¦{ XII }¦
©Written by Muhammad Arief Rahman
arifrahmanfahasbuDalam desah kecewa yang dikau tawarkan.
Itulah momenku dipagut penyesalan.
Harusnya asaku masih tersimpan.
Pasti begitu, sampai lalai kehilangan.Setiap masa, kuharap ada hari esok untuk kita.
Tak sekedar esok, pun penuh lupa.
Lupakan duka
Lupakan lara
Lupakan nestapaSepanjang sajak tak tentu arah
Mantapkanlah, tiap-tiap langkah
Usai sungkawa yang kita selalu asah
Ceritakanlah, meski ditimpali keluh kesah
Mauku adalah kamu
Yang amat sangat baru
Tanpa bekas-bekas sendu
Juga ragu pilu ituTentang terlalu sangsi.
Membludak ribang yang diam terpatri.
Andaikan rindu bersinonim sungkawa.
Coba tebak ke mana takdir membawa.Putri Hijau, 26 Agustus 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita dan Segala Sesuatunya
PoesíaKita selalu peduli hanya dengan cara yang berbeda. Kita selalu menjaga dalam artian yang tak sama dengan mereka. Kita selalu begitu, tidak bersuara dalam nyata. ©Fahasbu & Saffanaini