The End

24 5 3
                                    

Hari ini Minju sengaja membolos kelas demi menunggu Euiwoong di area demigod, ia mengbaikan demigod lain yang menatapnya dengan heran. Intinya dia ingin meminta penjelasan Euiwoong, ia masih penasaran. Akhirnya yang ditunggu Minju datang juga, Euiwoong menatap heran Minju yang berjalan ke arahnya.

“Kita perlu bicara.” Kata Minju ketus. Euiwoong tersenyum, ia ingat nada bicara ini. Euiwoong tidak mampu bicara, ia hanya mengendikkan bahu lalu berjalan melewati Minju. Ia masih mengabaikan Minju yang jelas-jelas memintanya untuk berhenti, bahkan Minju mengikutinya sampai ruang peralatan perang. Euiwoong mendengus kemudian menatap Minju.

“Aku rasa ini sudah saatnya.” Kata Euiwoong

“Ne?” Minju berhenti bicara, ia tidak paham kalimat Euiwoong. “Ehh, tunggu-tunggu.” Minju terkejut ketika Euiwoong melepas baju zirah-nya kemudian menarik paksa tangan Minju. Tentu demigod lainnya disana terheran, tadi mereka melihat Minju yang mengekori Euiwoong dan sekarang Euiwoong yang menarik paksa Minju.

“Kita mau kemana?”Tanya Minju

“Dunia manusia.”

“Tidak mau, lepaskan aku Euiwoong. Yak.” Minju menggenggam tangan Euiwoong kuat saat Euiwoong berlari melewati gerbang dan menerobos kegelapan.

.

Minju terus mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Ngomong-ngomong kini ia menggenggam kuat-kuat lengan Euiwoong yang sedang membeli es krim. Awalnya Minju sangat marah karena Euiwoong membawanya ke dunia yang diyakininya banyak makhluk jahat, dunia manusia. Dia dengar banyak makhluk jahat kabur dan menetap di dunia manusia.

“Minju, lepaskan sebentar, aku susah mengambil uang kalau begini.”

“Tidak tidak, kalau ada makhluk jahat tiba-tiba menculikku bagaimana?”

Euiwoong terkekeh sesaat, padahal sebelumnya Minju tidak mau dipegang barang sedikit saja oleh Euiwoong. Sekarang malah dia sendiri yang perlahan menempel pada Euiwoong dan sekarang memeluk erat lengan Euiwoong sampai rasanya lengan Euiwoong hampir remuk.

“Ini.” Euiwoong menyodorkan es krim vanilla sementara ia sendiri sudah memakan es krim coklat.

Kau suka vanilla kan?’

Euiwoong penasaran apa Minju yang bersamanya masih menyukai rasa ini. Dengan ragu, Minju mengambil es krim dari tangan Euiwoong. Ia sempat terkejut karena merasakan dinginnya es krim, tapi kemudian ia mulai merasa terbiasa dengan rasa dingin dan manis. Mereka berjalan santai ke tempat tujuan mereka.

“Kau mau membawaku kemana?”

“Pantai.” Euiwoong masih mengamati Minju, Nereid yang awalnya ketakutan berada disekitar manusia ini mulai sedikit nyaman. Ia sudah bisa melepaskan lengan Euiwoong dan fokus pada es krimnya.

Kau akan selalu terlihat manis dan cantik seperti ini ya?’

Euiwoong benar-benar tidak bisa menahan senyumannya. Ia terlalu senang berada di situasi seperti ini, tapi dia juga teringat tujuan sebenarnya dia membawa Minju ke pantai dimana ia hampir sekarat. Laut tempat puncak pertempuran kala itu.

Ketika keduanya sampai di tepi pantai, Minju jadi membeku, ia rindu berenang di laut. Tapi ada hal lain yang membuatnya merasa aneh, rasa benci dan takut mulai menyelimuti dirinya ketika melihat laut satu ini.

“Laut ini…” Minju tidak bisa meneruskan perkatannya, ia merasa kehabisan kata-kata untuk mengekspresikan perasaannya.

“Seorang dewa bilang padaku, tempat ini menyimpan semua kenangan dan kekuatanmu beserta orang tuamu. Juga… memori dari dirimu yang lain.”

RETURN (Finesse Part 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang