15. Yours

5K 518 71
                                    

Holla, Selamat malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Holla, Selamat malam.

Setelah ertor berkali-kali, perjuangan banget mau update malam ini sampe aku nyaris depresi rasanya.
Jengekel banget sama aplikasi ini sekarang tampilannya agak2 gimana dan sering error.

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan RATE!

Jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan RATE!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 15

Yours

Sepuluh menit kemudian, terdengar suara pintu terbuka disusul langkah kaki seseorang memasuki kamar Crystal. Tetapi, Crystal terlalu enggan untuk membuka matanya, ia hanya berpikir jika orang yang memasuki kamarnya adalah Donna.

Crystal merasakan tangannya di raih oleh seseorang, dari rasa tangan yang menyentuh kulitnya jelas bukan tangan Donna, tetapi Chiaki. Pria itu perlahan melepaskan ikatan di tangan Crystal lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Crystal dan sebuah kecupan mendarat di kening Crystal membuat air mata Crystal semakin merangkak keluar dari kelopak matanya.

Pria seperti apa sebenarnya Chiaki? Pria itu terus saja berubah-ubah, ia mengira telah sedikit mengenal Chiaki selama beberapa hari kebersamaan mereka, tetapi nyatanya ia tidak mengenal pria itu. Sedikit pun tidak.

Tepat saat Chiaki beringsut hendak menjauh, Crystal membuka matanya lalu meraih pergelangan tangan Chiaki. "Biarkan aku mengenalmu," ucapnya dengan suara parau nyaris tersangkut di tenggorokan.

Chiaki menyingkirkan rambut di kening Crytsal dengan sangat hati-hati. "Kau akan membenciku jika kau mengenalku lebih dari ini."

Crystal bangkit, ia duduk sambil satu tangannya terus mencengkeram pergelangan tangan Chiaki. "Kau selalu mengatakan jika aku adalah wanitamu, maka biarkan aku mengemalmu." Ia menatap Chiaki dengan sungguh-sungguh.

Chiaki menyeka air mata yang mengalir membasahi pipinya Crystal. "Wanitaku tidak cengeng."

Crystal menggeleng dengan pelan. "Aku tidak cengeng."

The Tycoon's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang