4 | Slander

1.9K 286 71
                                        

Di tengah keheningan, Minho memberanikan diri untuk melanjutkan ucapannya. "Sebenernya, Chan itu bukan temen aku, tapi sebaliknya. Dia adalah pembully yang suka buat onar di Sekolah. Hampir semua murid jadi korbannya, termasuk aku. Kamu gak tau, karena kamu belum ada di sekolah ini waktu itu."

Hyunjin terperangah mendengar itu, namun tak ada kalimat yang bisa ia ucapkan. Ia hanya tertegun, tak menyangka kalau kakaknya juga merupakan korban bully, sama sepertinya.

"Saat kepsek tau tentang itu, Chan nyaris di keluarin dari sekolah, tapi aku gak ngebiarin hal itu terjadi karena ayahnya baru aja di pecat dari pekerjaannya saat itu. Aku tau karena dia yang ceritain itu ke aku, bahkan dia sampe mohon-mohon biar aku mau bantu dia."

"Terus?" Hyunjin tampak tak sabar menunggu Minho menyelesaikan ceritanya.

"Akhirnya, Chan gak jadi dikeluarin dan cuma dihukum tinggal kelas. Makanya, aku gak mau itu terjadi juga sama kamu." lanjutnya sambil menatap keadaan komplek perumahannya dari atas.

Hyunjin bergumam dalam hati. 'Apa yang dimaksud Chan hyung balas budi itu ini?' Tatapannya kosong, sementara pikirannya menjelajah kemana-mana. Kesempatan itu dipakai Minho untuk bicara inti penjelasannya."Kuharap, setelah ini kamu gak berteman lagi sama dia."

Seketika telinga Hyunjin panas mendengar itu. Sorot tajamnya langsung bertemu pandang dengan kedua manik pria itu.

"Enggak, Hyung." kata Hyunjin membantah. "Aku yakin Chan hyung itu udah berubah."

"Ya kamu gak kenal dia. Dia hanya pura-pura, Hyunjin!" balas Minho lebih serius.

Entah kenapa Hyunjin malah semakin terbawa emosi. Ia mencoba menghadapkan dirinya ke arah Minho, membuat mereka kini saling menatap. "Cukup, Hyung. Semua orang itu bisa berubah!"

"Aku cuma gak mau—"

"Berhenti mencampuri urusanku dan segala permasalahanku!" potong Hyunjin membentak dengan sulut emosi. "Aku ini sudah besar. Aku tahu mana yang harus kulakukan dan mana yang tidak! Dan satu lagi, kita itu berbeda."

Hyunjin menarik Minho pergi dari sana setelah merampungkan ucapannya. Ia menutup pintu dengan kencang, lalu merebahkan diri di atas ranjang.

Perasaannya jadi campur aduk menyadari ini kali pertama ia membentak Minho.

Merasa tak nyaman, Hyunjin beralih menelungkupkan badan dan menjambak pelan rambutnya. "Kenapa aku jadi begini?"

***


Suasana Sekolah tampak ramai seperti biasanya. Di lapangan, pelajaran olahraga sedang berlangsung. Beberapa hitungan terdengar dari para murid, sebagai tanda sedang berjalannya pemanasan.

Guru berpostur tinggi dengan pluit mengalung di lehernya sedang memperhatikan setiap murid yang berbaris rapih dengan detail. Satu persatu ia amati, hingga pada detik berikutnya, netranya menangkap seorang pria berwajah pucat yang berdiri paling belakang.

Karena merasa heran, ia memutuskan untuk berhenti sejenak dan bertanya. "Kamu sakit? Wajahmu pucat sekali."

Hyunjin yang sadar, langsung menoleh dan segera memberi jawaban, namun suara Han mendahuluinya.

"Jangan deket-deket zombie itu, Pak! Nanti ketularan penyakit loh,"

Ucapan Han yang lantang disambut ringisan geli oleh semua murid, sedangkan guru itu tampak semakin bingung dan bertanya-tanya.

"Penyakit?" gumam guru itu. "Memangnya kamu sakit apa?"

"Yah elah si bapak, emangnya gak baca berita?" sahut Changbin.

Different ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang