¦{ II }¦
©Written by Muhammad Arief Rahman arifrahmanfahasbu
Itu tidaklah benar!
Menaruh perasaan padaku mungkin suatu kecerobohan.
Mencintaiku bisa jadi menyakitkan.
Menungguku pasti mengharuskan dikau melipat kerinduan.
Bukankah menyakitkan?Aku, sangat ingin ...
Kalaulah boleh, niscaya kutuliskan sesuatu untukmu.
Kucurahkan keinginan tentang kamu, yang kuharap segera menjadi milikku.
Senyum manismu. Rona wajahmu. Mata indahmu. Masihkah untukkku?Kamu, percayalah ...
Aku berkutat dengan renjana yang sedang diolah.
Mengalami prosesi tak kenal lelah.
Menjauhkan sepi, susah payah.
Mencermati rasa antara kita, walau sedikit terpapah-papah.
Masihkah kamu marah?Maafkan ...
Aku amat merasa bersalah.
Bumi Rafflesia, 18 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Segala Sesuatunya
PoesíaKita selalu peduli hanya dengan cara yang berbeda. Kita selalu menjaga dalam artian yang tak sama dengan mereka. Kita selalu begitu, tidak bersuara dalam nyata. ©Fahasbu & Saffanaini