan kulihat ada ratusan panggilan tak terjawab dari stalker.
Apa sebenarnya yang terjadi?
"Bukannya kamu bilang kalo dia udah dapet hadiah, dia ga bakal ngehubungin aku lagi?". Yah aku masih ingat ucapannya ditaman tadi pagi.
"Mmm .. sebenernya itu cuma biar kamu mau ikut aku aja. Haha kamu pilih sendiri aja mana yg mau kamu percayai.. pacar kamu pasti udah didepan sekarang..".
Bukannya dapat titik temu, justru kepalaku makin pening dibuatnya. Ugh kurang ajar emang si .. um aku bahkan lupa menanyakan namanya. Bahkan si stalker juga aku tak ingat untuk menanyakan namanya. Hng terlalu banyak fikiran, sepertinya kepalaku mau pecah. Aku butuh istirahat.
"Namamu siapa?". Kusuarakan keingintahuan ku. Dia mengantarkanku kedepan rumahnya.
"Aku tak punya nama seperti itu, tapi kau bisa memanggilku, darling.." . Ugh dia pasti sengaja melakukan nya didepan stalker ku yang sudah berada tak jauh dariku. Dia fikir stalker ku akan cemburu? Hell mana mungkin.
"Haruskah kutanyakan pada bi euna?". Cukup kesal, dan bi euna memang sedang merapikan ruang tamu. "Bi, siapa nama tuan bibi ini?" Ucapku agak keras namun tetap berusaha sopan.
"Tuan Lee Seungho nona," . Seungho melotot kearah bi euna. Aku segera menjauh darinya dan mengucapkan 'selamat malam Seungho shi'. Tak lupa ku julurkan lidahku mengejeknya. Entahlah aku merasa memiliki seorang saudara laki-laki. Aku yakin dia bukan orang jahat walaupun ia pernah menculikku. Yah, dia juga bagian dari korban selama ini.
Aku segera menghampiri stalker ku dan mobil hitamnya. Entahlah aku tak tau jenis jenis mobil, toh mereka sama saja.
"Sudah selingkuh nya sayang ?".
"Eh? ". Aku terbengong didepannya.
"Aku buru-buru pulang dari Jepang, demi jemput kamu loh... Mana sambutan special nya?"
"Eh? ".
Ah eh ah eh terus tabok nih -authorTanpa ba-bi-bu si stalker yang tingginya naudzubillah, tiba2 menarikku mendekat dan menutup mataku dengan telapak tangannya. Dan ya, bibirku disapu dengan bibir hangatnya -lagi.
Ah, ini kan ditempat terang. Aku harus gunakan kesempatan ini untuk melihat wajahnya. Tapi bagaimana ini, aku sudah mendorong nya menjauh namun dia sama sekali tak bergeming.
"Aaaw.." jika kalian fikir itu teriakan ku. Kalian salah. Si stalker itu memang menjauh.. tapi, dia segera berbalik dan memakai masker nya kembali.
Oh shit! Bibirku kecolongan dan aku tak mendapatkan apa-apa. Pabo!"Segitunya kamu kangen ya sayang? Mulai agresif ya.. kita lanjut di apart kamu aja .. yuk..".
Aku baru mau menyerapah, tapi sudah didahului teriakan si Seungho "iya tau yang pacaran mah, tapi jangan disini juga dong. Etapi Kalo gue boleh ikutan nimbrung sih gapapa,,ahaha"."Sekali lagi kau culik pacarku, habis kau !". Stalker mengeratkan pelukannya dipinggangku.
"Yaudah Vita, kita ena ena nya nanti aja nunggu dia dines lagi.. jgn sedih bye bye. " Teriak Seungho
Hah ini apa apaan sih.. otak aku makin konslet kelamaan disini. Au ah, aku mending masuk mobil aja.
Kulihat mereka masih berbicara beberapa saat sebelum stalker masuk ke mobil dan mereka saling melemparkan tatapan membunuh.
***
Disepanjang jalan kami sama-sama diam. Aku fokus melihat pemandangan diluar jendela. Dan si stalker fokus menyetir.
"Siapa namamu?". Ucapku memecah keheningan. Tiba-tiba aku ingat ingin menanyakan namanya.
"Tidak penting,.."
"Ha? Lalu bagaimana aku memanggil mu?"
"Chagi, panggil aku chagi.." (sayang)
Seriously, dia mengatakan lelucon garing itu dengan ekspresi datar. Wah, aku jadi bingung harus bereaksi bagaimana.
"Aish jinja, cuma nama padahal.." aku hanya bergumam. Dia pasti tak mendengar nya.
"Sejak kapan kamu jadi suka berdekatan dengan laki laki itu? "
"Eh, ?"
Stalker ku hanya menunjukkan layar handphone nya. Wow, im shoked.
Bagaimana bisaa, aku segera mengecek hpku dan yah, sialan si Seungho. Dia membajak status WhatsApp ku seharian ini. Mulai dari dia memelukku didapur, makan bersama, dan yang terakhir benar2 fitnah. fotonya diambil saat si Seungho menerkam ku, shit. Terlihat seperti tengah berciuman.
Oh wait, lalu apakah hal ini membuat pacarku ini cemburu? Mm pacar? Ehe aku fikir dia tak begitu buruk, kenapa tidak kuterima saja ya kan. Hehe
"Sejauh mana kalian ?" Dia membuyarkan lamunanku lagi.
"Emm, sebenernya itu salah faham. Dia bilang dia mau cerita tentang kalian dengan syarat aku mau masakin buat dia. Pas aku lagi masak tau2 dia nemplok aja kaya koala, trus yang dikamar itu juga ga kaya gitu. Kita ga ngapa2in sumpah..."
Kenapa aku keliatan kaya takut banget diputusin pacar ? Aku sebenernya cukup penasaran sama teka teki yang gajelas juntrungannya ini. Jadi aku bakalan terus nemplok ama mas pacar sampe dia mau cerita semuanya. Dan denger cerita Seungho bikin aku jadi kasian ama mereka berdua. Aku harus cari tau tentang pak tua itu.
Belum ada perasaan lebih sejauh ini, hu'um. disatu sisi aku juga seneng Deket Ama 2 cowo misterius itu. Kenapa? Selama ini aku ga pernah bisa deket2 cowo. Karena pasti langsung keringetan dingin, jantung mo meledak dan bisa sampai tremor .
Sedangkan sekarang? Bahkan dicium stalkerku 2 kali aku masih baik baik aja. Ya walaupun jantung ku makin gampang cape karena dipaksa kerja 2 kali. Berarti aku ada peningkatan, Yeay. Aku bener2 pengen sembuh dari phobia ini.
Dicium Stalker malah seneng,wong edan-author.
Lu gatau kan Thor, gimana rasanya bertahun-tahun ga punya temen cowok, padahal mereka seru kalo lagi maen ama temen cewe yg lain 😥
Aku juga pengen - Vita5 oktober 2020
Sudah pagi, mari bobok
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Stalker
FanfictionPevita Putri Pratama adalah nama lengkapku. Panggil aku Vita. Wajahku standar saja, hanya memiliki sedikit keturunan India dan japan, dan entah bagaimana kaum adam begitu menggandrungiku semenjak aku belia. Bahkan ada seorang pria yang menjabat s...