「❀」Bagaimana kehidupan chenle yang harus hidup dalam dunia 'hitam' bersama buah hati yang dikandungnya.
🗒 ❛ Complete༉‧₊˚✧
┄ঃ❃۬◦۪۪̥ै┈┈✷ౣ◎்۫۫✵┈
•remake story from @browneyss
•Rate: Mature, Mpreg, lower case.
•jisung top! Chenle bottom!
✥remade to ch...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kalian bisa play mulmednya di paragraf ke 10 (kalo berani) !
Chenle mengusap pergelangan kakinya yang sudah terlihat memerah nyaris ungu karena belenggu dari rantai. Jisung memang tidak main-main soal menyiksanya.
Si pria Zhong menggambil es batu yang telah ia bekukan di kulkas, menggambil semangkuk air, lalu mencampurkan es batu kedalamnya.
Chenle duduk di sofa dan mulai mengusap memar di kakinya dengan air dingin tersebut.
"A—aw" ,Ringis chenle saat ukung sapu tangan yang basah mengenai memarnya.
Tak lama setelah itu, bunyi pintu depan yang terbuka mengaktifkan mode siaga chenle.
Jisung sudah pulang.
Chenle menyimpan sapu tangan dan mangkuk berisi air dingin tersebut dibawah meja, Kemudian mengambil alat-alat merajutnya.
Jisung masuk dengan kantung hitam di tanggan kanannya.
Chenle tidak tahu benda apa yang sedang jisung letakan di atas meja tersebut. Terlalu takut untuk penasaran.
Jisung berjalan kesudut ruangan dengan bersiul, membuka penutup turntable (alat pemutar piringan hitam), dan memainkan salah satu lagu yang cukup membuat chenle merinding.
itu lagu TipToe Through The Tulips oleh Tiny Tim, lagu yang dimainkan dalam film insidious.
Jisung bergerak pelan mengikuti iringan musik menuju lemari penyimpanan minuman keras. satu botol vodka ia gapai lalu dituangkan dalam gelas kaca, meneguknya beberapa kali penuh nikmat.
Chenle melirik jisung takut saat pria tersebut bergerak kearahnya. Demi apapun, Chenle sudah lelah dengan segala siksaan yang pria itu berikan.
"Berdansalah denganku, sayang"
Chenle mengumpat kecil dalam batin. Bagaimana bisa lagu sebegini menyeramkan bisa dijadikan pengiring dansa?.
Jisung menarik paksa pinggang ramping Chenle saat ci cantik tetap diam dalam tempatnya.
"B-berhenti, Jisung"
Jisung memilih acuh.
Kini kedua telapak tangannya menyentuh pinggang chenle sensual, sesekali meleset turun mengelus pantat bulat chenle
"Kau sangat cantik, sayang"
Chenle menutup kedua matanya saat jisung mengecup dan menjilati seluruh wajahnya berkali-kali. Gerakan kecil kaki yang mengikuti lagu membuat chenle beberapa kali mendesisi perih.
"Apa kau bahagia, sayang?"
Chenle membuka matanya dan menatap jisung yang menyerigai saat ini. Chenle menggeleng dengan manik berkaca-kaca.
