6. Back on Stage

5.6K 509 32
                                    

Tolong dibaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong dibaca!

Update seminggu sekali, kalaupun authornya update lebih cepat berarti moodnya lagi bagus.

Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan rate.

Ada kalanya kita harus mengalah meski kita tidak melakukan kesalahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada kalanya kita harus mengalah meski kita tidak melakukan kesalahan. Bukan berarti kita kalah, tetapi lebih kepada bijak menyikapi sesuatu yang tidak bisa kita paksakan.

Chapter 6

Back on Stage

Crystal dan Chiaki memasuki sebuah toko yang ternyata menjual biola. Semula Crystal mengira itu hanya sebuah toko yang menjual biola tetapi ternyata tebakannya salah saat Chiaki merengkuh pinggangnya dan membawanya melangkah menuju ke bagian belakang tempat itu. Ternyata mereka membuat sendiri biola-biola itu.

"Kau boleh memiliki semua jika kau mau," ujar Chiaki.

Crystal menatap mata Chiaki seakan tidak percaya mendengar ucapan Chiaki. "Satu saja cukup."

"Kalau begitu beberapa."

"Cukup satu," ucap Crystal keras kepala, lagi pula tangannya hanya dua, ia hanya bisa memainkan satu buah biola. Jadi, untuk apa ia memiliki terlalu banyak?

Meskipun di masa lalu ia memiliki banyak biola sebagai koleksi, itu hanya pajangan karena faktanya ia hanya memainkan satu dari mereka. Dan berkaca dari cara hidupnya yang boros di masa lalu, ia tidak ingin membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan lagi sekarang.

"Aku ingin membeli beberapa."

"Terserah," gumam Crystal jengkel.

Mereka serempak menoleh saat suara wanita memanggil Chiaki dibarengi dengan munculnya seorang wanita berpenampilan anggun meski usianya jelas tidak muda lagi. Sebagian rambutnya mulai memutih tetapi faktanya itu tidak menjadi penghalang kecantikannya.

"Akhirnya kalian datang," ucap wanita itu, nadanya terdengar riang. Pendar di matanya tampak berkilat-kilat seolah memantulkan kebahagiaan dari dalam benaknya.

The Tycoon's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang