14

158 19 1
                                    

      09:24 AM (KST)

"Sudah?" Tanya Taehwan menunggu Jungwoo dipintu kamar rawat inapnya. "Apa kau sudah sembuh total? Ini baru 3 hari kau dirawat."

Jungwoo mengangguk sambil ia membenarkan jam ditangannya. "Banyak yang sudah kutinggalkan, aku harus menyelesaikannya."

Jungwoo sudah siap dengan pakaiannya, "ayo."

Mereka berjalan beriringan dikoridor rumah sakit itu sebelum memasuki lift. "Ah iya, aku baru mendapat kabar dari sekretaris Yang, pamanmu ingin menemui." Ujar Taehwan sambil memencet tombol lift.

Jungwoo menatap pantulan dirinya di pintu lift itu, tatapannya datar. "Kenapa?" Tanya Jungwoo tanpa menoleh ke Taehwan. Taehwan menanggapinya dengan menoleh sebentar lalu menggedikkan bahunya.
.

.

.
     12:11 PM (KST)

"Bagaimana?" Tanya paman Jungwoo yang duduk bersebrangan dengan Jungwoo.

Jungwoo menyumpitkan makanannya. "Bagaimana bisa aku menolak?" Nadanya sedikit bercanda.

Nanhee yang berada disampingnya menyenggol bahu Jungwoo. "Ahh..kami akan mengurusnya bersama ayah Jungwoo." Ujar Nanhee dengan senyumannya.

Paman Jungwoo mengangkat alisnya dan menatap Jungwoo. "Ya," hanya itu lah yang keluar dari mulut Jungwoo.

"Di usahakan segera, agar semua bisa lebih maju kedepannya."

"Yaa..kami akan usahakan." Ucap Nanhee sopan dan membukuk sedikit.

"Dan sekarang bagaimana proyekmu yang ada di Thailand? Aku dengar kau tidak ada saat rapat penyelesaiannya?"

Jungwoo berhenti mengunyah makanannya. "Ada urusan mendesak waktu itu," lalu Jungwoo melanjutkan makannya.

Paman Jungwoo yang bernama Kim Josuk ada kakak dari ayah Jungwoo. Dia adalah Presdir dari pusat perusahaan milik keluarganya. Dan ayahnya memimpin anak perusahaan pusat yang dipimpin pamannya tersebut. Anak perusahaan pusat yang dipegang ayahnya bisa dikatakan perusahaan kedua dari J Group. Namun beda juga dari anak perusahaan yang dibangun di luar Seoul.

Jika Jungwoo menikah dengan Nanhee, Jungwoo bisa menggantikan posisi pamannya. Karena Nanhee adalah pemegang anak perusahaan yang ada di beberapa daerah di luar Seoul ini. Karena respon dari orang-orang bisa membuatnya lebih maju lagi.

Bukan itu yang Jungwoo inginkan, bukan untuk menikahi Nanhee, ia belum siap. Ia hanya ingin mengambil posisi itu dengan hasil dari dalam dirinya, dari usahanya.

Perusahaannya dibangun oleh kakek. Posisinya turun-menurun, bahkan namanya juga turun menurun. Dari kakeknya bernama Kim Jong sampai Kim Jiwon anak yang paling muda di keluarga pamannya. Penerus perusahaannya harus bermarga Kim dengan nama tengah huruf J. Karena sebagai penanda pemilik perusahaan dengan huruf J.
.

.

.

.

.
      07:42 PM (KST)

Sudah setengah bulan lebih Haera diculik oleh seseorang yang Haera tidak kenal. Pria ini yang sekarang Haera tidak tau namanya. Bukan Dong Byung dia, sudah beda lagi orangnya. Mungkin dia sudah tertangkap mungkin?

Haera menatap pria itu dengan tatapan tajam sambil tangannya ia gerak-gerakkan agar tidak mati rasa. Orang itu sepertinya sedang memainkan game karena terlihat dari posisi handphone nya.

Haera mendengus kasar lalu menunduk. Dalam hatinya berpikir, bagaimana ia bisa keluar dari sini, ia sudah tidak tahan disini. Lalu tiba-tiba disaat orang itu sedang asik dengan game nya dia ditelfon oleh seseorang. "Ah..ya." lalu dia mematikan telfon itu dilanjutkan dengan permainannya.

[1] Revenge ; Dendam || Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang