Sedangkan Alvian dan Andy sedang bersiap untuk menuju ke rumah sakit untuk menjenguk Tommy.
"Ndy, Emely apa masih suka sama Tommy ya, Ndy?" tanya Alvian serius karena dia tak ingin membohongi perasaannya.
"Mungkin aja sih, tapi kan Tommy udah ada Remima," jawab Andy berargumen sesuai apa yang dia tahu.
"Yaudahlah gue mau nembak Emely, liat respon dia gimana." Alvian membulatkan tekadnya.
"Semoga berhasil aja lo bro haha." Tepuk Andy di bahu Alvian.
Mereka telah sampai di rumah sakit.
Disana ada Tommy yang sedang berbaring di ranjang, Remima yang sedang makan cemilam dan Emely yang sedang bengong."Bro!" ucap Andy Dan Alvian bersamaan.
"Kalian siapa?" tanya Tommy.
"Kami sahabat lo lah. Lo lupa? " tanya Andy.
"Aku punya sahabat?" tanya Tommy lagi.
"Rem, Tommy beneran amnesia?" tanya Alvian.
"Dia juga ga tau siapa gue hiks hiks, padahal gue pacarnya," tambah Remima.
"Lo mel?" tanya Alvian.
"Gue yang terakhir kali dia lihat waktu dia mau pingsan. Mungkin karena itu dia ingat," jawab Emely.
"Tom lo seriusan amnesia?" Andy hendak menangis. Seperti bocah saja, mereka bertiga menangis, Remima, Andy dan juga Alvian. Mereka merasa gagal menjadi pendukung Tommy.
Sedangkan Tommy sudah tak kuasa menahan tawanya. Dengan mudahnya mereka percaya kalau Tommy amnesia.
"Buaaaaaa kalian percaya?" Tommy tertawa terbahak-bahak.
"Nggak lucu Tom!" Jawab Andy
"Lo minta gue cekek hah?" ujar Remima.
"Kami udah waswas banget! Lo nya pura-pura!" tambah Alvian.
"Maaf bro, gara-gara gue acara kalian jadi kacau!" ucap Tommy meminta maaf kepada mereka.
"Kesehatan lo lebih penting bro!" ucap Alvian.
"Siapa yang bikin lo kayak gini tom?" tanya Andy.
"Biasalah, siapa lagi orang yang dendam sama gue, mungkin dia ga bakalan maafin gue, gue mati aja kali ya?" tanya Tommy kepada teman-temannya.
"Hussss ngomong apasih lo, Alex semakin menggila!" tambah Remima.
Sedangkan Emely? Hanya diam menatap mereka. Alvian melihat Emely dan mulai mengajaknya ngobrol.
"Mel bisa bantuin gue nggak?" tanya Alvian.
"Bantuin apa?" tanya Emely balik karena bingung.
"Bantuin gue cari makan buat kalian lah," jawabnya.
"Oh oke. Kalian nggak papa ni gue tinggal? " Tanya Emely.
" Nggak papa kok, hati-hati ya kalian. " Ucap Andy.
Mereka berdua menuju kantin rumah sakit. Sepertinya ada soto, jadi mereka berniat membeli soto saja.
Namun Alvian malah belok ke taman rumah sakit.
"Loh yan. Kenapa ke sini? Bukannya kita mau ke kantin? " Tanya Emely bingung mengapa Alvian malah belok ke taman.
Kemudian Alvian menyuruh Emely duduk.
" Duduk bentar mel, gue capek, kaki gue pegel-pegel, " Ucapnya mengeluh.
" Oh iya yan" Jawab Emely sudah hilang rasa penasaran.
" Gue bisa minta tolong nggak mel? " Pinta Alvian dengan wajah memelas. Tak lupa menampilkan puppy eyesnya.
Emely yang tak bisa menolak karena wajah Alvian sangat imut saat seperti itu.
" Ini nih maksudnya apa? " Alvian menyodorkan selembar kertas berisi sebuah angka.
" Hemm apa ya maksudnya. Ini ada angka 20~5...1~13~15 apa ya maksudnya? " Tanya Emely.
" Kok nanya balik, harusnya gue yang nanya lo" Jawab Alvian.
" Oh mungkin ini di kaitkan sama abjad misalnya A=1" Jawab Emely mulai fokus lebih.
" Ni anak emang smart" Ucap Alvian dalam hati, tak terdengar oleh Emely.
Emely itu temen Tommy. Cewek berambut pirang keemasan , berkulit putih, berkata coklat, bibir tipis, dan hidung mungil. Sangat imut bagi Alvian.
" Jadi gimana? " Tanya Alvian memancing.
" Jadinya hemm 20 tu T, 5 tu E, 1 tu A, 13 tu M, dan 15 tu O. Bacanya TE AMO? " Tanya Emely bingung.
" Love you too Emely. " Ucap Alvian menampakkan wajah senangnya.
" Jadi lo mau jadi pacar gue mel? " Tanya Alvian. Berharap di Terima.
" Gue butuh waktu buat ngejawabnya, hehe" Ucap Emely, padahal pipinya sudah semerah tomat. Padahal dia hanya memakai blush on sedikit saja.
" Oke gue tunggu! " Jawab Alvian.
" Yok ke kantin! " Ajak Alvian
" Lah bukannya kaki lo sakit? " Tanya Emely bingung.
" Lo percaya? Hehehe cuman akal-akalan gue aja haha" Ucap Alvian sambil cengegesan.
Mereka menuju ke kantin, tanpa sepatah kata apa pun saat di perjalanan. Mereka canggung satu sama lain.
Sedangkan Tommy, Remima dan Andy sedang asik mengobrol mengenai Alvian yang mendekati Emely.
"Serius lo? Sekarang dia nembaknya? " Tanya Remima kepo.
" Wah nekat bener tu anak hahaha" Tambah Tommy.
" Ya masa gue boong sih? Dia mau hari ini karena hari ini adalah hari ulang tahunnya, jadi tanggal jadian sama dengan tanggal lahirnya. " Tambah Andy menjelaskan maksud Alvian.
" Encer juga ya tu anak hahahaha" Tambah Remima.
" Udah biarin aja mereka berdua, palingan lagi malu-malu kucing. " Tambah Andy.
TBC
Jangan lupa vote dan komentarnya ya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Tommy [END]
Teen FictionMeet : Tommy Bareto Ketua OSIS aneh✔ Pendiam✔ Suka muncul tiba-tiba✔ Gak bisa di tawar kalo ngasih hukuman✔ Ngeselin tingkat dewa✔ Meet : Remima Fiyeena Gadis cantik✔ Super absurd✔ Troublemaker✔ Tidak pernah bosan bikin masalah✔ Tapi siapa yang tahu...