Prologue

13.6K 517 30
                                    

Prologue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prologue

"Crystal Winter, finally, I found you." 

Seorang pria dengan tatapan setajam elang tersenyum seraya mengangkat gelasnya yang berisi alkohol, mendekatkan ke bibirnya lalu mencicipi rasanya. Pengar, tetapi kali ini tidak terlalu. 

***

"Jadi, kau benar-benar akan meninggalkan aku?" Crystal terisak, gadis itu bersimpuh di depan koper yang menganga.

Pria di depan Crystal adalah pemain piano pada awalnya, tetapi seiring berjalannya waktu ia lebih memilih menjadi seorang konduktor karena menurutnya menjadi pianis saja tidak cukup.

Memimpin sebuah orkestra adalah mimpi tertinggi Tian.

Rencana Tian telah diketahui oleh Crystal sejak satu bulan yang lalu. Tetapi, saat pria itu mengemas barang-barangnya, rasanya Crystal tidak bisa untuk tidak menitikkan air matanya karena ia harus menjalani hidupnya sendiri, untuk pertama kali

Tian beringsut mendekati Crystal, ia mengelus rambut di kepala gadis itu, lembut, penuh kasih sayang. "Hanya satu tahun, sayangku."

"Satu tahun itu tiga ratus enam puluh lima hari, Tian." Crystal menatap Tian jengkel.

"Aku tahu."

"Bisakah aku ikut bersamamu ke Paris?" Tatapan mata Crystal penuh harap.

"Sayangku, di sana aku tinggal di asrama." Tian mengucapkan lambat-lambat kalimatnya agar Crystal mengerti.

Berpisah dari Tian, pria yang ia anggap sebagai satu-satunya keluarga selama tiga tahun ia terbuang dari rumahnya sendiri bukan perkara mudah karena hanya Tian yang tahu cara menenangkannya, pria itu dengan sabar menemaninya melalaui hari-hari yang sulit.

Ia tidak tahu bagaimana caranya mengawali hidupnya tanpa Tian di sisinya. "Kita bisa menyewa apartemen di sana."

Tian menelan ludah. "Aku tidak bekerja selama satu tahun, Sayang." Ia merengkuh tubuh Crystal, membawa ke dalam pelukannya.

Tian mendapatkan beasiswa melanjutkan pendidikannya untuk mengambil titel master. Perusahaan rekaman yang menaunginya membiayai semua keperluannya dari tempat tinggal, biaya makan, dan uang saku.

"Aku bisa membiayai hidupku sendiri," ucap Crystal parau oleh ketakutan, ia tidak ingin berpisah dari Tian, ia tidak siap menjalani hidupnya yang sepi.

Ia sekarang tidak perlu merisaukan masalah uang karena hasil menjadi pemain biola di YouTube dengan identitas anonim cukup bagus, penonton Chanel YouTube Crystal cukup banyak. Ia tidak kesulitan mendapatkan uang untuk menopang hidupnya setiap bulan selama satu tahun belakangan ini.

"Sayang, aku mengerti. Tapi, aku diwajibkan untuk tinggal di asrama. Lagi pula, ini hanya satu tahun. Lebih baik kau simpan uangmu, kau bisa datang ke Paris sebulan sekali, kita masih bisa bertemu, asrama membolehkan tamu menginap saat akhir pekan."

The Tycoon's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang