Xv. Dijual

52K 7.1K 3.4K
                                    





Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Chenle menahan napasnya sejenak saat melihat sang Ayah berdiri di depan sana dengan sebilah rokok diantara bibirnya.

Dengan panik, chenle berusaha menghidupkan mobil tersebut. Berkali-kali memutar kunci pada tempatnya, tapi tak juga menyala.

"Keluarlah, anakku, sampai kapanpun mobilmu tidak akan menyala"

Tubuh chenle bergetar hebat. Ia total kalut hingga akal pikirannya tidak bekerja dengan baik.

"Keluar atau Jisung-mu kubunuh sekarang juga"

Teriak tuan Zhong dengan seringai jahatnya. Chenle yang mendengar itu langsung membuka pintu mobilnya dan keluar dengan rasa takut.

"Ah—jadi benar si brengsek itu menghamilimu, hm?"

Tuan Zhong mendekat kearah sang anak. Tangan kanannya terangkat ke perut Chenle; mengelusnya, sedikit menekan sehingga membuat si cantik merintih.

"Bawa dia"

Chenle memberontak saat bawahan sang ayah menutup kepalanya dengan karung dan menyeret masuk ke dalam mobil.

Chenle khawatir dengan kandungannya, dan Jisung.














Chenle merasakan udara kelewatan pengap saat kesadarannya sudah kembali. Ia membuka matanya dan merasa familiar dengan tempatnya terbaring saat ini.


Tempat ini.

Chenle memejamkan maniknya saat ingatan masa lalu itu kembali terputar. Dirinya tidak takut ataupun trauma, justru dengan masa lalu itu yang menguatkan chenle untuk bisa melawan sang ayah.

Chenle meraba sel besi yang mengurungnya saat ini. Persis seperti sepuluh tahun yang lalu, ketika ayahnya mengurungnya disini.

"Ayah kecewa padamu, Nak"  Tuan Zhong masuk ke dalam ruangan dimana sel sang anak berada. "Kau kabur dariku dan menjadi jalang polisi bodoh itu?"

Polisi bodoh. Chenle merasa tidak terima jisung direndahkan seperti itu. Pria Park itu mengobarkan hidupnya demi tugas negara. Pria itu kehilangan banyak hal demi kewajibannya. Bagaimana mungkin Chenle bisa menerima sosok Park Jisung direndahkan begitu saja?


"Dia bukan polisi bodoh, Ayah"

Tuan Zhong tertawa sebentar lalu memberi gestur rahasia pada sang bawahan. Anak bawah tuan Zhong masuk sambil menyeret Jisung yang sudah babak belur.

Chenle menyentuh sel besinya dan menatap Jisung khawatir. Pria itu terlihat sangat tidak baik-baik saja, namun hebatnya dia masih menyerigai.

"Bagaimana, chenle? Ayah dari anakmu itu bahkan tidak bisa melawan, bagaimana dia bisa melindungimu?"

Hitam | chenjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang