5. Want More?

6.3K 508 33
                                    

Tolong dibaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tolong dibaca!

Update seminggu sekali, kalaupun authornya update lebih cepat berarti moodnya lagi bagus.

Selamat membaca jangan lupa tinggalkan jejak komentar dan rate.

Cinta dikenal di setiap sudut kota, di setiap jalanan, di setiap rumah, dan di setiap ranjang yang ditiduri oleh sepasang kekasih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cinta dikenal di setiap sudut kota, di setiap jalanan, di setiap rumah, dan di setiap ranjang yang ditiduri oleh sepasang kekasih. Tapi, cinta kadang menjadi hal yang paling menakutkan karena banyak orang menjadi hancur karena cinta.

Chapter 5

Want More?

"Nona, Tuan Muda memintamu untuk bersiap-siap," kata seorang maid yang baru saja masuk ke dalam kamar Crystal. Ia adalah kepala maid di rumah itu dan ia tidak datang sendiri, ia bersama seorang pelayan lain yang tampak lebih muda.

Chiaki, sejak ia kembali dari rumah sakit pria itu tidak menampakkan batang hidungnya lagi di tempat tinggal mereka. Tepatnya sudah satu Minggu.

"Baiklah." Crystal yang sedang membaca tabloid meletakkan benda di tangannya ke atas meja.

"Perkenalkan, dia, Donna. Donna akan mengurus semua keperluanmu."

Crystal mengangguk.

"Mulai saat ini aku yang akan mengurus semua kebutuhanmu, Nona." Wanita itu berbicara dengan cara yang sangat sopan.

Crystal kembali mengangguk.

"Apa kau tahu ke mana Tuan akan membawaku?" tanya Crystal ketika hanya tinggal dirinya dan Donna yang berada di dalam kamarnya.

"Maaf, Nona. Aku tidak tahu," jawab Donna. "Aku akan membantumu untuk bersiap."

"Aku bisa melakukannya sendiri." Ia bukan bayi yang harus dilayani, selama dua tahun ia telah terbiasa melakukan segalanya sendiri. Kebiasaan dilayani ketika orang tuanya masih hidup telah ia buang jauh-jauh.

"Tidak, Nona. Tuan akan memecatku jika tidak mematuhi perintahnya," kata Donna, dari ekspresi wajahnya terlihat sungguh-sungguh.

Crystal mengedikkan bahunya, ia melangkah menuju walk in closet yang di desain dengan apik, nyaris memenuhi standar seleranya. Tidak hanya desain ruangan itu, bahkan isinya nyaris sempurna seperti yang ia inginkan karena sebagian besar barang-barang yang ada di sana adalah barang-barang yang sama dengan miliknya di rumahnya yang dulu. Entah bagaimana Chiaki menyiapkan semua itu, tetapi menurut Crystal itu hanya kebetulan saja.

The Tycoon's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang