¢ Saban Hari ¢

103 65 4
                                    

¦{ IX }¦

©Written by Muhammad Arief Rahman
arifrahmanfahasbu

Tiada terasa, hatiku selalu berdesir berjuta kali.
Tiada dinanti, perasaan ini segera bersemi.
Tiada dirimu, dunia seakan hampa tak berarti.

Bagaimanalah ...

Setiap waktu, mencintaimu.
Saban hari, jatuh hati.
Mewaktu, menunggumu.
Hambatan menanti, ku tak peduli.
Merindu, menghalwa dalam kalbu.

Tidak ... Tidak ...
Usahlah dikau sebut aku "Tuan"

Acap kali kamu memanggil begitu, ragu-ragu justru menghampiriku.
Nyata sekali, apalah aku ini.
Tak segagah gempita pangeran dalam impianmu.
Bukan pula bakir berharta nan kaya tak terperi.
Pun tak terlalu rupawan layaknya pria idamanmu, aku mencurangi ekspetasimu.

Tidak semembahana itu ...

Hanya ada aku, beserta rasa cinta.
Semoga tak lekang oleh waktu, lantas bertahan dari masa ke masa.
Sepanjang hidupku, hingga maut memisahkan kita.

Tentu saja binar mata ini untukmu. Sudahkah engkau percaya?



Kota Bani, 19 Agustus 2020


Kita dan Segala SesuatunyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang