11

120 17 0
                                    

      04:34 PM (KST)

Jungwoo langsung melonggarkan dasi yang melilit dilehernya, rapat kali ini lebih menegangkan dari sebelumnya. Jungwoo langsung duduk disofa begitu ia masuk ruangannya. Namun sebuah notif berbunyi dari ponselnya. Jungwoo mengambil ponsel itu dari saku jasnya. Orang yang menculik Haera sudah mengaktifkan ponselnya.

Jungwoo langsung mengambil layar lokasi orang itu. Siapa tahu mungkin dia akan mematikan ponselnya lagi. Jungwoo melangkah ke walk in closet yang ada diruangannya, ia akan mengganti kemejanya dengan T-shirt biasa dan balutan jasnya.

Jungwoo sudah selesai dengan mengganti bajunya dan ia akan menelpon detektif Jung, "halo hyung? Aku sudah menemukan penculik itu. Aku akan menjemputmu." Jungwoo langsung mematikan ponselnya.

Di lobby ia bertemu dengan ayah dan para bodyguardnya. Jungwoo membungkuk dan lalu ia pergi begitu saja, seperti bertemu dengan orang lain. Nanhee yang berdiri disamping Ayah Jungwoo hanya menyeringai kecil saat melihat Jungwoo terburu-buru seperti itu.

      05:48 PM (KST)

"Ini tempatnya?" Bingung Jaehyun saat dirinya turun dari mobil. "Bukankah terlihat bagus untuk tempat seorang penculik?"

"Aku juga tidak yakin," Jungwoo masuk rumah itu tanpa basa-basi.

"Apa orang itu mengaktifkan ponselnya?" Jungwoo menggeleng.

Pintu rumah itu tidak ada pin pengaman, jadi mereka bisa langsung memasuki rumah itu. Mereka melihat sekeliling, kemudian memasuki ruangan itu satu-satu. Namun, saat Jaehyun menemukan sebuah ruangan paling belakang dia melihat dilantai ada sedikit tetesan darah. Melihat Jaehyun hanya berdiri didekat pintu, Jungwoo menghampirinya dengan wajah bingung, "apa?"

Jungwoo terkejut melihat arah mata Jaehyun, lalu melihat secara dekat darah tersebut. "Aku yakin ini milik Haera," gumam Jungwoo yang sepertinya dapat didengar oleh Jaehyun.

"Aku akan memasang beberapa kamera dan rekaman disini," Jaehyun meninggalkan Jungwoo sendirian diruangan itu.
.

.

.
     05:52 PM (KST)

Dong Byung menutup telpon nya dengan seseorang. Setelah meletakkan ponsel disampingnya ia keluar, lalu membuka pintu belakang dan menggendong Haera. Ia menaiki tangga yang akan membawanya ke apartement kecil lusuh milik seseorang yang baru saja ia hubungi tadi.

Setelah meletakkan Haera didalam apartement itu, ia kembali ke mobilnya. Dan mengirim pesan ke orang yang ia hubungi tadi, "sudah selesai."

Dada Haera mulai sesak, ruangan ini sangat tertutup. Bahkan tidak ada jendela ataupun ventilasi ruangan sempit itu. Saat melihat sekeliling ruangan sempit itu, Haera sadar akan sesuatu. Saat itu juga ia menunduk dan mulai menitikkan air matanya.
.

.

.
      07:43 PM (KST)

Jungwoo baru selesai dengan mandinya, ia belum mengganti dengan bajunya. Masih dengan mengeringkan rambutnya dengan handuk dan bathrobe yang melilit ditubuhnya. Ia hendak akan melangkah ke walk in closet, namun notif di ponselnya membuat dirinya berbalik dan mengambil ponsel itu.

Pesan email dari kantor memberitahukan bahwa ada masalah dengan proyek pertamanya yang ada diluar negeri. Ini proyek pertamanya yang ada diluar negeri setelah ia mengerjakan proyek-proyek yang ada didalam negeri.

Jungwoo sedikit gelisah, ia hanya belum sedikit berpengalaman. Ia belum bisa bertemu dengan orang-orang penting, sepanjang hidupnya hanya disibukkan dengan belajar.

[1] Revenge ; Dendam || Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang